Pertempuran?

18 2 4
                                    

   Mereka pun bertengkar melawan prajurit satu per satu hingga mati, karena lelah mereka duduk sejenak. Hingga Zea, Ryu, dan bibi Manola pun datang membawa 4 mangkuk yang memantulkan cahaya dari bulan purnama. Dan berwarna, yaitu warna, biru, merah, coklat, dan ungu. "Ambilah ini karena ini dapat membunuh arwah-arwah itu dengan bantuan bulan purnama!"  kata bibi Manola. "Mengapa tidak kalian saja!"  kata beny. "Tidak! Karena kami juga arwah!".  Kata Zea dan Ryu secara bersamaan.
   Mereka pun mengambil mangkuk itu satu-satu. Dan masuk ke ruangan arwah itu berkumpul "1,2,3 Mulai, ambil posisi!"  perintah kak Thania. Mereka pun mengambil posisi masing-masing "Dan...... Mulaiiii!!!!!!!....."  Mereka menyorotkan mangkuknya pada cahaya bulan itu. Lalu mengenai mereka satu per satu hingga terdengar suara tangisan minta ampun yang menyayat dihati. Sampai akhirnya mereka mati.
   Mereka keluar dari pohon itu dan pulang ke kerajaan "Kingdom Britania Zeryu",  disana para arwah baik pun meminta mereka untuk membunuhnya. "TIDAK!"  Teriak Ana sambil menangis. "Tapi kami harus pergi karena kami juga arwah!"  kata mereka secara bersamaan. Karena kesal kak Sarah mengambil mangkuk yang di genggam Ana, lalu mulai melenyapkan mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KuntilanakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang