SATU

90 11 1
                                    

Ochiana Callista Tanureja adalah seorang mahasiswa baru di Golden Eagle International University. Seorang wanita berpostur tubuh sedang langsing serta warna kulit kuning langsat membuat ia sangat cantik dan menawan. Ayahnya adalah pengusahawan yang sangat kaya, maka dari itu ayahnya Ochi dapat dengan mudah menyekolahkan Ochi ke Golden Eagle International University yang sangat mahal itu. Spp perbulannya saja bisa mencapai angka 10 juta, tetapi hal itu tak membuat Ochi menjadi sombong. Ochi itu terkenal sebagai pemudi yang baik dan dermawan kepada teman-temannya.

"Selamat pagi murid-murid baru. Selamat datang di Golden Eagle International University. Bapak harap kalian betah berkuliah disini."ucap Pak Sudrajat, dosen sekaligus rektor di kampus baru Ochi

"Kalian akan menjalani masa orientasi kampus selama 3 hari, disaat itu kalian akan diperkenal kan kampus baru kalian. Kalian mengerti?"jelas Pak Sudrajat

"Mengerti Pak..."

"Baiklah kalian boleh masuk ke kelas yang telah ditentukan"

"Baik Pak..."

Ochi berjalan menuju kelas untuk meletakkan tasnya. Di saat ia sedang duduk bermain hp

Braakk

Pintu kelasnya ditendang oleh seorang murid baru yang lain. Dia adalah anak pemilik kampus ini namanya adalah Sean Cruel Andrea, pemuda tampan yang berpostur tubuh tinggi itu tampak sedang marah.

"Santai dikit bro, bokap Lo cuma nyita motor ninja dan 1 kartu ATM Lo doank kok."ucap Malvin

"Betul bro, tenang dikit lah yaa."sambung Pierre

"Bacot, diem lo berdua. Gue marah bukan karena hal itu."bentak Sean

"Sorry bro.."

"Bokap ngancem gue, katanya kalau gue tambah bodoh semua fasilitas bakal dicabut."

"Terus Lo mau gimana?"

"Gue mau cari tentor super pinter."

"Oke, kita bantu."ucap Malvin dan Pierre

"Gak usah.."ketus Sean

Ochi tak menghiraukan apa yang diperbuat Sean, dia memasukan hpnya ke saku celananya dan berjalan keluar kantin kampus. Dia berjalan santai ke kantin sambil berpikir. Sean itu kan pintar,kenapa dia perlu tentor super pintar? Batin Ochi. Sean terkenal bukan hanya karena ia tampan,tapi juga karena ia super pintar. Tetapi nama Sean sempat tercoreng dulu, hal itu karena ia membully orang dan orang itu sampai masuk rumah sakit karena trauma terhadap pembullyan Sean, tetapi namanya sudah bersih dari tuduhan itu saat korban bullyannya itu telah pulih dari trauma

"Aduhh.."Ochi mengaduh

"Jalan pake mata!!"Sean berkata ketus

"Ma..ma..af Sean."Ochi meminta maaf

"Basi."ketus Sean

Sean berjalan dengan keadaan marah seraya menenggelamkan salah satu tangan ke saku celananya. Astaga,gue dalam keadaan bahaya nih. Batin Ochi. Ochi sudah tidak mood ke kantin dan akhirnya ia kembali ke kelasnya

"Sean itu apa-apa marah, kenapa sih dia gak bisa santai sedikit."gumam Ochi

Ochi dan Sean selalu satu sekolah sejak TK, ya dimana lagi kalau bukan disekolah naungan yayasan Golden Eagle, maka dari itu ia lumayan mengerti dengan sifat Sean yang dingin dan pemarah itu

"Ochii..."teriak Rian

Rian adalah teman Ochi di SMA Golden Eagle. Pernah jadi mantan Ochi waktu mereka di kelas XI SMA. Rian adalah cowok tinggi, kulitnya sawo matang, matanya belo, dengan hidung mancung membuatnya lumayan tampan dan terkenal di SMA Golden Eagle

"Rian Lo kuliah disini?katanya Lo mau ikut bokap ke Amerika. Kok Lo bisa disini"tanya Ochi

"Kenapa ya?? sebenarnya bokap gue batal ke Amerika, dia bilang pekerjaannya di Jakarta sangat banyak. Jadi kami sekeluarga batal ke Amerika."jelas Rian

"Ohh gituu."jawab Ochi singkat

Sebenarnya Rian masih punya rasa sama Ochi, cuma dia takut kejadiannya sama seperti waktu mereka SMA, Rian takut Ochi akan putus dengannya lagi. Maka dari itu Rian masih menyimpan rasanya terhadap Ochi. Mereka berjalan bersama ke kelas, kebetulan Rian sekelas dengan Ochi. Rian hanya berbeda 3 kursi di depan Ochi. Dia duduk dengan Sean, orang yang menurut Ochi berbahaya untuk Rian. Ochi tahu bagaimana sifat Sean yang selalu emosional itu, bisa-bisa Rian akan pulang dalam keadaan bonyok setiap harinya. Memikirkan hal itu saja Ochi sudah bergidik ngeri, Ochi selalu mengingatkan Rian untuk berhati-hati terhadap Sean. Sampai di kelas, Ochi dan Rian duduk di bangku masing-masing dan ada Sean di bangku

"Oii, Lo Rian mantan murid kelas XI-IPA A?"tanya Sean

"Heem.."jawab Rian singkat

"Oii, kalau ditanya orang itu jawab yang bener, ditanya baik malah ngebacot!"

"Santai dikit kali, emosian terus. Dasar Sean Cruel Andrea."

"Ngomong apa Lo tadi?"Sean mengamuk

Tangan Sean menarik kerah baju Rian dan muka nya mulai memerah. Dengan santai Rian melepas tangan Sean dari kerahnya dan langsung menghajar muka Sean. Sean yang baru saja terpukul langsung balas menghantam muka Rian. Keadaan memanas dengan cepat. Sean dan Rian dalam keadaan yang sama kuat, mereka saling berbalas hantaman sampai Ochi, Malvin dan Pierre datang menengahi pertengkaran tersebut. Ochi dengan sigap menarik lengan Rian, sementara Malvin dan Pierre mulai meredam emosi Sean

"Sean, kamu tuh apa-apa jangan emosian dong."tegur Ochi

"Diem lo!!gak usah ikut campur."bentak Sean

Ochi tak menggubris sikap Sean, dia hanya ingin mengamankan Rian yang sudah bonyok sana-sini karena berantam dengan Sean



Ocean Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang