Haura 1

112 18 0
                                    

"Dia" batin Haura.

Dihadapannya kini adalah laki-laki yang selama ini Haura sukai dalam diam. Yang Haura perhatikan secara diam-diam. Yang membuat Haura terkadang memiliki perasaan yang tidak menentu. Laki laki itu adalah Muhammad Aldi Alfiansyah yang sering dipanggil Al oleh semua teman-temannya. Al merupakan seorang lelaki yang pendiam. Dan terkesan cuek disekolah. Namun, beda keadaannya jika Al sudah bersama kedua sahabatnya. Al menjadi sangat cerewet dan konyol. Al hanya melihatkan pribadi aslinya kepada kedua sahabatnya. Al sangat menjaga pergaulannya dengan lawan jenis. Hal itu lah yang membuat Haura menyukai Al karena Al termasuk spesies langka kata Haura. Al adalah siswa kelas 12. Yang berarti ia adalah kakak kelas Haura. Sudah satu tahun, Haura menyukai Al secara diam diam.

"Ehhh engggg emmm permisi kak, mau lewat" haura berkata dengan sangat canggung.

Al masih belum beranjak dari tempatnya. " maaf sebelumnya, disebelah saya masih ada jalan. Jadi apakah saya masih perlu untuk minggir? Apakah jalan itu tidak cukup?" jawab Al dengan tatapan datar tanpa ekspresi.

"Eh enggggg mm..m..maaf..kak , permisi "

Dengan perasaan malu, Haura berjalan dengan cepat meninggalkan Al. Haura merutuki kebodohannya yang terlihat sangat memalukan di depan Al. Sampai kapan pun Haura tidak akan melupakan kejadian pagi ini.

"Astaghfirullah Haura Astaghfirullah. Udah ya jantungggg deg deg an nya udah. Kan udah nggak dideket nya kak Al" Ujar Haura kepada dirinya sendiri saat di dalam kelas. Ia merasa jantungnya seakan-akan ingin melompat ketika berhadapan dengan Al.

"Haura kenapa sih? Kok ngomong sendiri gitu? Haura kesambet ya?" tanya Fatimah salah satu sahabat baik Haura. Fatimah memiliki sifat seperti anak kecil. Ia terlalu polos untuk anak SMA. Dia lucu tapi terkadang ngeselin juga.

Tidak mengindahkan pertanyaan Fatimah, Haura masih sibuk dengan pikirannya tentang kejadian pagi tadi. Dimana ia terlihat sangat bodoh, jantungnya yang tidak bisa diajak kompromi, tatapan datar dari Al, semuanya ada dipikiran Haura. Semakin jauh ia berpikir, ia semakin memikirkan bagaimana perasaannya dengan Al selanjutnya. Apakah ia akan sanggup memendam ini semua? Apakah Al akan datang kepadanya? Apakah Al akan berjuang untuknya? Apakah cintanya kepada Al akan terbalas? Memikirkan itu membuat Haura sedih secara tiba-tiba. Ia menelungkupkan kepalanya dilipatan tangannya. Ia merasa lelah mengenai perasaannya dengan Al. Ini begitu rumit bagi Haura.

"Kenapa ra? Mikirin apa? Sakit ya? Uks yuk, gue anter" tanya Azizah yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik Haura.

"Engg enggak kok, cuma lagi gak enak badan aja. Palingan ntar juga udah enakan" jawab Haura seadanya.

Haura mempunyai dua sahabat yang sangat amat ia sayangi. Khil'atun Azizah dan Fatimah Zahra. Keduanya memiliki sifat yang baik, penyabar, dan pengertian. Keduanya sama-sama bisa diajak menuju jalan kebaikan. Haura, Azizah dan Fatimah sering saling mengingatkan ketika satu diantara mereka ada yang mulai lalai kepada perintah Allah. Haura berharap persahabatan mereka bisa sampai ke Jannah Allah. Meskipun mereka sangat dekat, namun Haura belum pernah memberi tahu salah satu diantara mereka perihal perasaannya kepada Al selama satu tahun ini. Semua itu Haura simpan secara rapat-rapat. Haura belum cukup berani untuk bercerita tentang perasaannya meskipun itu kepada sahabatnya sendiri. Ia takut, perasaannya akan semakin menjadi-jadi jika ada seseorang yang mengetahui tentang perasaannya kepada Al.

"Yaudah istirahat situ aja. Gue mau ke kantin sama Fatim. Lo mau nitip sesuatu nggak? Siomay? Batagor? Atau mau Nasi Goreng mang ujang? " tawar azizah.

"Gue nitip air mineral aja deh zah"

Selepas kepergian Azizah dan Fatimah, Haura kembali termenung. Ia masih memikirkan perasaan nya yang entah selanjutnya bagaimana. Keadaan kelas sangat sepi, karena dijam istirahat seperti ini semuanya pergi ke kantin. Sayup sayup Haura mendengar suara langkah kaki yang semakin lama semakin mendekat. Pintu kelas diketuk oleh seseorang.

HAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang