04.Di anterin pulang?

9 1 0
                                    

Typo bertebaran!!

***

Indah, gadis itu kini tengah berada di ruang musik miliknya. Ia bersenandung sembari memainkan piano. Piano itu terlihat sudah usang dan model nya terlihat seperti model lama.

There goes my heart beating
Cause you are the reason
I'm losing my sleep
Pleas comback now

There goes my mind racing
And you are the reason
That i'm stil breathing
I'm hopeles now

Id clime every montain
End swim every ocean
Just to be with you
And fix what i've broken
Oohh cause i need you
To see
That you are the reason

Jari jari indah terus menari di atas not piano tersebut.

If i could turn back the clock
I'd make sure the light defeated the dark
I'd every our, oh every day,keeping u safe

Tanpa di sadari air mata indah jatuh membasahi pipi mulusnya. Namun, sedetik kemudian ia segera menghapusnya.
"Huhh. Mending indah tidur aja deh, dari pada indah nangisin dia terus. Nanti bisa bisa air mata imdah abis"ucap indah sambil tersenyum kecut.

Indah beranjak dari kursi piano miliknya,Lalu berjalan menuju kasur king miliknya. Setelah itu ia terlelap dan terbawa oleh mimpi.

***
Cahaya matahari mengusik mimpi indah. Indah mengerjapkan matanya berkali kali, berusaha mengumpulkan seluruh tenaganya.
Hari ini adalah hari minggu. Tunggu tunggu tunggu, hari minggu? Indah inget gak ya kalo hari ini hari minggu?

"MAMAAAAAAAA. INDAH TELATTTTTTTT"indah berteriak setelah ia melihat pukul jam di ponselnya.
Ternyata indah lupa gan.

"Apaan sih lo. Orang sekarang hari minggu!"celetuk dafa yang sekarang sudah berada di pintu kamar indah sambil bersedekap dada.

Indah menepuk jidatnya"oh iyah, indah lupa"

"Pikun! Udah cepet mandi"titah dafa lalu melenggang pergi.

"Siap! Abis mandi tidur lagi. Hihi"ucap indah sambil terkekeh pelan.

Indah menuruni kasurnya lalu berjalan gontai menuju kamar mandi.

Tidak butuh waktu lama, indah pun sudah selesai dari ritual mandinya.

Buru Buru ia memakai baju miliknya. Indah tidak jadi tidur kembali, karena ia yakin abangnya pasti akan mengomeli nya.

Indah keluar dari kamar dengan kaos lengan pendek yang agak kebesaran dan celana pendek se lutut.

Ia menuruni tangga dan berjalan menuju meja makan untuk sarapan.

Di meja makan sudah tidak ada siapa siapa, karena ini sudah hampir siang.

Indah melakukan mulutnya kebawah dan menghela nafas berat.
"yah sarapan sendiri"

Indah mengambil roti tawar yang ada di depan nya, lalu mengolesinya dengan selai kesukaan nya. Selai kacang.

Indah melahap rotinya dan ketika sudah habis ia meneguk susu yang ada di atas meja makan.

Indah bangkit turun dari kursi lalu berjalan menuju dapur untuk mengambil beberapa snack dari kulkas.

Ceklek

Indah mendengus pasrah. Ternyata isi kulkas itu hanya ada bahan makanan saja, tidak ada snack.

Indah berjalan menuju kamar nya untuk mengambil hodie nya. Ia berniat pergi ke minimarket yang berada di depan komplek.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang