1

21 0 1
                                    

Di pagi buta, gadis yang bernama Alena Henza itu sedang sibuk membuat sarapan untuk suami malas nya, ya. Alena dan Arsein menikah di usia 16 tahun, masih terbilang amat sangat muda dan masih labil. Alena benar benar tak menyangka jika dirinya telah menjadi istri Arsein.

Semuanya terjadi karena perjodohan, ya perjodohan yang dilaksanakan sebelum kakek Arsein meninggal.

Flashback on

"Opa mau, arsein menikah di depan mata kepala opa dengan cucu dari Frankestein yaitu alena." ucap Opa Arsein parau dengan mata penuh harap yang besar.

"Tapi opa, Arsein masih terlalu muda untuk menikah.." tolak Arsein halus sambil memegangi tangan rapuh kakek kesayangan nya.

"Uhuk.. Uhuk.. Opa hanya ingin itu Arsein.. Opa ingin kamu bisa hidup mandiri dan disiplin bersama Alena, dia itu anak yang baik , berprestasi dan sangat bertanggung jawab, bunda dan ayah mu terlalu sibuk dengan pekerjaan nya.. Sedangkan oma, ia terlalu memanjakan kamu, opa mohon arsein menikahlah dengan alena opa sudah memikirkan ini dari jauh jauh hari dan sudah bicara pada Frankestein, kakek alena untuk menjodohkan kalian.. Uhuk..uhuk.. Dan dia pun menyetujuinya.." jelas Opa nya dengan begitu penuh pengharapan.

"Baiklah opa.. Arsein akan menikah dengan Alena." jawab Arsein merasa yakin dengan keputusan nya

Flashback off

"Aditt... Banguuunnn aku udah masakin sarapan!!" teriak alena membuat pembantu nya 'Bi Darsih' terkaget kaget.

"Ya ampun non... Suara nya ngalahin toa lapangan." kata bi Darsih membuat Alena terkekeh.

"Hahaha bibi niii ngatain aku ya.. Daripada bibi suara nya ngalahin toa tukang tahu bulet keliling." balas alena membuat bi Darsih tertawa.

"Bangunin atuh non, den Arsein nya.." kata bi Darsih membuat Alena mengangguk dan berlari menuju kamar Arsein, ya walaupun mereka sudah menikah namun tetap saja kamar mereka terpisah.

Cklek.

"Adit.. Dit, ayoo bangun.. Aku udah buatin sarapan loh." ucap Alena sambil mengguncangkan tubuh Arsein yang tertidur pulas di bawah selimut nya.

"Ihh Adit mah susah banget di bangunin nya.. Ayoo bangun nanti kamu telat lagi aku kasih hukuman super berat yah!" ucap Alena masih terus menguncangkan badan Arsein dan mengancam Arsein jika ia masih tidak ingin bangun juga.

"Hoaaamm.. Aku masih ngantuk Ale, lima menit lagi ya yang?" kata Arsein sambil menggeliat mencari posisi terbaik untuk melanjutkan tidurnya.

"Yaudah aku mandi dulu, abis aku mandi kamu harus udah rapih ya?" tawar Alena membuat Arsein mengangguk.

"Iya sayang ku.." kata Arsein dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Alena pun keluar dari kamar Arsein dan begegas ke kamar nya untuk mandi dan bersiap sekolah.

Selesai mandi alena langsung bersiap siap memakai seragam nya sepatu nya juga dasi nya, setelah itu ia memakai bedak bayi dan lip ice agar terlihat lebih segar. Alena memang selalu seperti itu, berbeda dengan teman teman satu sekolah nya yang sampai memakai blush on dan lipstik yang tebal kadang alena berpikir apa mereka tidak risih seperti itu?

Okey balik lagi sekarang alena menuju kamar suami nya dan mendapati suaminya masih tertidur pulas.

Alena menghela napas gusar, kemudian menghampiri ranjang Arsein dan langsung duduk di samping Arsein yang tertidur bak malaikat tampan.

"Adit.. Tadi kamu janji apa sama aku?" tanya Alena berbisik di telinga Arsein, seketika arsein terduduk dan langsung nyengir dengan watados nya.

"Aku kelewatan sayang hehehe maaf ya.." ujar Arsein membuat Alena geleng geleng kepala.

"Yaudah mandi sana, abis itu sarapan aku tunggu di bawah." jawab Alena membuat Arsein cemberut.

"Kamu tunggu sini aja.. Biar kita kebawah nya bareng." pinta Arsein dengan tatapan lucu nya sambil menyodorkan ponsel nya membuat Alena mengiyakan saja apa mau Arsein agar cepat selesai.

"Iya iya.. Kamu kebanyakan ngomong adit, cepet sana mandi!!" Alena pun di buat kesal pagi pagi karna ulah Arsein, dan Arsein pun langsung ngacir ke kamar mandi.

Beberapa saat kemudian saat Alena sedang memainkan game di hp Arsein, Arsein keluar dari kamar mandi shirtless dengan rambut basah yang sangat menggoda iman tapi berbeda dengan Alena yang tetap fokus dengan game nya.

Arsein menghampiri Alena membuat Alena mendongak dan melihat Arsein sambil bertanya "Ada apa?"

"Seragam ku mana ale?" tanya Arsein membuat Alena menunjuk dengan dagu nya tempat seragam Arsein berada.

"Makasih sayang, love you so much." ujar Arsein lalu mengecup bibir Alena cepat membuat Alena melotot.

"ADITTT" pekik Alena.

"HAHAHAHAHAA" Arsein pun tertawa puas.

Setelah Arsein selesai bersiap siap ia langsung menegur Alena yang masih sibuk dengan hp nya.

"Eh ketos cantik yang paling di puji puji seantero sekolah, kamu masih mau di situ aja ngegame? Gak mau sarapan terus berangkat sekolah?" tegur Arsein sambil berkacak pinggang membuat Alena cengengesan dan segara bangkit dari posisi setengah tiduran nya.

"Nih hp kamu dit, makasih ya." ucap Alena membuat Arsein tersenyum lalu merapihkan rambut Alena yang sedikit berantakan karena adegan main hp setengah tiduran tadi.

"Udah ayo sarapan, aku duluan ya." alena pun segera berlari kecil ke ruang makan mengingat sudah pukul 06:15.

Tiba tiba saat Alena hendak menyuap roti bakar nya ke mulut terdengar teriakan Arsein.

"ALEE... HP KU LOWBAT GARA GARA KAMUUU!!" teriak Arsein sambil menuruni tangga membuat Alena mengidikkan bahu acuh.

"Sayang kamu tu kebiasaan banget hp aku di buat lowbat terus.." rengek Arsein cemberut membuat siapa saja yang melihat nya akan terpesona dengan keimutan Arsein.

"Ihh kok kamu nyalahin aku? Kamu sendiri yang salah gak di charger dari semalem kan?" tuding Alena tak ingin di salahi membuat Arsein kesal.

"Orang tadi pas aku kasih ke kamu masih 54% sih." elak Arsein mencoba membela diri.

"Siapa suruh kamu kasih aku?" ucap Alena, SKAKMAT kau Adit. Batin Alena

Arsein langsung mempoutkan pipi Alena yang sedang mengunyah sarapan nya.

"Ale mah gak mau di salahin, Adit terus yang kena salah.." ucap Arsein melebay lebay kan suaranya dramatis membuat Alena kesal.

"Pagi pagi gak usah lebay kek dit ih! Jijik tau!" cetus Alena sambil menepis tangan Arsein di pipi nya, membuat Arsein tertohok seketika.

Bi Darsih yang sedari tadi memperhatikan hanya bisa tertawa, melihat kelakuan tuan dan nona muda nya.

"Non Lena, udah atuh kasian den Arsein nya tuh udah kusut mukanya pagi pagi." celetuk bi Darsih sambil menggoda Arsein yang sedari tadi ngedumel gak jelas.

"Biar aja bi, lama nunggu dia sarapan mah, aku pamit ya bi! Udah jam 06:25 soal nya nanti telat." kata Alena setelah menghabiskan sarapan nya.

"Pak Budi, Pak! Ayo berangkat!" teriak Alena mencueki Arsein yang memandangi Alena dengan tatapan kesal nya.

"Ayo non, udah siap mobil nya." tutur pak Budi, suami Bi Darsih supir Alena.

"Ale kamu gak mau nunggu aku?" ucap Arsein dengan nada sendu yang dibuat buat.

"Gak! Buruan abisin sarapan nya abis itu langsung ke sekolah! Kamu telat lagi? Aku kasih punishment yang berat!" ancam Alena ketus, pertanda ia ngambek sama Arsein.

-----------------------------------------------------------

Heij kalian para readers ku!
Makasih udah mau baca ya!

Love u,
Tertanda, author kesayangan Arsein.

AlenarseinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang