10% - Two words

1.9K 93 26
                                    

Aku gakan ngasih peringatan ini konten 🔞 atau bukan karena suka ada aja konten yang dewasanya disetiap part.

Btw mksh bgt buat yg msh nungguin cerita yg udh lama ketunda ini. Mksh yg udh komen nagih^ wuff u 💜

"Aku hanya benci dua kata dalam hidpuku, itu adalah Park-Jimin."

Bagaimana dua kata itu mengandung banyak arti juga mengukir kenangan yang tidak mengenakan hati. Hanya memikirkan namanya saja membuatku ingin meminum obat sakit kepala sebanyak mungkin. Jika mencekik orang sampai mati tidak harus membuatku masuk penjara mungkin sudah kulakukan sejak kemarin. Hanya bisa membayangkan jika dua kata itu tidak ada dihidupku , mungkin aku akan jauh lebih bahagia daripada sekarang.

Ya sekarang, karena tepat didepan mataku aku sedang menyaksikan sipemilik dua kata itu sedang terseyum memperhatikanku dipojok ruang tamu sementara aku sedang sibuk mengelap sepatunya yang ia surug sepuluh menit yang lalu. Maksudku jika hanya menginginkan sepatunya yang sungguh berharga ini bersih, kenapa ia tidak menyuruh asisten rumah tangga kami. Atau mungkin memakai sepatu yang lain, bukankah ia amat sangat kaya raya?

Huft!

"Sudah?" Ia bertanya sambil menghampiriku

"Mengkilap seperti baru T U A N!" Jawabku dengan sedikit penegasan

"Kerja bagus. Ah iya aku hampir lupa." Ia membalikan badannya dan berjalan kembali menghampiriku. Aku masih terdiam tak bisa menebak.

"Kau belum menciumku-" Serunya sambil memberikan kecupan singkatnya dibibirku

Sial!

"Yakh!! Kau-"

"Eoh tidak bagus kau membentak suamimu yang akan bekerja keras hari ini. Lebih baik kau-"

Aku menutup pembicaraan pagi ini dengan menciumnya kembali memautkan kembali birbirnya bersamaku bahkan melumatnya juga. Aku tahu ini akan berlangsung lama, kalau saja supirnya tidak memberikan sebuah isyarat yang memberi tahu bahwa ia sudah terlambat.

"Akan kulanjutkan nanti malam." Ia berkata sebelum melangkah keluar

From: Taehyung

Sayang? Apa kau sibuk?

Satu pesan masuk ke ponselku. Ah iya aku hampir lupa bahwa aku masih mempunyai seorang kekasih. Sejak aku menikah dengan Jimin, kami memang jarang bertemu terutama aku juga disibukkan karena harus mengurus si dua kata itu. Aku tak bisa memungkiri bahwa aku masih sangat mencintai kekasihku, begitupun dengannya. Yang membuatku takjub adalah ia tidak mau diputuskan tidak mau juga ditinggalkan masih terus melekat bersamaku.

Me:
Tidak, ada apa?

From: Taehyung

Bagaimana kabar suamimu?
Sudah lama kita tak bertemu

Me:
Kau merindukan suamiku?

From: Taehyung

Yang benar saja sayang
Aku merindukanmu
Ayo kita bertemu
Sore ini
Ku jemput?
Atau
Bertemu ditempat biasa?

Me:
Aku langsung ke kontrakanmu saja

Berbeda dengan pemilik dua kata yang tadi, dua kata ini lebih jauh membawaku kepada kenangan-kenangan indah bersama. Walaupun dia lebih muda dariku tapi sikapnya sangatlah dewasa, ia memperlakukanku dengan sangat lembut. Aku merasa seperti wanita yang sempurna jika bersamanya. Namun jika mode kekanakannya sedang aktif dia akan menjadi manja, sangat. Berbanding terbalik dengan dua kata menyebalkan itu tidak mencermikan sikap kedewasaan sama sekali. Ish!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

POLAROID [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang