[01]

25 5 7
                                    

Flashback 3 tahun lalu

"KAK ANA, KAK GAVIN NUNGGUIN TUH DI LUAR!" Teriak Cecil adik Ana dari luar kamar Ana.

Ana yang saat itu sedang bercermin terlonjak kaget. Memang selalu seperti itu, adiknya tidak bisa berbicara pelan-pelan.

"Iya dek, gak usah teriak-teriak bisa gak?!" Balas Ana yang sudah keluar kamarnya sembari menenteng tas ranselnya.

"Hehe, maaf ya wkwk"

"Dasar!"

Ana dan Cecil turun dari lantai dua menuju meja makan di bawah. Tetapi Ana hanya membawa roti dan ia memasukkannya ke dalam wadah bekalnya. Tak lupa ia membawa satu botol susu vanilla kesukaannya.

"Makan aja dulu, suruh Gavin nya masuk" Ujar Zoya ibunya Ana.

"Iya, tar kamu sakit tau rasa!" Sambung ayahnya Ana, Ardhy.

"Ayah, bunda kan kalo udah ada kak Gavin, Kak Ana tuh segala gak mau. Jadi gak usah ditawarin lagi!" Cerocos Cecil yang langsung dibalas pelototan oleh sang kakak.

"Berisik kamu dek! Ayah bunda, aku saraannya di sekolah aja ya. Assalamualaikum" Pamit Ana sambil menyalami kedua orang tuanya.

"Waalaikumsalam" Jawab mereka bersamaan.

Ana berlari menuju tempat Gavin menunggu. Gavin sudah siap di motor N-Max warna putihnya di dekat pagar.

"Lo tambah ganteng aja sih vin" batin Ana.

"Nih helm-nya cepet naik tar telat" Suruh Gavin.

"Oke thanks"

Setelah memasang helm-nya dan naik ke atas motor, Gavin menatap wajah Ana lamat-lamat. Ana salah tingkah sekaligus kebingungan "Kok ngeliattin gue? Kenapa gak maju? Ada yang aneh?"

Gavin menggeleng cepat "Pegangan ke baju gue. Tar lo jatuh, ribet urusannya" Mata Ana membola "Pegangan Ana--- ia meletakkan tangan Ana di depan perutnya, tar lo jatoh"
Ana tersenyum manis pada Gavin.
Setelah itu motor Gavin mulai melaju di bawah kota Jakarta yang dingin pada pagi hari.

-----Skip di SMK BAKTI BANGSA-----

Ana turun dari motor dan melepas helm-nya.

"Vin-"

"Sorry ya na, gue mau ke kantin dulu nih, jadi gak bisa bareng lo ke kelas. Maaf ya sekali lagi"

Ana tersenyum tipis "Iya vin. Gapapa"

"Bye Ana" Ujar Gavin yang langsung berlari menjauh.

"Bye vin" Balas Ana pelan.

Ana menghela nafas lalu berbalik ke kiri---

"DOORR"

"WOE KAGET GUE BANGSULL!!"

"Buahahahahahahahahahaha"

Putri tertawa keras sambil memegangi perutnya. Ana menatap tajam Putri yabg sedang tertawa terpingkal-pingkal itu. Padahal itu tidak lucu! Bahkan bisa membuat sakit jantung. Karena kesal, Ana meninggalkan Putri naik ke kelasnya di lantai dua. Setelah mencapai anak tangga ketiga tiba-tiba Putri sudah berada di sebelah Ana.

"Kaget ya na? Maaf deh hahaha"

"Diem lo! Gue jantungan nih Put ah!" Kesal Ana.

Putri merangkul pundak Ana yang sedikit lebih pendek darinya "Eh gue ada berita penting na"

Ana melirik Putri sekilas "Apa?"

"Tadi gue liat ayam bertelor masa"

Ana berdecak sebal "Pentingnya darimana Udin?"

"Sialan lo bilang gue Udin_- eh penting tau, soalnya gue colong telor nya!"

"Tau ah. Pusing gue ngomong sama orang stress!"

Ana berjalan mendahului Putri.

"Yaa! Tunggu gue Ana!"




-----✨-----

Ini kata-katanya ada yang aku rubah dikit ya:) kasih vote nya dong gaeseu:(

FRIENDZONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang