"Derr bangun lo, buruan" titah Samudera. Tangannya menarik selimut yang menutupi badan orang dihadapanya.
Yang di bangunkan merasa terusik dengan tingkah Samudera, mau tidak mau ia membuka matanya dengan berat hati.
"Apaan, gila ya lo?" Dengus Giras, kakinya berusaha menendang Samudera karena kesal dengan tingkahnya yang sengaja membangunkan pagi-pagi begini.
Giras merebut kembali selimutnya yang berada di tangan Samudera, lalu membalikkan badan dan berusaha tidur kembali. Ia tidak peduli dengan rencana serta keberadaan manusia yang berdiri di kamarnya itu.
"Yang gila itu lo,der. Jelas-jelas hari ini hari pertama MOS" ucap Samudera dengan penekanan.
Der adalah panggilan mereka sejak kecil, brader.
"Astagfirullah!" Teriak Giras spontan, matanya langsung terbuka lebar setelah mendengar kata mos. Ia lupa kalau hari ini adalah hari pertama mos.
Dengan cepat Giras bangkit, langsung menuju kamar mandi. Tak sampai 5 menit, Giras telah selesai mandi. Dan sudah rapi mengenakan seragam osis SMP kebanggaanya itu.
"Mandi bebek ya lo?" Kekeh Samudera melihat Giras kepanikan mencari kaos kaki.
"Berisik, buruan kita turun"
Ucap Giras sembari mengenakan kaos kaki dan memakai sepatu. Serta membawa tasnya. Lalu turun meninggalkan Samudera. Ia menuju ke arah garasi. Disusul dengan Samudera."Lo bawa motor kan der?" Tanya Giras.
"Bawa, der. Tuh udah nangkring didepan" tunjuk Samudera sembari menghampiri motor sport berwarna hitam serta menggunakan helm dan bersiap-siap keluar rumah Giras.
Giras memakai helm fullface, dan memundurkan motornya.
"Kang, sekolah dulu ya!" Teriak Giras ke Kang Asep yang sedang menyirami tanaman.
"Hati-hati mas!"
Tin..tin
Klakson Samudera, lalu mereka berdua menuju ke sekolah baru dengan cepat.***
"Yah der, telat" ucap Samudera setengah berteriak. Jam menunjukkan pukul 07.05 dan gerbang sudah ditutup.
"Yaudah coba klaksonin, siapa tau ada yang bukain" ucap Giras. Matanya fokus ke layar hp, tangannya sibuk scroll chat yang belum ia balas semalam.
"Buset, kita telat. Lo malah nyantuy?" Kaki Samudera menendang kearah body motor Giras.
"Hirup mah santuy euy"
"Kita mos hari pertama, setan"
Samudera merebut handphone milik Giras."Anjing emang" umpat Giras sembari merebut handphone miliknya kembali. Lalu ia mengklakson berkali-kali karena kesal.
Tak lama kemudian, satpam membukakan gerbang.
"Maturnuwun pak!" Teriak Gitas sembari mengklakson.
Giras dan Samudera langsung mengendarai motor mereka ke dalam. Lalu memarkirkan kendaraan mereka.
"Buruan lari" perintah Samudera yang telah selesai melepaskan helmnya.
"Ayo"
Mereka lari kearah lobby, dan ada satu gadis yang terlambat juga yang sedang berdiri didepan beberapa kakak osis.
"Kenapa kalian telat?" Tanya kakak osis ke Giras dan Samudera.
"Nungguin Samudera boker tadi" jawab Giras menunjuk Samudera. Samudera menyikut Giras. Sementara itu gadis disebelahnya menahan tawa karena alasan yang diucapkan oleh Giras.
Salah satu osis dihadapan mereka menatap tajam.
"Nama kalian siapa?" Tanya salah satu osis.
"Giras" jawab Giras.
"Ehm, nama lengkap" tegur osis yang memakai jas berpangkat ketua osis. Ia menatap tajam Giras.
"Giras Bernjaya" ucap Giras dan menatap balik ketua osis.
Raut wajah mereka kaget, bagaimana tidak? Bernjaya adalah salah satu perusahaan terbesar di dunia. Sekolah ini salah satu aset milik perusahaan Bernjaya.
"Catat" perintah ketua osis ke salah satu osis lainnya.
"Lo?" Tunjuk ketua osis kearah Samudera.
"Samudera Jonanda"
"Lo?" Tunjukknya kearah gadis disebelah Samudera.
"Aluna Megantara, kak"
Setelah selesai mencatat nama, ketua osis menegaskan agar mereka tidak terlambat lagi. Dan untuk segera masuk ke dalam Gor indoor. Lalu osis yang lain berkeliling, kecuali ketua osis karena harus memberikan sambutan untuk para calon peserta didik baru.
"Kak, name tagnya kebalik" tegur Aluna.
"Sengaja" ucap ketua osis singkat.
Dimas Algaro, Giras mengeja name tag ketos yang terbalik.
"Liat aja lo, gue bikin lo turun pangkat" gumam Giras.
-
JANGAN LUPA VOTE GUYS
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRAS
Teen Fiction"Susah ya, mencintai orang yang disukai banyak cewek" ucap gadis itu mati-matian menahan tangisnya. "Maaf, gue terlalu banyak nyakitin lo. Gue tau gue yang salah" Giras memegang tangan cewek dihadapannya. "Aku nyesel kenal kamu, Giras." Gadis itu...