Chapter 6

23 1 0
                                    

" aku tidak mampu menahanmu saat ingin pergi, karena nyatanya kisah kita mudah berlalu seperti angin yang berhembus ntah kapan akan kembali ke tempat yang sama..."

" Pagi sella..." sapa zara dengan penuh semangat mengingat pagi ini ada ulangan bahasa indonesia, dan rosella lah ahlinya...jadi mau tidak mau zara harus mengambil hati sahabatnya itu agar mendapatkan contekan.

" tumben " balas rosella ketus

" ih kok sella gitu sih sama sahabatnya" zara menggeser kursinya mendekat ke arah rosella dan saat sudah dekat ia memeluk manja seperti membujuk kepada rosella

" sella.... gue boleh di kasi jawaban ya ulangan hari ini" zara tersenyum manis untuk meluluhkan hati rosella

" ih.. lo ya.... " rosella mendorong kursi yang sedang zara duduki " sanaan gue nggak mau dikira lesbi ya, lo peluk-peluk"

" duh... lagi PMS ya mba" goda zara

" bodo " pikiran rosella sekarang tengah berkecamuk memikirkan bagaimana ia harus bersikap kepada azka, selepas dari taman bermain tadi malam tidak ada percakapan apapun yang terjadi bersama azka, yang semakin membuat rosella bingung untuk mengambil sikap, tanpa ia sadari seseorang yang tengah bermain di dalam pikirannya itu tengah berdiri di depannya

" sella.. sella" zara coba menyadarkan rosella dari lamunannya namun gadis itu nampaknya terlalu asik dengan lamunannya sehingga tidak menanggapi perkataan zara, sampai akhirnya

*taaaaaaak..... suara geprakan buku beradu dengan meja kayu membuat rosella tersadar

" eh.. apaan" rosella kaget melihat apa yang ada di depannya sekarang , cowok jakung tinggi dengan wajah dingin sedang menatapnya

" gue haus" suaranya begitu khas

" terus?" balas rosella tidak mengerti

" beliin gue minum" cowok itu mengeluarkan selembar uang kertas berwarna biru bertuliskan RP.50.000 dan menyerahkannya ke rosella dengan menempelkannya di kening rosella persis seperti vampir cina yang di tempelkan mantra " nggak pake lama" sambungnya.'

rosella memajukan bibirnya kesal di raihnya uang kertas lima puluh ribu yang di keningnya ia menarik nafasnya dan mencoba menenangkan dirinya, ia membalikkan badannya untuk mengahadap ke arah tempat duduk azka " mohon maaf ya tuan azka, 10 menit lagi kita bakalan mulai pelajaran lebih-lebih ini mau ulangan, bagaimana ceritanya gue harus beli minum bisa-bisa ntar di hukum karena telat masuk" protes rosella lengkap dengan melipatkan tangannya sambil sedikit mengangkat wajahnya

" oh... Lo nolak" azka tersenyum sinis yang membuat zara dan shasha yang sedari tadi diam-diam memperhatikan pembicaraan mereka berdua merasa ngeri , bisa - bisanya ada manusia model azka

" gue nggak nolak cuma gue nunda, ntar ya setelah ulangan, jalan ke kantin butuh waktu 7 menit lebih ka" pungkas rosella

" gue hausnya sekarang" azka bangkit dari tempat duduknya dan menggeprak meja " lo jalan sekarang atau lo jadi babu gue sampai kita lulus" azka menatap tajam ke arah rosella membuat gadis itu menunduk lesu, hatinya terasa begitu sakit baru tadi malam ia merasa cowok di hadapannya ini bersahabat, sekarang ia telah kembali ke sikap aslinya sungguh rosella mengumpati dirinya sendiri saat ia berpikir cowok ini telah berubah.

" lo pergi atau nggak?" tanya azka tegas sekali lagi

rosella memberanikan diri menatap azka " oke gue jalan" zara dan shasha tidak berani untuk mencegahnya mereka hanya berdoa agar saat rosella kembali nanti ulangan bahasa indonesia belum di mulai, sementara itu ada seseorang yang tersenyum puas melihat azka membentak rosella seperti itu , dia adalah arumi gadis itu tersenyum melihat azka memperbudak rosella.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Unexpected BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang