chapter 2: Brother

719 57 8
                                    


Bukanlah maksud hati Madara mengarahkan selang air ke arah Fugaku, awal niatnya hanya ingin memberi tahu Fugaku akan berita bahagia namun karena saking bahagia dirinya dia lupa bahwa dia memegang selang ditangannya. Jadi itu bukan salahnya.
Sedangkan Uchiha Fugaku yang merupakan anak Madara dan ayah dari Uchiha Sasuke hanya menghela napas rendah.
.
.
.
.
.
Menyelesaikan urusan perut yang meronta dengan mengunjungi Ichiraku akhirnya keinginan perut Naruto terpuaskan dengan 10 porsi ramen jumbo. Setelah membayar Naruto mengunjungi tempat perbelanjaan lalu membeli 5 dos ramen dan 3 kg daging serta beberapa bumbu bahan makanan. Jangan tanya apakah Naruto bisa memasak, maka jawabannya. TIDAK!
Hehe.. untuk saat ini tidak, dia akan belajar nanti. Mungkin menyewa seorang koki atau menghadiri kelas memasak supaya setidaknya nanti saat berlari-larian dia bisa membuat ramen super enak.
Membuka pintu apartemennya, Naruto segera menaruh segala macam bahan belanjaan lalu kemudian berbaring dikasurnya yang empuk.
Harus dia akui bahwa tubuhnya yang sekarang belumlah terbiasa bergerak banyak. Yah, tak perlu kursus mengingat pula Naruto tahu penyebabnya, dia adalah anak dari sang walikota Konoha Namikaze Minato dengan istri keduanya Uzumaki Kushina ibu Naruto dan juga Kyuubi. Perjalanan kisah keduanya sangatlah rumit, sebelum menjadi walikota Minato hanyalah pembisnis yang sukses yang telah menikah dan memiliki seorang putri. Saat bertemu kolega yang merupakan ibunya lalu kecelakaan terjadi disaat mereka melakukan jamuan minum hingga lahirlah Kyuubi. Karena ibunya merupakan wanita terhormat Minato bersikeras menikahi Kushina walau tanpa restu dari istri pertamanya. Karena menurutnya itu merupakan kesalahan yang harus dipertanggung jawabkan karena tak mungkin anak itu untuk tanpa ayah, setelah menikah mereka hidup berjauhan, Minato tetap dengan istrinya dan Kushina dengan Kyuubinya. Tanpa disadari keduanya mereka telah saling jatuh cinta dan tepat usia Kyuubi ke-5 lahirlah Naruto tanpa pemberitahuan membuat gempar istri pertama Minato yang sedang mengasuh putri kedua mereka yang berusia 3 pada tahun itu. Tepat pada usia Naruto yang ke 2 tahun ibu mereka meninggal dan terpaksa mereka diasuh oleh nenek mereka Tsunade yang merupakan ibu dari ayahnya. Karena neneknya harus berobat keluar negeri karena suatu penyakit tepat pada usia yang ke 8 tahun Naruto dan Kyuubi ke 13 tahun mereka dipindahkan ke kediaman Minato dan istri serta kedua saudara tiri mereka. Dan tinggal disana bagaikan nereka bagi mereka. Sampai akhirnya Kyuubi memilih sekolah ke sekolah khusus laki-laki berasrama dan pada usia ke 15 tahun Naruto memilih untuk tinggal diapartemen. Walau dia telah lama tinggal sendiri bukan berarti dia bisa memasak dan melakukan pekerjaan rumah. Helo, dia punya ayah yang kaya dan warisan ibunya yang banyak, jadi apa susahnya menyewa pembantu dan memesan makanan. Toh, dia tidak pernah kekurangan uang.
Melirik telepon genggamnya yamg bergetar lalu melihat nama sang penelpon Naruto segera mengangkatnya.

"Halo." Hal pertama yang Naruto dengar adalah bunyi benda-benda berjatuhan dan umpatan segala jenis kotoran membuat telinganya sakit.

"Akhirnya kau mengangkat teleponku, Naruto!"

'kau baru meneleponku setah sekian lama dan seakan-akan kau menelepon berkali-kali!' .
Karena tak mau menyuarakannya Naruto memilih kata-kata itu diserukan dikepala saja.

"Kirimkan aku alamat apartemenmu, aku akan ketempatmu."Mendengar pernyataan Kyuubi membuat Naruto menyernyitkan alisnya heran, setahunya Kakaknya paling anti ketempatnya.
"Dalam hal apa ketempatku?"

"Sial, bisakah aku membahas itu nanti saja ditempatmu?! Sekarang kirim!" Tanpa basa- basi kyuubi segera mematikan teleponnya sehingga membuat Naruto melongo lalu berdecak kesal, sial. Kyuubi dqn kebiasaan buruk. Tanpa menunggu lama dia mengirim alamat apartemennya lewat email. Sebenarnya ini juga pernah terjadi dulu saat diwaktu sebelum zombie dan kalaupun dulu Naruto tak akan mengangkat telepon Kyuubi karena kesal dengan kakaknya karena keegoisannya dulu dia bertengkar dengan Kyuubi masalahnya adalah dia marah ketika Kyuubi meninggalkannya dia dirumah untuk tinggal dengan ibu tiri mereka sendirian dan dia kesekolah berasrama.
Hingga membuat hubungan mereka sangat renggang, namun tanpa dia sadari Kyuubi terus melindunginya didalam diam ketika dia sering melakukan kenakalan remaja.
Memikirkan hal ini membuat airmatanya hampir saja keluar. Namun dia penasaran kenapa Kyuubi ingin ketempatnya.
Setelah merasa sedikit bosan Naruto bangun dari tempat tidur lalu menatapi bahan belanjaannya. Dengan tenang dia kembali memegang kalungnya lalu memasukkan barang-barang itu kedalam ruang penyimpanan, menyususn mereka dengan rapi. Setelah selesai dia bersiap mandi. Tak lama setelah dia keluar dari kamar mandi bel pintu berbunyi, sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk dia membuka pintu dan mendapati kakanya berdiri didepan dengan agak, canggung (?)

The Story with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang