#2

7 15 9
                                    

Tanggal pernikahan sudah kedua orang tua thomas dan vira atur kemarin malam, yang menghasilkan keputisan final bahwa mereka akan melaksanakan pernikahan nya seminggu lagi.

Kedua orang tua mereka yang mulai bersemangat pun tak luput menyiapkan segala sesuatu untuk kelancaran hari yang sudah mereka tunggu-tunggu.

Lalu bagaimana dengan calon suami-istri itu. Mereka berdua pun tetap kembali di sibuk-kan dengan tugas kuliah nya yang sedang dalam masa akhir semester di tambah lagi dengan kedua orang tua nya yang terus mengoceh akan baju, tata rias, dan makanan apa yang akan di sajikan membuat kedua insan itu harus bekerja ekstra baik mental maupun fisik.

Kini vira sedang berada kafe tempat biasa nya vira nongkrong atau sekedar mampir, namun kali ini dia di temani dengan calon mimpi buruk nya yang bukan lain adalah thomas.

Kedua nya tidak saling memandang dan saling mengadu argumen kelogisan mereka yang kadang membuat kedua orang tua mereka pusing pala berbie.

Vira dan thomas kini sedang mengutak-atik an komputer nya demi mendapatkan nilai yang terbaik di semester ini dengan tenang ?

Ya ga mungkin lah ya, kalo tenang ya nama nya bukan vira dan thomas yang sudah di takdirkan menjadi animasi real life dari kartun ternama tom and jerry.

Taruhan tentu saja, di akibatkan dengan kejeniusan mereka berdua ala-ala albert ensten yang demen micin tentu nya. Waktu sudah menunjukan jam 11 malam dan mereka masih dengan setia bermain bersama laptop nya di temani secangkir cokelat less sugar.

Siapa yang menyangka kalau kedua nya memiliki selera minuman yang sama, sama-sama tidak menyukai manis, namun menyukai pahit nya coklat.

"Maaf mba, mas tapi ini sudah waktu nya tutup, saya angkat dulu ya gelas nya" Ucap seorang pelayan menghampiri mereka.

"Iya, mas makasih ya" Ucap vira sebagai tanda terimakasih melihat kafe yang mereka tempati sudah kosong menyisakan diri nya dan thomas yang sibuk dengan semesta nys sendiri.

"Woi" Panggil vira, yang merasa terpanggil pun hanya mengacuhkan nya dan tetap fokus pada layar laptop nya.

"Woi om sadar om" Panggil vira lagi membuat thomas sedikit jengkel karena menggangu konsentrasi nya mengerjakan sebuah mahakarya bernilai A+, namun tetap saja nama nya Thomas ia tidak peduli pada sekitar nya.

"Bambank sadar bro jangan bengong kesurupan mampus lo" Panggil vira sekali lagi yang akhir nya di tanggapi thomas.

"Lo bisa ga sih jadi cewe anggunan dikit gitu loh, berasa ngomong ama preman kampus gw" Ucap thomas di tanggapi dengan kikikan kecil vira.

Gw emang preman nya kampus kok - vira.

"Eh gini ya, lo siapa gw siapa. Kita ga saling kenal dan terpaksa masuk lingkaran setan ini gara-gara perjodohan bin hqq jadi gw ga perlu bersikap layak nya gw ngomong sama temen-temen gw" Ucap vira santai sambil mencari-cari minuman coklat nya.

"Maka nya bego tuh jangan di peliara, gelas nya tadi udah di ambil sama pelayan" Ucap thomas lalu kembali memperhatikan layar laptop nya.

"Hah" Vira kembali merenggangkan tubuh nya yang terasa pegal dan sakit, mungkin besok dia harus memanggil teman nya untuk menginjak punggung nya.

"Thomas, keluar aja yuk. Udah malem juga mau tutup, kasian waiters nya mau beres-beres" Ucap vira kali ini dengan nada lembut, sebenar nya suara vira itu soft, tapi kalo di ajak garang suara vira pun tak mau kalah.

Ucapan vira membuat thomas yang awal nya masih merajalela dengan tulisan-tuliasan indah nya tertegun pelan sambil mendongak-kan kepala nya ke arah vira yang tersenyum paksa.

Catch MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang