Cahaya matahari mulai mengusik gadis cantik yang tengah terlelap dengan damainya.
Suara dering alarm berbunyi sangat nyaring di telinga Indah.
Indah Nabila Azelia. Gadis berumur 16 tahun itu kini mulai terganggu karena suara dering yang ada di laci sampingnya.
Indah bangun dari tidurnya dan merubah posisinya menjadi duduk. Dengan tenaga yang masih belum sepenuh nya terkumpul, ia berjalan dengan gontai menuju kamar mandi.
45 menit sudah Indah berada di kamar mandi. Kini ia keluar dan mulai memakai atribut seragam sekolahnya. Seperti dasi, rompi, kaus kaki, dan sepatu.
Indah berjalan menuju meja rias miliknya. Ia memoleskan sedikit bedak dan sedikit liptint supaya bibirnya tidak terlihat pucat.
"Huh,Semua udah rapih. Tinggal berangkat deh. Semoga aja aku betah sekolah di sana"ucap indah lalu melenggang keluar dari kamarnya.
"Pagi mah"ucap indah saat menuruni tangga rumahnya.
"Pagi sayang"ucap desty, mamah indah.
"Gc ngapa!lelet amat lo!!"ketus Dafa, kakak indah.
"Yee. Kutu kambing!!pagi pagi udah ngomel ngomel aja kamy!!,mo jadi mak lampir kamu?!!"balas indah,dengan cengiran khasnya.
"Sudah sudah, lebih baik kita sarapan dulu"ujar mamah indah.
Selang beberapa menit akhirnya mereka sudah selesai dengan sarapan mereka.
"Mah, indah sama bang Dafa berangkat dulu yah"ucap indah seraya menyalimi mamahnya dan memberi kecupan di pipi kanan dan kiri mamahnya. Dafa pun sama ia menyalimi dan mengecup kedua pipi mamahnya.
➡⬅➡⬅
Di dalam mobil."Bang. Emmm indah takut"ucap indah lirih.
Dafa menaikan sebelah alisnya.
"Indah takut kagak punya temen. Gue takut insiden kaya dulu terjadi lagi"
" Lo gak boleh berfikiran kaya gitu. Positif thinking aja!! Gausah mikir yang macem macem. Itu kejadian dulu. Lo gak usah ungkit ungkit lagi!!percaya sama gue?!!"ujar Dafa meyakinkan sambil memyetir mobilnya dan sesekali menoleh ke arah indah.
Indah tersenyum manis lalu memeluk dafa dari samping.
"Sayang abang deh"
"Gue juga sayang sama lo. Udah lepas, gue lagi nyetir!!"
Indah mengerucutkan bibirnya.
"Baru juga sayang sayangan"
Dafa terkekeh geli dan mengacak ngacak rambut indah.
"Ndah"panggil dafa.
"Hm"
"Ndah"
"Apaan sih bang, indah lagi ngambek gausah ganggu!!"
Dafa terkekeh.
"Udah nyampe"ucap dafa memberitahu.
"Oh"
Indah keluar dari mobil di ikuti dengan dafa di sebelahnya.
Ihh ya ampun kak dafa ganteng banget
KAMU SEDANG MEMBACA
Halu
General FictionRealita Tak Semanis Ekspetasi. Ekspetasi Tak Sesuai Realita. Bagaimana jika tiba tiba Ekspetasi Itu menjadi Realita? Kita tidak tahu. Tuhan pasti sudah merencanakan nya.