reason

5 0 0
                                    



Happy read!








Mata bulatnya mengerjap berusaha melihat sekeliling kamarnya,jendelanya terbuka menampakkan matahari yang begitu terang seakan ingin membangunkan dunia yang masih tertidur lelap.

        Ia berjalan gontai ke kamar mandi berniat menyegarkan wajahnya yang kusam,lalu mengambil handuk dan bergegas mandi.

        Tangan nya sangat lihai memakai dasi,rambut panjangnya yang semula di kuncir kemudian di gerai membuat sosoknya semakin cantik dengan tambahan pelembab di bibirnya.

      "Iraaa turun sarapan dulu" panggilan tersebut sontak membuat Ira bergegas merapikan buku dan turun dari kamarnya ke lantai satu,menghampiri sang mama yang sedang merapikan piring di meja.

     "Papa sama sean mana ma?"Ira bertanya matanya masih mengelilingi melihat sekitar dapur

    "Papa masih ada kerjaan sedikit, Oh ya bangunin adik kamu sana" mama masih setia merapikan piring tanpa menoleh ke arah Ira

        "Oke" Ira berlari menuju kamar adiknya

BRAAK

     Ira menggebrak pintu adiknya hingga terbuka,matanya membulat melihat adiknya yang masih tertidur lelap padahal suara gebrakan pintunya cukup kencang dan dapat membangunkan siapapun yang berada didalamnya

     Ira mengambil buku yang berada di meja belajar adiknya,lalu menggulung buku itu hingga membentuk gulungan
Ira mendekatkan gulungannya di telinga adiknya lalu berteriak di salah satu gulungannya

      "Kebakaran kebakaran" ira berteriak membuat Sean langsung bangun lalu ikut berteriak

    "Hah kebakaran mana?kebakaran?kebakaran kebakaran"sean ikut berteriak membuat sang kakak tertawa terpingkal pingkal

        "Wahaha lucu Lo,bangun udah siang bego" Ira tertawa puas sambil mengusap perutnya yang masih sakit lantaran tertawa

      "Lah katanya kebakaran?"Sean bertanya dengan wajah bingungnya membuat Ira kembali tertawa

     "Gak ada gua bohongin Lo,susah banget banguninnya"

    "Lah anjing" Sean melempar bantalnya ke arah Ira namu bisa di hindarinya

    "Mandi sono terus sarapan,gue sama mama nunggu dibawah"ucap Ira menyuruh adiknya untuk mandi

     "Papa?"Sean kembali bertanya

   "Papa masih ada urusan,udah sana mandi"Ira menarik lengan adiknya mendorongnya hingga sampai ke depan kamar mandi

     Sean mengambil handuk lalu bergegas mandi mengikuti perintah sang kakak,ira kembali turun menghampiri mamanya yang sudah di temani papanya

        Tak berselang lama Sean datang,lelaki itu menghampiri mamanya dan duduk disampingnya "Lo gak mandi ya?cepet amat"Ira bertanya dengan nada jengkelnya

      "Mandi lah,elo kali yang tiap pa-"

    "Udah udah kalian ini berantem mulu"ucap papa memotong perkataan Sean

       Mereka kemudian sarapan dilengkapi dengan canda tawanya Ira dan kejengkelan Sean akan tingkah laku kakaknya.

      Selesai sarapan Ira dan Sean pamitan pada mamanya,tak lupa papanya yang pamitan pada istri tercintanya. Mobilnya melaju keluar komplek membelah jalanan kota Bandung yang kian ramai pada pagi hari.

       Mobilnya berhenti pada sekolah dengan papan nama SMA Nusa pertiwi,Ira keluar dari mobilnya melangkah kan kakinya ke gerbang sekolahnya,Ira pamitan pada papanya dan adiknya.

      Kakinya melangkah ke koridor sekolah mencari kelas dengan papan nama XI IPA 2. Matanya tertuju pada sebuah ruangan yang pintunya dihias bunga palsu yang indah,kakinya terus melangkah hingga sampai di depan pintu kelas yang ia tuju.

      "Assalamualaikum"sapaku pada anak kelas yang ada disana

      "Waallaikumsallam"jawab mereka bersamaan
 
      "Woy ira tumben Lo gak telat,kerasukan apa?"wanita dengan rambut pendek yang terkesan tomboy membuatnya menoleh

       "Kerasukan tugas dari bu ida"jawabnya saat mendaratkan bokongnya di kursi duduknya,chia tertawa mengingat ira yang dihukum oleh bu ida

       "Eh chi ke perpus yuk"ira menarik tangan chia berusaha mengajaknya

       Chia memasang wajah bingungnya"Ngapain?tumben amat"

   "Mau nyamperin pangeran gue!"

     Ira berlari tak lupa tangannya yang masih setia menarik chia untuk ikut dengannya,tak lama kakinya  berhenti disalah satu riangan ber  tuliskan 'perpustakaan'.

    Kepalanya menelusup ke dalam,matanya mencari cari lelaki yang kemarin mengambilkannya buku. Matanya membulat berbinar lucu saat melihat sesosok lelaki di salah satu meja di perpus,membaca buku tak melihat sekelilingnya. Ira terus memperhatikan tak sadar bel berbunyi,membuatnya menyudahkan aksi membuntuti kakak kelasnya.

     "Ra udah?lo ngapain si?"chia menepuk pundak ira,membuat si empunya menoleh.

     "Udahin ajalah,udah bel juga"jawab ira membuat chia semakin bingung

       "Lo utang cerita sama gue!"

                "Iya chia cantiik"


                       ************

        "Jadi lo bisa jelasin kenapa tadi lo ngintip ngintip di perpus?"tanya chia seraya mengaduk es teh nya

      Mereka kini di kantin setelah pelajaran pertama dan kedua,ira dia sejenak lalu menjawabnya

     "Lo inget kan pas gue di hukum bu ida yang ngasih tugas ke gue,sampe gue kelimpungan nyari buku di perpus?"tanya ira menatap chia

     "inget!"jawab chia yakin

    "Nah yang ngambilin buku gue itu cogan"

       "Ya trus?"

    "Gue suka sama dia!"













Jangan lupa tinggalin jejak ya:(

Tq

     


   

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

library and meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang