Chapter 3

23 4 2
                                    

"Dia"

❇❇❇

Ini adalah hari pertama MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) berlangsung, sejak tadi pagi siwa/i kelas X berada didalam aula besar, mendengar, memperhatikan, dan mencatat segala materi yang diberikan oleh guru materi dan saat ini semua digiring dan dikumpulkan dilapangan SMA Antariksa.

Waktu baru menunjukan pukul 09.49 pagi namun entah mengapa pagi ini sinar matahari terasa begitu menyengat di kulit. Suara bising yang tadinya mendominan kini berubah senyap setelah adanya komando dari seseorang laki- laki tampan yang berdiri di atas podium.

"Test, Test Test... Okeh adik- adik semua, mana suara semangatnya?!" ucapnya menggema. Suara gemuruh riuh terdengar kembali menyahut antara suara para siswi yang mengagumi ketampanan sang senior maupun para siswa menggerutu karena kepanasan.

"Oke, sebelum acara kembali dilaksanakan, kalian semua diizinkan untuk istirahat terlebih dahulu. Bagi yang ingin mengisi perut silahkan ke kantin, maupun yang lainnya yang ingin kalian lakukan. Setelah itu kalian harus sudh baris 2 banjar perkelas di sini tepat pada pukul 10.20, Paham?!!" jelas sang komando.

"Paham!!" siswa/i menjawabnya serentak, setelah sang komando turun dari podium semuanya mulai berhamburan meninggalkan lapangan.

Fahira POV

Begitu mendengar komando untuk bubar barisan, aku segera berbalik akan meninggalkan lapangan tepat sebelum sebuah tepukan di pundakku membuatku harus membalikan badan dan menatap sang pelaku penepuk.

Seorang gadis cantik sedang tersenyum lembut sambil menatapku. Ya dialah sang pelaku. Aku hanya menatapnya dengan bingung, tiba- tiba gadis itu mengulurkan tangannya padaku dan,

"Hai, Aku Nita, Kanita Danilova. Siapa namamu?" tanyanya masih setia dengan senyum manisnya.

"Eh?Oh, namaku Hanindiya Fahira Avianto. Kau boleh memanggilku Fira" jawabku dengan canggung. Sungguh aku bukan orang yang mudah berteman, namun aku juga bukan anak nerd, hanya saja aku sudah terbiasa menyendiri sejak kecil jadi sedikit canggung saat berkenalan dengan orang lain.

Gadis itu hanya ber Oh ria dan kembali tersenyum. "Ke kantin bareng yuk, Fir?" ajaknya. Aku hanya mengangguki ajakannya, setelah itu kamipun melangkah ke kantin yang mana akupun tidak tau letaknya.

--------

Setibanya di kantin, kamipun melangkahkan kaki menyusuri kios- kios jajanan dan membeli makanan di salah satu kios....


Setelah mengisi perut kami berniat kembali berkumpul ke lapangan namun saat itu juga suara pekikkan kaum hawa mengalihkan atensi kami.

"Weehh gila!!! Itu Kak Danny sama Kak Rizal bikin meleleh anjirr!!"

"Aaaa itu kak Dimas manis banget!"

"Sini bang, halalin dedeq"

"Kak kok kalian ganteng banget si?!"

"Iiihhh gemezzz"

"Yaahh pangeranku nggak ada"

"Tumben nggak lengkap"

"Jangan ganteng- ganteng bang. Hayati gak kuat"

"Kak Ozan!! Kak Ozi!!! Gemezhh"

"Pangeran dateng!"

Kira- kira itulah yang aku dengar dari banyaknya suara cewek disini, dan kalian tau? Para cowok hanya bisa mendengus kesal. Uch kacihan.

"Wihh gilaa mereka ganteng banget. Kaya oppa- oppa Korea anjir" pekik Nita tiba- tiba. Aku menatap heran padanya. Nita yang melihat mimik wajah keherananku langsung memutar kepalaku hingga menghadap apa yang ia lihat tadi.

Dan benar saja segerombolan laki- laki memasuki kantin, kira- kira ada 5 anak. Dan jika di perhatikan lebih detail, semuanya berparas tampan bak dewa yunani, tubuh yang proposional dan jangan lupakan wajah cool mereka.

Entah kenapa pandanganku kini terpaku pada salah satu sosok tersebut. Sosok tinggi, berkulit putih, rambut hitam pekat, berparas tampan dengan wajah datar, sorot mata gelap yang tajam, cowok yang menggunakan sweater hitam untuk melapisi kemeja putihnya. Dia sangat berbeda dari yang lain. "Tunggu! Sorot mata itu! Iya aku kenal, itu cowok yang tadi pagi buat aku kaget karena klaksonnya! Iya benar, dia orangnya!" batinku berasumsi sendiri.

"Fir, lo udah tau belum mereka itu siapa?" tanya Nita yang dijawab gelengan kepala olehku.

"Ck, masa lo gak tau sih. Itu yang pake sweater item itu namanya Kak Danny, Danny Alterio Kevanno. Dia itu kapten basket di sini. Sementara yang jalan di sampingnya kak Danny namanya Kak Rizal, Arrizal Dandyleon dia itu Most Wanted Badboy disini. Dan yang kembar itu namanya Kak Ozan sama Ozi. Dan yang di tengah- tengahnya si kembar itu Kak Dimas" jelas Nita sambil mengarahkan dagunya menunjuk masing masing sosok yang ia tau. "Yang jelas itu mereka anggota GoldenBlack. Geng yang paling disegani di sini, bahkan dikota ini" imbuhnya, aku hanya ber Oh ria sambil mengangguk faham.

Darimana Nita dapet info kayak gitu? Batinku heran.

"Nit, kita keluar yuk sebelum nanti telat terus kena hukuman" ucapku, sembali mengalihkan pikiran tentang cowok yang kuketahui bernama Danny itu. Dan pada akhirnya kamipun melangkahkan kaki meninggalkan kantin dengan Nita yang terus bercerita tentang GoldenBlack dengan semangat 45' yang menggebu.

---------

Acarapun dimulai dengan khidmat hingga sore menjelang dan acarapun selesai dengan lancar walaupun terkadang ada sedikit kendala, namun dapat di atasi dengan cepat dan tidak begitu mengganggu acara.

_______________________________

Update lagi nih. Bagi yang nunggu maaf ya, soalnya lagi sibuk (sok bgt si thor:v) , banyak tugas juga....

Makasih, semoga suka. Jangan lupa Like & comment.

Karena pencet logo bintang itu geratis loh, gak dipungut biaya. Hehe

DENIRA : Remember You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang