Queen pernah tamat di wattpad.
Pdf bisa wa +62 895‑2600‑4971
Queen sudah ada di KaryaKarsa Aqiladyna.
Mobil BMW hitam terlihat memasuki halaman sebuah panti asuhan, banyak pasang mata memperhatikan dan penasaran siapa sosok yang ada di dalamnya.
Si sopir mematikan mesin mobil lalu keluar dan berjalan ke samping membuka pintu mobil. Terlihatlah sosok pria tampan keluar dari mobil mengenakan jas rapi dengan rahang kokoh ditumbuhi cambang tipis, sorot matanya sangat tajam dengan bola mata berwarna hitam pekat.
Tidak berapa lama seorang wanita tua bertubuh gempal keluar dari dalam panti dan berjalan menghampirinya. "Selamat datang, Tuan Aiden, saya sangat senang Anda mau bertamu ke panti ini padahal saya tahu jadwal Anda sangat padat," katanya menyambut pria itu masuk dan mempersilakannya duduk di sofa. "Apakah ada yang perlu saya bantu?" tanyanya.
"Tentu, Bu Marissa, aku ke sini memang ada maksud untuk mengadopsi salah satu penghuni panti ini," ucap Aiden.
"Benarkah? Suatu kehormatan bagi Saya. Anda selalu membantu panti ini setiap bulannya dan kini mau mengadopsi salah satu dari mereka. Biar saya ambilkan data mereka jadi Anda bisa memilih anak mana yang Anda mau dan mengajaknya pulang," ujar Bu Marissa hendak beranjak melangkah ke meja yang terdapat berkas penting lainnya.
"Tidak perlu, Bu Marissa, aku pernah melihat gadis berambut cokelat dengan warna mata hijau terang saat bulan lalu aku datang kemari. Bisakah kau panggilkan dia agar aku bisa memastikannya?" kata Aiden melipat kakinya menyilang.
Bu Marissa seperti sedang bepikir lalu ia menatap ke arah Aiden. "Maksud Anda... Queen?""Entahlah, aku belum mengetahui namanya."
"Tunggu, biar saya panggilkan," ucap Bu Marissa berlalu keluar dari ruangan dan menghilang ke balik pintu.
🍁 🍁 🍁
Hampir dua puluh menit Aiden menunggu, mengetuk-ngetukkan sepatunya ke lantai, tidak lama pintu terbuka memperlihatkan Bu Marissa dan di belakangnya diikuti gadis yang Aiden maksudkan.
"Duduklah, Queen," pinta Bu Marissa pada gadis itu.
Gadis itu menunduk lalu duduk berhadapan dengan Aiden, ia sangat sederhana dan polos.
Tatapan mata Aiden tidak lepas dari Queen.
"Apakah gadis ini yang Anda maksud, Tuan Aiden?" tanya Bu Marissa menatap Aiden.
"Benar sekali," jawabnya serak.
Bu Marissa tersenyum lalu beralih menatap gadis yang duduk di sampingnya. "Ini Tuan Aiden, ia berniat mengadopsimu dan memenuhi semua kebutuhanmu, beliau adalah seorang pengusaha sukses, kau akan bahagia menjadi bagian dari keluarganya," jelas Bu Marissa meyakinkan Queen."Kau akan kuanggap sebagai anakku, Queen, dan panggil aku Daddy," ucapan pria itu berhasil membuat Queen menatap tepat di mata Aiden, cukup lama mereka saling pandang, dan Queen merasa tatapan Aiden sangat dingin kepadanya.