4. Pesta Ulangtahun

348 31 0
                                    

Daniel benar benar sialan!

Malam ini Rose yang sudah berdandan rapi untuk pergi ke Klub, malah di gagalkan Daniel-kakaknya sendiri. Tiga puluh menit sebelum Rose benar benar pergi, Kang Daniel menjemputnya. Mengatakan kalau temannya berulangtahun dan mengadakan pesta, dan ia tidak punya teman untuk datang ke pesta itu. Sehingga ia mengajak adiknya untuk datang.

"Aaa... oppa! Kau benar benar menyebalkan. Kenapa tidak datang dengan Jihyo eonni saja?! Augh kau menggagalkan kencanku!" Omel Rose dengan teriakannya yang khas itu.

"Ya! Tidak perlu berteriak begitu. Lagipula aku sudah membelikanmu apartemen baru, ucapkan rasa terimakasihmu itu dengan menuruti apa kemauanku"

"Ya! Kalau kau tidak mau membelikanku akan ku kembalikan. Besok pagi aku juga bisa-"

"Ya, ya, ya, bukan itu maksudku. Kau hanya perlu datang menemaniku berjalan sebentar, lalu aku akan bersama dengan Jihyo. Setelah itu kau boleh pulang"

"Mwo?! Maksudmu aku akan pulang sendiri?! Dengan taxi?! Tidak bisakah oppa bersikap adil juga kepadaku?!"

"Hentikan teriakanmu itu. Kita sudah sampai. Akan ku kenalkan kau pada temanku, kuyakin mereka tertarik padamu, jadi kau bisa menyuruh mereka mengantarmu. Oke? Jangan permalukan oppamu ini, tersenyumlah adik angkat ku sayang" ucap Daniel begitu sampai di depan sebuah hotel mewah, dengan senyun meledek diwajahnya, sebelum akhirnya keluar dari mobil itu.

Daniel dan Rose bergandengan tangan menuju ke acara ulangtahun itu. Jepretan kamera terus ada di sepanjang red carpet yang di sediakan.

"Bukankah ini acara tertutup," gumam Rose tanpa menghilangkan senyuman cantik dari wajahnya."kenapa harus ada banyak wartawan disini?"

"Hm, memang seperti ini. Tapi tenanglah, sampai dalam tidak akan ada wartawan. Kecuali Eunha benar benar akan pamer kepada semua oraang"

Mereka masuk kedalam hotel itu. Ramai dan tertutup, mewah dan banyak para konglomerat disana.

"Bukankah ini tidak mengecewakan?" Tanya Daniel sembari melirik segerombolan gadis di ujung tangga. "Aku akan membiarkanmu berkeliaran disini. Telpon aku kau pulang dengan siapa, hm? Aku sudah menemukannya"

"Kau membiarkanku berkeliaran sendirian- Ya! Kang Daniel sialan- fuck! Dia benar benar meninggalkanku" umpat Rose begitu Daniel melangkah menemui Jihyo-kekasihnya-dan meninggalkannya.

"Hhh... baiklah Roseanne Park, harus apa kau kali ini? Pulang dan menelpon Jungkook lalu melanjutkannya di club? Ah, tentu saja kau tidak sebodoh itu" gumamnya pada dirinya sendiri sembari mengambil sebuah wine yang telah di sediakan. "Mari kita mencari sebuah target untuk kau goda"

"Hmm... kau harus diam menjaga para minuman cantik ini, sampai sebuah pria datang menghampirimu" gumamnya pada dirinya sendiri kemudian kembali menenggak minumannya.

Beberapa kali Rose tersenyum dan menyapa orang yang di kenalnya. Oppanya adalah seorang idol dan CEO, tentu saja ia pernah beberapa kali di kenalkan kepada sesama idol.

"Oh noona! Sedang apa disini?" Tanya pria yang pernah satu grup dengan Daniel-Park Jihoon.

Rose mendengus mendengarnya, "kau pikir aku sedang apa disini? Tentu saja menemani oppaku"

"Lalu dimana Daniel Hyung?" Tanya Jihoon membuat Rose menengok Daniel yang sedang berbincang dengan Jihyo di ujung tangga. "Aa.. jadi kau menemaninya? Benarkah? Kalau begitu kenapa kau sendirian seperti sedang menjaga gelas gelas ini? Augh.. kau menyedihkan sekali" komentar Jihoon dengan tawa meledeknya.

"Kau pikir aku mau, huh? Dia menggagalkan kencanku, kau pikir aku akan diam saja?"

"Lalu apa rencanamu? Aku tidak yakin kau akan pulang, atau merengek pada kekasihmu untuk datang kemari. Heol, dia saja tidak di undang"

"Cih, kekasih apanya?! Aku tidak punya kekasih, bodoh. Aku baru saja di campakan"

"Mwo?! Kau di campakan Si Kanada itu? Ck, ck,ck kau benar benar Rose Noona , hm?" Ledek Jihoon lagi lagi membuat Rose ingin menenggelamkan wajah bocah itu kedalam lautan wine. "Berkencan saja denganku. Aku jauh lebih muda dan tampan"

"Augh.. kau benar benar ingin aku membunuhmu-"

"Permisi," suara lembut siapa itu. Sepertinya benar benar membuat Rose tertarik. "Apakah kau adik angkat Kang Daniel?" Tanya pria itu membuat Rose menaikan sebelah alisnya.

"Ne?" Rose menatapnya bingung, dengan wajah polos yang menggemaskan. Seperti anak anjing yang akan menurut apa kata tuannya, mungkin Rose bisa di gambarkan seperti itu jika berhadapan dengan pria di depannya ini.

"Hyung? Kau tidak mabuk? Kau bertanya pada gadis ini? Rose noona? Kau yakin?" Tanya Jihoon bertubi tubi membuat Rose tersadar dari lamunannya beberapa detik.

"Yaish! Kau benar benar-"

"Lihat! Lihat gadis kasar ini!" Seru Jihoon berpura pura shock melihat tangan Rose menggantung di udara, seperti hendak memukul kepala Jihoon.

"Pergilah sebelum aku memukul- augh..Park jihoon, berani beraninya dia" gerutu Rose yang belum menyelesaikan ucapannya namun Jihoon sudah melarikan diri, sebelum Rose benar benar memukulnya.

Pria itu terkekeh pelan melihat keduanya, "jadi namamu Rose?"

"Ne?" Lagi lagi Rose menatap pria itu kebingungan.

"Ah, kurasa kau tidak mengenalku" ucapnya sembari tersenyum ramah. "Kalau begitu, perkenalkan namaku Kim SeokJin, kau tau BTS? Aku ada dalamnya" cengir pria itu membuat Rose mengangguk angguk mengerti.

"Ah, maaf aku tidak mengenalimu" kekehnya malu malu.

"Tidak masalah. Ah, jadi kau adiknya Kang Daniel?"

"Ne.., adik angkat. Ayahnya mengagkatku menjadi putrinya saat aku kehilangan orangtuaku" ucap Rose dengan senyum manis di wajahnya. "Lalu, apa yang membuatmu datang kepadaku? Oppaku memintamu datang?"

"A-anniyo. Hanya, ingin mengajakmu bicara. Kau sendirian disini daritadi"

"Hehe, tidak masalah. Ini menyenangkan, aku seperti penjaga para minuman ini" kekehnya membuat Jin ikut tertawa. "Jadi, bagaimana aku harus memanggilmu? Oppa?"

"Haha, tentu. Sepertinya kau memang lebih muda dariku. Ah ya, bisakah kau memberiku nomor telponmu? Kurasa aku tidak akan berhenti sampai acara ini selesai"

Thorny RosesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang