Sepulang dari agensi, Rose pergi ke kampus. Kebetulan sekali, disana juga ada Lisa, pinky, dan Daisy yang sepertinya tengah mendiskusikan sesuatu.
"Oh, Roseanne!" Seru Lisa begitu Rose menghampirinya. "Baru saja kami membicarakanmu, duduklah" ucap Lisa.
"Apa yang kalian bicarakan?"
"Semalam aku tidak melihat pesanmu, jadi aku tidak mengatakan pada Kookie kalau kau tidak jadi datang. Kookie mencarimu seharian ini, kenapa kau tidak masuk kelas hari ini?"
Rose menggaruk tekuknya sembari tersenyum kikuk,"aku- hanya lelah. Apa aku melupakan absenku?" Tanya Rose dan Lisa mengatakan kalau absen Rose sudah di urus.
"Bagaimana Semalam?" tanya Rose mengalihkan pembicaraan.
"Menyenangkan! Kau tau Bobby oppa dari fakultas Hukum?" Tanya lisa dan Rose mengagguk. "Ternyata dia DJ di monkey museum"
"Ya! Aku bahkan tidak menyangka dia akan sekeren itu. Tapi tetap saja, Mino oppa yang terbaik" balas Pinky membuat Lisa meliriknya sebal.
"Bagaimana denganmu, kookie?" Tanya Rose.
"Biasa saja. Akan lebih menyenangkan kalau kau ada disana"balas Jungkook membuat Rose sedikit tersipu, sedangkan Daisy yang tepat berada di samping Jungkook menatap pria itu dengan tatapan tidak percaya.
"Hei, jangan mengada ngada. Kau bahkan menikmatinya" komentar Lisa melirik sinis Jungkook.
"Dia bahkan mabuk sampai Daisy mau mengantarnya pulang" tambah pinky sembari melirik Daisy membuat Jungkook mendengus kesal. "Jangan mau di bodohi olehnya, kau tau dia benar menikmatinya. Dia bahkan sempat di goda gadis muda, cih"
"Yang benar saja!"
"Daisy mengantarmu pulang? Astaga kalian tidak melakukan apapun kan!" Canda Rose membuat Lisa dan Pinky tertawa kecuali Jungkook yang menatapnya dingin dan Daisy yang terlihat malu malu.
"Kalau kau datang, aku tidak aian pulang dengannya" balas Jungkook datar, membela dirinya.
"Manis sekali mulutmu" cibir Rose.
"Ah, ya. Aku sudah melihat beritanya-"
"Woahh... kau benar benar mempesona saat berjalan di red carpet" tambah Pinky begitu antusias menanggapi Lisa, sedangkan Rose melirik Jungkook yang diam tanpa suara.
Pria itu melihat Rose, dengan tatapan tidak berminat. Wajahnya datar, namun ia tetap disana untuk mendengarkan komentar Lisa dan Pinky.
Sementara disisi lain, Daisy. Gadis itu menatap tidak suka kepada Rose. Gadis yang di ketahui sebagai teman sekelas Jungkook itu terlihat tidak nyaman disana. Sepertinya dia memang sainganku.
"Bisakah kau mengenalkanku pada oppamu?"
"Ah benar, kurasa aku berniat selingkuh dengan Daniel oppa"
"Ya! Pinky! Kau gila?! Akan ku adukan pada Mino oppa kalau kau berani selingkuh dengan oppaku" seru Rose tidak terima membuat Pinky langsung menunjukan deretan giginya. "Lagipula kudanil itu sudah-" oh bagus, Rose melupakannya.
"Sudah apa?" Tanya Lisa. "Jangan katakan Daniel sudah berkencan?"
Roseanne sadarlah, oppamu idol. Untung saja kau segera berhenti sebelum benar benar mengatakan kalau Daniel berkencan dengan Jihyo.
"Ya! Kau gila?! Tentu saja tidak. Jangan memotongku kalau aku belum selesai bicara. Sudahlah, aku mau pergi saja, kalian membuatku kesal dengan membicarakan daniel. Augh, menyebalkan" balas Rose kesal sebelum benar benar meninggalkan teman temannya disana.
***
"SeokJin-ssi? Kenapa kau datang kemari?"
Baiklah biar ku jelaskan.
Sepulang dari kampus, Rose kembali ke apartemennya.
Di lantai 17, Seokjin telah menunggunya dengan penyamaran khas seorang idol-pakaian serba hitam. Entah berapa lama pria itu berdiri di depan pintu itu.
"Tidak boleh?"
"Tentu saja boleh. Masuklah, ku yakin kakimu pasti pegal berdiri disana" ucap Rose sembari membukakan pintunya untuk tamunya. "Tidak sedang sibuk?"
"Jadwalku selesai lebih awal, jadi aku mampir kemari"
"Kenapa?"
"Apanya yang kenapa?"
"Kenapa kau memilih mampir kemari?"
Seokjin menghela nafas beratnya. "Hh..sebenarnya aku lelah di kerumuni banyak gadis"
Yang benar saja! Hei, kau bahkan menemui seorang gadis sekarang
"Percaya diri sekali" komentar Rose pada akhirnya.
"Aku hanya risih gadis gadis itu mendekatiku. Memang bukan ssaeng fans, tapi menurutku mereka berlebihan. Setiap hari datang padaku, untuk berfoto. Aku ingin sepertimu"
"Sepertiku?"
"Hm, menjadi mahasiswa. Akan menyenangkan kalau setiap hari aku ke kampus bertemu dengan teman teman. Bekerja paruh waktu, mengerjakan tugas, berkencan, ke klub. Pasti akan menyenangkan"
Ya! Kau pikir kehidupan kampus semenyenangkan itu? Kau tidak tahu susahnya kehidupan kampus. Kau pikir tugas kampus itu menyenangkan. Augh, jangan naif, kau bahkan tidak merasakannya.
"Lebih menyenangkan mendapatkan banyak uang sepertinya" kekeh Rose dengan polosnya.
"Tidak. Uang tidak menjamin segalanya"
Apa dia bilang? Woah, kalau uang tidak membuatmu menyenangkan, kenapa kau bekerja? Berikan saja uangnya padaku. Lalu akan ku berikan tugasku padamu.
"Lalu kenapa oppa bekerja?"
"Hanya bekerja yang membuatku senang, bukan uangnya"
"Sepertinya kau memang tipe orang pekerja keras"
"Haha, kau benar. Aku bahkan ingin merasakan bagaimana mengerjakan skripsi"
Ya! Kenapa dia sangat terdegar sombong?! Kemari saja! Kerjakan skipsiku dan rasakan bagaimana skripsimu di tolak mentah mentah, dianggap sampah, dan disuruh merevisi sampai kau muak melihat ketikan yang tidak ada habisnya. Haha! Kuyakin kau akan langsung membunuh dosen pembimbing.
Ayolahh, kenapa Rose kesal seperti itu pada Seokjin. Entah kenapa jiwa pemarahnya begitu meledak ledak saat Seokjin bicara. Namun, aneh. Wajahnya terlihat polos dan menggemaskan dimata Seokjin. Cara bicaranya pun terdengar manis.
Mereka larut dalam pembicaraan random, ditemani camilan dan minuman yang Rose sediakan. Sampai Seokjin tidak sadar, bahwa malam mulai larut.
"Hati hati dijalan, jangan sampai fansmu itu tau" kekeh Rose membuat Jin tersenyum sembari nengacak rambut Rose.
"Menggemaskan" pujinya membuat Rose tersenyum malu malu. "Bagaimana kalau kita berkencan saja?"
~•~
Perhatian para readers budiman, viar kalian ga bingung.
Disini kubuat karakternya Rose itu bermuka dua.
1. Karakter Rose Dihadapan Jin, daniel, dll
Dia akan terlihat seperti kekanak kanakan, menggemaskan, polos, dewasa, dan sexy dalam satu waktu. Tapi tetap saja, kekanakan adalah sifatnya yang paling menonjol. Apalagi dia polos polos imut gitu
2. Karakter Rose di hadapan Jungkook dan teman kampus
Dia akan terlihat dewasa,liar dan sexy dalam satu waktu. Dia mampu meng-imtimidasi untuk menutupi kekurangannya. Banyak orang yang segan dengannya. Dia juga terlihat jahat untuk ukuran teman/ sahabat yang sudah lama mengenalnya.
Sampai disini, paham?
Kagak? Yaudah:)
Kalo gapaham bilang, biar aing jelasin, lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Thorny Roses
FanfictionBerawal dari seorang Mark Lee yang meninggalkan Roseanne Park yang notabenya adalah adik dari CEO muda Kang Daniel. Hingga gadis itu berkencan dengan seorang penyanyi Kim Seok Jin dan sebuah kejadian membuat keduanya putus dan Rose berkencan dengan...