Happy Reading
🌟
🌟
Seoul,
27 Mei 20xxPameran seni yang diadakan di Seoul Hari ini, begitu ramai karena masyarakat Korea selatan mendapat kabar bahwa pelukis terkenal Daniel Choi kali ini akan hadir dipameran tersebut.
Banyak orang-orang yang menanti kedatangannya walaupun mereka sama sekali tidak mengetahui seperti apa Daniel Choi itu.
Ada yang tersenyum girang, bahagia bahkan juga cuek. Karena tidak tahu, bahwa sebenernya Yeonjun sudah datang saat para pengunjung masih begitu sedikit.
"Halo Daniel, perkenalkan aku Kim Namjoon 26 tahun, sang pembuat pameran seni dan juga teman kakak-mu taehyung" ucap Namjoon panjang lebar sembari mengulurkan tangannya Tak lupa dimple yang muncul karena senyumannya yang tulus.
Yeonjun hanya menatap dalam diam, keadaannya sekarang adalah waspada sekaligus bahaya. Tidak mungkin jika dirinya tidak waspada. Melihat tangannya tidak dijabat juga, Namjoon langsung mengerti maksud dari taehyung tentang adiknya ynag berbeda.
"Tenanglah aku tidak berbahaya, justru aku dimintai tolong taehyung untuk menjagamu selama kamu disini"
Namjoon mencoba mendekatinya Dan yang pasti Yeonjun membalas pergerakannya dengan berjalan sedikit mundur. Namjoon menghela napas kasar, ia tidak tahu jika masalah Yeonjun ternyata sesulit ini.
"Baiklah jika kau membutuhkan sesuatu, ini kartu namaku. Aku tinggal sebentar karena aku harus menyambut tamu yang lain"
Yeonjun akhirnya merasa Aman setelah Namjoon pergi. Dia menduduki dirinya disofa yang tersedia disana. Melepas segala yang ia pakai untuk menutupi wajahnya walaupun sebenarnya ia sendiri tahu tidak mungkin Ada yang mengenalinya.
Tapi, ia cukup risih jika ada yang menatap wajahnya yang tampan sekaligus cantik diwaktu yang bersamaan. Yeonjun dibuat bingung dengan pikiran orang-orang yang telah melihat wajahnya.
🌟
Soobin akhirnya sampai digedung pameran seni terbesar di Seoul. Banyak pasang Mata yang menatapnya Dan berdecak kagum melihatnya.
Tampan.
Itulah yang kata yang melintas diotak mereka setelah menatap Soobin. Padahal Soobin hanya memakai kemeja kuning dengan outer putih dan celana Kain hitam Serta sepatu dengan warna yang senada. Tak lupa juga kamera favorite nya yang ia kalungkan.
Soobin berjalan masuk dengan tenang. Sudah banyak orang yang berdatangan menunggu antrean, tapi Soobin dapat masuk tanpa harus menunggu karena yang mengadakan acara ini adalah sepupunya. Kim Namjoon.
Dia melangkah begitu pelan hingga yang tersengar ditelinganya hanyalah bunyi sepatunya. Tamu-tamu penting pun datang dalam pameran ini. Tak salah lagi mereka juga ingin melihat pelukis Daniel Choi itu.
"Bin kau sudah datang rupanya"
"Ya seperti yang kau lihat hyung, aku tiba disini karena selembaran yang menampar wajahku."
Namjoon terkekeh mendengarnya, ia tau apa yang dimaksud oleh Soobin karena sepupunya itu sudah menceritakan semuanya kepadanya kemarin malam sehingga anak itu memutuskan untuk datang kemari dikarenakan selembaran mengenai pelukis terkenal Daniel Choi yang diduga memiliki rupa yang buruk sehingga tidak berani menampakan dirinya didepan kalayak ramai.
"Oh iya, dia sedang berada diruang tunggu jadi aku harap kau tidak mendekati daerah sana jika tidak ingin kena masalah denganku, Choi. Soo. Bin!"
Kalimat perintah itu Soobin sanggupi walu dalam hati ia ragu akankah acara ini berjalan lancar dan dia benar-benar bertemu si pelukis atau tidak tetapi mendengar ucapan Namjoon, Soobin akan berusaha untuk bertemu dengan sang pelukis itu dan mempertontonkan kepada Beomgyu yang terus memuji si pelukis.
"Akan kuperlihatkan padamu Yak! Choi Beomgyu bahwa aku tidak sekudet itu dimatamu!"
Soobin merasa semangat yang menggebu-gebu sampai tak sadar kakinya terus melangkah menyusuri lorong yang kebetulan masih kosong karena pameran ini belum pada jam masuknya. Sesekali tangan besarnya mengarahkan kamera miliknya ke beberapa lukisan yang terlihat menarik dimatanya atau lebih tepatnya semua hasil lukisan yang ada di pameran tersebut menarik perhatiannya sampai matanya tak sengaja melihat seorang pemuda berkulit pucat yang tengah melukis kanvas yang sudah setengah jadi didepannya dengan wajah yang terlihat lepas.
Soobin mematung sebentar memerhatikan semua aktivitas pemuda itu sampai tanpa sadar ia mengarahkan kameranya ke arah laki-laki itu dan saat menjepretnya kebetulan sekali pemuda itu menengok ke arahnya. Soobin yang gelagapan meminta maaf dan menunduk begitu pula dengan pemuda yang di potret oleh Soobin terdiam kaku tidak melanjutkan kegiatannya karena baru saja dirinya ketahuan oleh orang lain selain keluarga dan Namjoon.
"Ah maafkan saya, saya kira tidak ada orang selain saya disini dan lagi karya anda sangat bagus walaupun baru setengah jadi tapi saya bisa melihat hasilnya akan sebagus apa." Ucap Soobin sambil beberapa kali membungkukan tubuhnya. Sedangkan pemuda itu dengan buru-buru membereskan peralatannya dengan gemetaran dan segera pergi menjauh dari Soobin.
Soobin yang melihatnya hanya terdiam sebelum menyadari sesuatu dengan mulut yang terbuka cukup lebar dan mata yang terbelalak bahwa pemuda tadi adalah Daniel Choi.
CUT~
pendek dulu yakan sambil inget2 alur ceritanya aku bikin mau gimana. mungkin udah sekitar 2 tahun aku ga yakin masih ada peminat work ini tapi ya gapapa aku apdet aja dulu siapa tau keterusan barengan dengan work baru. xixixi~
See You Guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Reminder; You Are Loved ⏸️
FanfictionKisah kasih kedua insan yang saling berjuang demi mendapatkan kebahagiaan tanpa campur tangan kedua orang tua mereka. Sang seniman dengan kelebihannya yang bertemu dengan sang psikolog muda dalam sebuah gedung pameran [ Choi SooBin × Choi YeonJun ]