1. Sekolah baru

39.4K 1.2K 79
                                    

Halo guys, gimana udah siap baca part 1? Jangan lupa untuk kasih vote, komen, dan sarannya ya guys:)

Selamat membaca dan enjoy.

***

Matahari nampak sangat cerah pagi hari ini, gadis cantik yang sedang menatap dirinya dikaca tersenyum sangat manis melihat dirinya yang sangat cocok menggunakan baju SMA dari sekolah barunya, tangan lentiknya menyisirkan rambut panjang lurusnya dan mengambil jepitan dan memakaikan di rambutnya.

Wanita paruh baya yang terlihat awet muda diusianya yang menginjak kepala empat, tersenyum melihat anak gadisnya yang begitu manis dan tidak terasa sekarang anak perempuan satu- satunya di keluarga ini sudah tumbuh dewasa dengan paras yang cantik.

"SyaSya, sini Bunda bantu pakaikan," ucap LiLy Pratama, Bunda dari ketiga anak yang ia miliki.

Gadis itu menoleh, sebut saja Anastasya Kevanny Pratama, gadis cantik anak perempuan satu- satunya di keluarga Pratama. Panggil saja SyaSya, SyaSya begitu dijaga dengan kedua Abang dan Ayah yang sangat begitu overprotektif terhadapnya, namun mereka melakukannya karena sangat menyayangi anak perempuan ini, terbilang SyaSya adalah cucu perempuan satu- satunya dikeluarga Pratama dan tidak hanya Abang dan Ayahnya yang overprotektif, sepupu dan sodara lelakinya pun sama.

SyaSya ini gadis polos, dengan senyum ceria yang selalu terukir diwajahnya, senyum itu bagai jantung dirumah besar ini, SyaSya sedang tidak baik- baik saja rumah besar ini pun akan terlihat tidak baik- baik saja. Gadis si penyuka taro dan matcha, kebanyakan orang tidak menyukai ke dua rasa itu, namun siapa sangka gadis ini sangat menyukai semua jenis yang berbau dengan matcha dan taro. SyaSya hanya polos ditingkah saja, tidak dengan dibidang akademik maupun non- akademik, SyaSya salah satu murid yang sangat berprestasi disekolahnya.

Tetapi hari ini SyaSya akan pindah ke sekolah ternama di kota Bandung ini karena Bunda sudah tidak bisa berjauhan dengan putri kesayangannya ini. Terbilang dulu SyaSya dan keluarga berjauhan karena SyaSya tinggal di Malang dan bersekolah disana bersama Kakek dan Neneknya.

Kali ini Bunda, Ayah, serta Abang- Abangnya tidak akan membiarkan SyaSya berjauhan lagi dari mereka, sudah cukup beberapa tahun mereka menahan kerinduan terhadap gadis kecil keluarga ini.

"Nda, sejak kapan ada dikamar SyaSya?" tanya gadis itu, kaget melihat Bundanya sudah berada di kamarnya.

"Sejak, kamu senyum dicermin, Nda bantu ya," memgambil jepitan dan memakaikan rambut anak gadisnya.

"Nah cantiknya anak Bunda," ujar Lily dan mencubit gemas pipi gembul anaknya.

"Ih, Nda pipi SyaSya sakit tau," mengerucutkan bibirnya, membuat terkesan lucu.

"Kalau udah selesai, Nda, tunggu dibawah ya?" ucap Lily dan pergi meninggalkan SyaSya.

Berkali- kali SyaSya melihat tampilnya dicermin, bibirnya terbentuk senyum dan puas atas apa yang ada didepannya ini, setelah puas melihat penampilannya ia segera menuju ke ruang makan, untuk sarapan bersama dengan keluarganya.

"Morning!" Sapa SyaSya dengan senyum manisnya.

"Pagi, princess," seru mereka semua.

"SyaSya, mau sarapan apa?" tanya Lily.

"Mau sandwich, Nda."

Young Marriage (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang