Part 9

14 4 2
                                    


Hari telah berlalu melewati hari hari sebelumnya, seperti biasa nara selalu melewatinya dengan senyuman, yah meskipun hanya nara tunjukan ketika berada di luar dan di sisi teman temannya, berbeda ketika nara berada di mansion, orang orang selalu bilang rumah adalah tempat mu pulang untuk mencari kehangatan dalam sebuah keluarga yang harmonis saling memberikan kasih sayang, tetapi bagi nara itu hanyalah bualan semata, jauh dari harapanya, orang orang hanya melihat senyum yang terukir dari bibir manis nan mungilnya

tetapi tak mengatahui sisi dalam dari hati gadis mungil dan manis itu sendiri, kebahagian dan kesempurnaanlah yang orang pandang tanpa tau isi hatinya, sungguh Miriss.....

Seperti sekarang di saat kelas lain sedang belajar, berbeda dengan kelas nara sekarang yang menimbulkan kegaduhan di sebabkan olah anak laki laki, mereka selalu memojok di ujung kelas dengan wajah sok seriusnya mereka menatap ponsel masing masing, ada yang mabar dengan jeritan yang frustasi karna kalah dan juga jeritan kemenangan, dan jangan lupakan tak jarang dari mereka yang sedang menonton video? Ahh entahlah

Anak perempuan asik bergosip dan berdandan ada juga yang lain tertidur, kekantin, lihat siswa laki laki ada juga yang menjahili perempuan, juga yang pergi keluar kelas hanya sekedar ingin memanfaatkan vifi di perpus

"Ugh... Mana nih lipblam gue" Dewi yang sibuk mengobrak abrik tasnya mencari benda tersebut

"Meli pinjem sisir lo donk, rambut gue kusut nih gara gara reno sih kulit panci.... Awas aja lo ren" Sengit Alya kepada reno yang dari tadi menganggu nya, sedangkan reno langsung berlari menjauh dari alya sebelum ia mengamuk

"He kulit panci jangan lari loh yah" dengan alya yang mengejar reno, mereka selalu saja seperti Tom and jery

"Ros, bedak gue udah rata belom" tanya intan kepada rose yang berada di sampingnya

"Tan tan, loh ihh udah kayak tante girang aja tau ngak, tuh bedak udah berapa lapis" jawab rose dengan jengah yang hanya di balas tatapan malas oleh intan

"Kkyaahhh.... Gilak Jimin gue ganteng banget masa" jerit sih sisil pencinta kpops sudah mulai terdengar guys

"Mana mana... Ahh iya tambah mulus aja tuh oppa gue" dengan teriakan alay mereka yang membuat siswa laki laki melotot horor

"Ehh kutu kupret bisa ngak sih loh ngak usah teriak teriak macam orang gila, kalah nih gue" kesal radit yang sedang memainkan game di hanponenya tak berada jauh dari mereka

"Emang gue peduli" sengit mereka

"Alay lo" sedangkan Radit hanya memutar bola matanya malas dengan umpatan tertaham

"Eh eh loh pada tau ngak tau ngak, kalau pada ngak tau sini sini cepetan pasang kuping elah, gue mau ngasih info yang penting ini" Ratu gosip mulai menjalankan tugas dari ibu negara teman teman

"Bilang aja napa sih, orang udah pada di sini juga, cepetan jangan bnyk bacot!" malas Lusi

"Eh tuh mulut apa cabe pedes amat neng" Jawab salwa dengan terkikik

"Diam deh loh pada, kapan gue mau ngomong nih, jadi jadi sih Nerd yang di kelas sebelah tuh, sapa nama nya gue lupa tuh yah, tuh nerd gila kena bully lagi sama sih Reni kakak kelas yang Cabe itu loh" Seru Luna dengan mata bulatnya yang melotot para readers~

"Yang bener? Emang tuh nerd ngelakuin apa?"

"Yang gue denger sih gara gara tuh nerd ngak sengaja nginjek kaki sih reni pas di kantin"

"Cekk cekk cekk kasian amat dah" ucap mereka serempak sambil mengelengkan kepala

Bisa kalian bayangkan kah, seheboh apa kelas nara sekarang, sedangkan nara hanya bisa menyimak dan menelungkupkan kepalanya di sela" tangan dan kepala di atas meja dengan beralas tas, dengan memakai herpone di telingannya agar tak mendengar suara suara horor di dalam kelasnya itu, terbanding terbalik dengan teman temannya sekarang yang sedang bergosip ria, entah mereka membicarakan apa, nara pun tak tau dan tak mau tau, karna nara sungguh mengantuk berat.

Love story startsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang