destinasi perasaan - 1

4 3 6
                                    

pelajaran fisika di hari keramat ini sudah membuatnya lelah.

laurena menidurkan kepalanya di meja, dengan buku yang berada di atas kepalanya untuk menutupi dirinya.

dan tanpa sadar, ia jatuh ke alam mimpi.

🎠

"woi, anjir. lu mati apa gimana sih?"

samar-samar laurena mendengar suara seseorang.
perlahan, ia membuka matanya.

tampak seorang laki-laki berperawakan tinggi berdiri disamping mejanya.

laurena meregangkan badannya, kemudian melihat ke benda yang melingkar di pergelangan tangannya.

pukul 3.

laurena terbelalak, "anjir, jam 3?"

sosok didepannya mendecak kemudian melipat tangannya di dada.

"lo mati atau gimana sih?" kesal doyoung, sahabatnya.

laurena mengucek mata, memperjelas pandangannya.

"ayo woi cepetan, lu mau nginep disini?"

doyoung menarik tas milik laurena, kemudian menarik tangan sobatnya keluar kelas.

sampailah mereka didepan gerbang sekolah.

tanpa perlu menunggu lama, doyoung pulang.


pacarnya memarahi doyoung karena doyoung tidak menepati janjinya.

doyoung berkata ia akan sampai di mall pada pukul setengah 3, dan sekarang sudah pukul 3.

tersisalah laurena berdiri didepan gerbang.
ia hanya memperhatikan kendaraan yang berlalu-lalang didepan sekolahnya.

ting !

suara notifikasi dari ponsel miliknya, membuat sang empunya melihat aplikasi yang menghasilkan notifikasi tersebut.

Pak Hendi
| neng, maaf saya gabisa
ngejemput
| soalnya ibu saya lagi sakit,
neng
| maaf banget ya neng


laurena sudah menunggu didepan gerbang sekolah selama 1 jam, sembari berharap ada angkutan kota yang melewati sekolahnya.

memang di daerah sekolah laurena jarang sekali ada angkot.

seseorang menepuk-nepuk pundak laurena.
laurena yang merasa ditepuk, menoleh kebelakang.

"woi, ga pulang lo?" tanya seseorang yang sama sekali tidak ia kenali

namun, laki-laki tersebut menggunakan seragam yang sama dengan sekolahnya.
mungkin anak sekolah ini, pikirnya.

"ga, sopir gua gabisa jemput" jawab laurena.

"lah, trus lu ngapain disini?" tanya laki-laki tersebut.

laurena kesal, dan menjawabnya dengan malas
"ya nunggu angkot lah"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

destinasi perasaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang