Pregnancy

4.2K 411 75
                                        

Kalau Jiang Cheng tidak salah ingat, yang mengandung itu dirinya.

Tapi kenapa malah Lan Xichen yang mengalami morning sickness?

Lihatlah bagaimana suaminya berusaha memuntahkan apa yang ia makan tadi, Jiang Cheng yang merasa tak tega pun membantu memijit tengkuk Lan Xichen.

Setelah dirasa cukup, Lan Xichen berhenti memuntahkan muatan perutnya. Kini ia berbalik menghadap Jiang Cheng yang menatapnya khawatir.

"Aku tidak apa, jangan khawatir." kata Lan Xichen mencoba menenangkan Jiang Cheng.

Jiang Cheng menghela nafasnya, "Bagaimana aku tak khawatir? Harusnya yang mengalami morning sickness itu aku, kenapa malah jadi dirimu?"

Lan Xichen tersenyum manis, "Itu karena aku sangat mencintaimu."

p.s: jadiii ada keadaan dimana suami yang merasakan gejala kehamilan, kayak morning sickness sama ngidam gitu, katanya sih yaa karena si suami itu cinta & sayang banget sama si istri, jadi sakitnya dibagi 2 gitu biar istrinya ga kerepotan. so sweet kan?

Jiang Cheng mendengus, "Terserahmu saja."

Semenjak kehamilan Jiang Cheng, Lan Xichen juga bertambah manja. Ia suka sekali melakukan skinship dan ingin Jiang Cheng memberikan afeksi berlebih padanya. Seperti sebelum mereka tidur, Lan Xichen harus menerima 2 kecupan di mata, 1 kecupan di hidung, 4 kecupan di pipi dan 5 kecupan di bibir. Tidak boleh terlewat sama sekali, kalau sampai terlewat, Jiang Cheng harus melakukannya sebanyak 2 kali lipat di malam berikutnya.

Jiang Cheng bisa mati muda kalau punya suami seperti ini.

Atau, Lan Xichen suka sekali tidur di pahanya. Kandungan Jiang Cheng memang belum terlalu besar, jadi masih muat untuk dipakai Lan Xichen berbaring.

Walau suaminya menjengkelkan setiap saat, ada kalanya ia bersikap manis.

Contohnya saja, suaminya itu suka menggesekkan hidung bangirnya ke perutnya sambil bergumam,"Tumbuhlah menjadi anak yang baik ya nak. Bahagiakan aku dan ibumu, kami mencintaimu."

Suaminya juga mengajak anak dalam perutnya itu mengobrol bersamanya, seperti:

"Nak, kalau sudah lahir nanti jangan seperti ibumu ya? Kalau bisa yang kalem saja seperti ayah--aduh! Ampun sayang, aku tidak bermaksud!"

"Nak, ibumu baru saja menjewerku selama 10 menit karena aku mencicipi ramuan untuk ibu hamil, aku kan hanya penasaran dengan rasanya. Ibumu berlebihan."

"Nak, ibumu ternyata monster. Masa dalam sehari dia bisa menghabiskan 3 porsi daging? Kalau bukan karena dia hamil mana mungkin ada daging di Yu Zhen Bushi Chu? Ah, tapi berkatnya juga aku bisa makan daging. Bilang pada ibumu kalau hamil sering-sering saja ya, biar ayah juga bisa makan enak--AAAH ZIDIAN IBUMU MENYALA!"

"Nak! Ayah berjanji akan mengajakmu menanam bunga teratai kesukaan ibumu kalau kau sudah besar nanti ya! Kita bandingkan lebih cantik mana bunga teratai itu dengan ibumu, hehe."

Er...sebenarnya daripada mengobrol, lebih pantas kalau aku menyebutnya Ketua sekte Lan-sedang-mengadu-perlakuan-istrinya-yang-ganas-itu-kepada-anaknya.

Benar bukan?

Selain mengalami morning sickness, Lan Xichen juga mengalami ngidam, permintaannya sangat aneh sampai membuat Lan Qiren turun tangan untuk menjewer keponakannya sendiri.

Seperti tadi pagi, Lan Xichen meminta sup herbal dengan topping bunga teratai, teratai itu haruslah berwarna ungu dan didatangkan dari Yunmeng.

Aneh bukan? Dan kalau permintaannya tidak dituruti, Lan Xichen akan terus merengek seperti anak kecil! Kedua tangan kokohnya mencengkram lengan baju Jiang Cheng, kepalanya mendongak menatap istri kesayangannya, matanya memelas minta dikasihani. Lan Xichen dengan mata memelasnya itu kelemahan terbesar Jiang Cheng, sungguh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Leader Sect In Action!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang