"Liat aja lo, gue bikin lo turun pangkat" gumam Giras.
Mereka menuju kearah Gor indoor, dan duduk di tempat yang masih kosong.
Tak lama kemudian, disambut dengan sambutan kepala sekolah. Selanjutnya disusul dengan sambutan ketua osis.
"Pembagian kelas sudah diumumkan pada mading sekolah dekat koridor kelas XII" ucap osis yang memegang micnya.
"Silahkan, satu baris dari pojok kanan untuk melihat pembagian kelas. Dan sisanya, untuk tetap duduk disini"
Karena telat tadi, Giras dan Samudera yang duduk di ujung kanan segera berdiri. Lalu menuju kearah mading.
Giras meneliti namanya di bagian X IPA 1-6 tetapi tidak ada.
"Alhamdulillah, nggak ketemu biologi dan kawan kawannya" ucap Giras, membuat beberapa orang tertawa karena tingkahnya.
Lalu ia melanjutkan pencarian namanya. Matanya berhenti setelah melihat nama Giras Bernjaya di deretan X IPS 1. Lalu ia mundur untuk memberikan kesempatan anak lain agar bisa melihat nama mereka.
"Der, kelas mana lo?" Samudera menepuk pundak Giras.
"Anjir kaget, baru aja mau gue line" umpat Giras yang kaget.
"Gue kelas X IPS 1, lo der?" Tanya Giras.
"Lah sama dong der"
"Emang kita itu sehidup semati der" ucap Giras, dan bertos ria dengan Samudera.
Matanya menuju kearah gadis yang telat bersamanya tadi.
"Der, yang tadi telat sama kita. Siapa namanya?" Tunjuk Giras kearah gadis tersebut.
"Aluna Megantara" jawab Samudera.
Giras menghampiri gadis itu.
"Hai" sapa Giras.
"Hai juga" balas Aluna.
"Nama gue, Giras. Lo?" ia mengulurkan tangannya.
"Aluna" Aluna membalas uluran tangan Giras sembari tersenyum.
"Cantik" gumam Giras.
"Apa?"
"E-eh maksut gue lo kelas mana?" Tanya Giras mengalihkan pembicaraan.
"X IPS 1, kamu?" Tanya balik Aluna.
"Kamu?"
"Oh, iya aku gak biasa pakai lo-gue karena asal aku dari Surabaya. Baru pindah kesini beberapa minggu yang lalu" jelas Aluna.
Oh pantes.
"Santuy, btw gue juga kelas X IPS 1. Salam kenal Al" ucap Giras.
"Salam kenal juga, Giras" balas Aluna.
"Eh, gue cabut dulu yak. Mau makan di kantin" Giras berdadah ria kearah Aluna. Aluna mengganggukkan kepalanya.
"Hati-hati,Giras!" Serunya.
***
Samudera sedang mengantre bakso, sementara itu Giras sedang duduk dan matanya asyik dengan handphonenya.
"Ehm"
Giras mendongakkan kepalanya.
"Boleh ikut duduk disini?" Tanya kedua gadis yang memakai seragam osis putih abu-abu.
Giras melihat kearah sekitar, masih banyak bangku kosong.
"Boleh" ucapnya singkat.
Kedua gadis itu duduk, dan menyantap batagor serta minumannya.
"Nama lo siapa?" Tanya salah satu gadis tersebut."Gue?" Tanya Giras balik.
"Iyalah, siapa lagi kalo bukan lo"
"Gue, Giras. Lo?" Jawab Giras, menatap yang mengajaknya bicara.
"Gue Tasya Andini, adiknya awkeran"
Jelas Tasya."Ooh"
"Boleh minta id line lo?" Tanya Tasya lagi. Ia mengeluarkan handphone dari saku.
"Why not, sya. Mana sini" jawab Giras.
"Lah, kan gue yang minta" protes Tasya.
"Lo cewek, gapantes. Biar gue aja" jawab Giras, tangannya mengambil handphone milik Tasya dan melihat id line Tasya.
"Tuh udah gue add" jelas Giras.
"Gila sih sya, pepet terosss" bisik teman Tasya.
"Pasti lah" jawab Tasya.
"Oke thanks, gue sama temen gue cabut dulu udah mau masuk" Tasya dan temannya meninggalkan Giras.
"Der, ga lagi gue pesen bakso" ucap Samudera terengah-engah.
"Rame buset" lanjutnya.
"Nikmatin aja der, buruan abisin abis ini kita masih ada kegiatan" jelas Giras yang disertai anggukan dari Samudera.
Setelahnya, mos dilanjutkan sampai tiga hari kedepan.
-
JANGAN LUPA VOTE GUYS
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRAS
Teen Fiction"Susah ya, mencintai orang yang disukai banyak cewek" ucap gadis itu mati-matian menahan tangisnya. "Maaf, gue terlalu banyak nyakitin lo. Gue tau gue yang salah" Giras memegang tangan cewek dihadapannya. "Aku nyesel kenal kamu, Giras." Gadis itu...