2. Haruskah Aku yang Mengalaminya?

2 0 0
                                    

Hai... Bismillah ini karya pertamaku yang semoga bisa selesai tdk seperti cerita halu saya yang lainnya Jangan lupa VOMENT YAH BIAR Permaisury semangat menulis dan berhalu ria
########

Nuralisya Fausya yang akrab dipanggil Caca sudah 6 bulan terakhir menghemat uang bulanannya lantaran tulang punggung keluarganya yaitu, Ayahnya sendiri sedang sakit keras

Keadaan keuangan keluarganya sudah tdk sama seperti dahulu, terlebih lagi dia mempunyai seorang Adik, akhirnya dia menunda pembayaran SPP nya di kampus agar mengurangi beban kedua orang tuanya, walaupun tetap saja dia mengulur waktu atau tdk semua sama saja dimata keluarganya

Hingga akhirnya dia sekarang di sini, yah di bank untuk membayar uang SPPnya yang sudah diberikan Ayahnya sekitar 1 minggu yang lalu

Seperti biasa dia menunggu nomor antriannya dan sedikit ngobrol dengan orang lain yang juga sedang mengantri dan bertemu dengan kak Fikri anak teman dri Ayahnya

"Ca!! Eh kamu ada disini, mau ngapain? Tanya kak Fikri
"Eh kak Fikri, ini loh kak mau bayar uang SPP" Jawab Caca seramah mungkin tetapi tetap sopan
"Gimana kabar Om? Udah mendingan yah? Aku dengarnya Mama dan Ayah kemarin liat Om ke kantor" tanya Kak fikri penasaran
"Alhamdulillah Kak sudah banyak kemajuan, obatnya sudah dikurangi dosisnya, beliau juga sudah bisa bawa kendaraan sendiri, tapi yah itu tdk boleh capek bisa drop lagi" jawab Caca jujur
"alhamdulillah yah Ca, ayah kamu itu orang baik Ca jadi banyak yang peduli sama dia dan dikasih cobaan dari Allah seperti sekarang" Jelas kak Fikri
"Iya kak, kak sekarang sudah jam 3 sore nih, saya pulang dulu yah takutnya dicari Ayah sama mama"
"Oh iya dek silahkan, titip salam sama Om tante yah"

Setelah itu Caca pun pulang, sampainya di rumah Caca sempat memberi salam ke Ayahnya yang berada di ruang TV, Kemudian masuk ke kamarnya untuk beristirahat sambil mengotak-atik Hpnya alias stalk BTS yang diakuinya sebagai Suami-suaminya

Saat sedang asik kepoin BTS dari arah Ruang Tamu Mama berteriak ke Caca
"Ya Allah Ca... Ayah Kamu kenapa" teriak Mama dengan suara yang gematar

Caca langsung lompat dri kasurnya dan berlari ke ruang Tamu. Caca shock bingung, dan segera berlari mengambilkan Air putih untuk diberikan ke Ayahnya

"Yah ini minum yah" ucap Caca sambil menyembunyikan kekhawatirannya
"Ya Allah Ca kita harus gimana Ca" Mama mulai ingin menangis
"Ma ambil surat-surat berobat Ayah, kalau sudah aku pesan Grab buat antar Ayah ke Rumah sakit" Caca berusaha setenang mungkin
"Ayah... ayah kenapa? Badan Ayah berkeringat dan dingin yah... Bagaimana perasaan Ayah?" Tanya Caca
"Ayah tdk papa kok Nak, cuman Ayah merasa capek"

Akhirnya Grab yang dipesan Cacapun datang, Cacapun langsung menggendong Ayahnya entah kekuatan dari mana mungkin karena dia khawatir dan takut Ayahnya kenapa kenapa.

Di mobil grab Caca berada di kursi penumpang bersama Ayahnya yang dibaringkan di sana, sedangkan Mama dikursi depan

Caca melihat Ayahnya sesak napas dan pandangan Ayahnya sudah tdk fokus dan hampir tertutup

Caca ingin menangis tapi juga takut, iya takut jika dia menangis karena takut ayahnya gawat atau bahkan meninggal, ia segera tepis pikirannya dan memberitahu Mama dikursi depan

Semakin lama Caca semakin takut, perjalanan ke RS Yang biasanya hanya 5 menit terasa sangat jauh

Hingga dipertengahan jalan Mata ayah caca sudah memancarkan cahaya redup, Caca takut dia sudah lompat jongkok sambil memegang tangan Ayahnya, Caca bener-bener takut, kemudian dengan rasa campur aduk, Caca mendekatkan bibirnya di telinga Ayahnya dan mengucapkan 2 kalimat syahadat, begitu selesai Caca langsung memeluk ayahnya Sambil berbisik lirih
"Ayaaah....." diapun menangis dan segera menghapus air matanya dia takut jikalau ketakutannya, air mata dan pikirannya menjadi kenyataan yaitu ayahnya meninggal

Sesampai di rumah sakit, Caca dan Ibunya ikut masuk ke ruang UGD dokter segera memeriksa mata Ayahnya menggunakan senter kecil, dilain sisi 2 perawat menyiapkan alat kejut jantung dan pendeteksi ritma jantung, kemudian Dokter memberikan CPR manual, setelah terpasangnya alat pendeteksi ritma jantung, Caca memperhatikannya di tatapnya hasil yang ditunjuknya Caca bukan lah orang Awam yang tdk mengerti semuanya dia mengerti semua tindakan dokter dan hasil itu, tapi Caca mengharapkan ke ajaiban

Namun perawat menggelengkan Kepalanya memberikan isyarat kepada dokter, jantung Caca seperti mau berhenti, dokter terlihat murung dan juga tak enak hati dan akhirnya keluarlah kata-kata itu
"Sabar Bu... Sabar dek..."

Seperti dunia runtuh... Yah memang dunianya Caca, Ayahnya Caca, pelindung Caca sudah meninggal
"Maaf bu... Sepertinya Bapak sudah tak ada sejak diperjalanan"

Runtuh, benar-benar runtuh...
Mama langsung pingsan dan tangisan Caca pecah... dipeluknya Papanya dia menangis di Dada Ayahnya dengan menyebut
"AYAH..... AH....... AYAH......"tangis berteriak lepas kendali Caca sangat kehilangan dan terluka

Dari belakang ada seorang perempuan yang langsung memeluknya sambil memberi nasehat agar melepaskan Ayahnya, yah dia merasa kasihan bagaimana tdk tangisan Caca terdengar sangat lirih dan menyayat hati,

Dilain sisi Mama sudah sadar dan langsung memeluk Ayah. Caca melihat Mamanya dan semakin menangis dia merasa kasihan karena dia tahu yang merasa lebih terluka adalah Ayahnya.

"Ayah... Tega kau.... Tega meninggalkan Kami, bagaimana dengan Caca dan Ila..., hiks... Hiks... Bukan kah kau ingin melihat anakmu Caca diwisuda S1nya dan segera melanjutkan S2nya, Bagaiman dengan Ila yah..., Ila masih anak-anak bagaimana aku mendidiknya tanpa kamu di sampingku..."

Sungguh Caca tdk tega melihat mamanya, adeknya yang masih kecil dan pasti belum mengerti semuanya, sekarang semua menjadi tanggung jawab Caca, amanah dari Ayahnya memang ada Mama, tapi tingkah laku caca menjadi penentu masa depannya veserta mama dan Adeknya Ila

2 tahun kemudian Caca telah berhasil Lulus dan mendapatkan Gelar S1 nya, dia adalah sarjana Sains Fisika

Tak henti-hentinya dihari bahagia itu dia dan Mamanya menangis mengingat Cita-cita Ayahnya yang ingin melihatnya lulus kuliah dia ingat perkataan ayahnya dulu

Flashback on
"Ca~~ lihat ini nak, ini video seorang anak yang menangis saat ayahnya dipanggil oleh salah satu dosen, ayahnya dibawa ke arah anaknya dan disitu anaknya dan ayahnya menangis haru Ci, sampai anaknya pingsan mungkin karena mengingat perjuangan Ayahnya yang mungkin seoranf petani untuk membiayai kuliahnya" jelas Ayah tersenyum menjelaskan terpancar sorot matanynya yang tulus dan berbinar

Deg..    apakah ayah merasakan perasaan mereka? Ayah aku tahu ayah tdk sabar ingin melihatku sukses insyaAllah Ayah, Caca selalu berusaha dan menjaga nama dan kehormatan Ayah dan mama-- batin Caca

"nanti kalau Caca yang diwisuda Ayah dipanggil kek gini tdk yah? Nnti kalau Caca pingsan juga siapa yang angkat?" Jawab Caca berandai dan sedikit bercanda menyembunyikan tangis harunya membayangkan dirinya saat itu tiba

"yah paling Mama yang naik bukan Ayah" jawab ayah terlihat air matanya berlinang namun belum menetes

"eh kenapa Mama? Kan bagus kalau Ayah" Caca merasa heran

"Karena Ayah malu kalau harus Ayah yang naik, cukup Ayah melihatmu dihari kelulusanmu nak itu sudah menjadi kebahagian terbesar ayah dan kesuksesan Ayah"

Caca cepat menepis air matanya mendengar jawaban Ayahnya dan mulai saat itu Caca bertekat untuk meraih gelar sarjananya dengan predikat wisudawan terbaik universitas

flashback off

Dan disini lah Caca beserta Mama dan Ila adiknya yang sudah duduk di kelas 6 SD

Caca berhasil meraih gelar sarjananya dan mendapat predikat wisudawan terbaik Se-universitasnya

dengan begitu apa yang dia cita-citakan dan selalu dia ceritakan ke Ayahnya yakni beasiswa kuliah S2 di korea dapat lebih mudah dia dapatkan

####
Maaf kalau feelnya tdk sampai tapi saya akan tetap berusaha menyampaikan feelnya

Maaf juga typo berterbangan karena saya memang digelari "QUEEN OF TYPO" oleh teman teman eheheheh jdi jangan heran

Semoga kalian suka... Jangan lupa VOMENT ulala ulilili yah


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Life With Idol As Fans And WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang