Violeta

Siapa dia?

Lucas hanya terdiam untuk beberapa saat. Setelah beberapa detik, Lucas menyadari apa yang barusan dibilang oleh CEO nya, orang yang seharusnya sudah tahu dan paling mengerti bahwa ia tidak ingin lagi berurusan dengan akting. Ahkirnya Lucas membuka mulutnya, 'pak, maaf, mungkin saya salah dengar, barusan bapak bilang apa ya?' Orang tersebut, bos nya, hanya tersenyum kecil, lalu mengulang kata-katanya tadi, 'kamu mendapatkan tawaran untuk tampil di sebuah drama.' Lucas hampir tidak bisa menahan amarahnya. Hampir. Ia hanya menutup matanya selama beberapa saat dan bernapas perlahan untuk menghilangkan amarahnya. Dengan kebencian di suaranya, Lucas berkata , 'pak, apakah bapak bercanda sekarang? Saya tidak mau berhubungan dengan akting. Dan bapaklah yang harusnya paling tahu tentang itu.' Boss nya hanya menghela napas panjang, lalu berkata, 'saya tahu. Tapi ini adalah kesempatan besar. Saya tahu dan saya yakin kamu juga tahu, kamu ini memiliki bakat dalam akting. Kamu harus coba, lagipula, kamu hanya ditawarkan peran pendamping laki-laki. Tetapi, pemain utama perempuannya sangatlah terkenal. Kamu juga pasti tahu siapa dia.' Lucas hanya menggulingkan matanya, lalu berkata, 'memangnya siapa pemain utama perempuannya?' Boss nya tersenyum licik, seperti senang karena sudah berhasil membuat Lucas tertarik, lalu berkata, 'Violet. Violet sang aktris terkenal.' Lucas hanya mengangkat satu alisnya, menandakan dia bingung, 'siapa itu? Saya tidak pernah dengar.' Boss nya dan Roy menghela napas panjang, lalu Roy pun memotong boss nya, 'Violet! Violet Young, aktris terkenal itu, kamu tidak kenal tentang dia? Menurut orang-orang yang pernah bertemu langsung dengan dia, Violet Young itu sangat cantik. Cantiknya melebihi dewi-dewi. Bakatnya dalam akting juga mengagumkan. Ia dapat melakukan peran apapun dengan sempurna! Masa kau tidak tahu tentang Violet? Memangnya kau tinggal diatas batu?' ujar Roy. Lucas kaget dan hanya terdiam mendengarkan kata-kata Roy. Ia memang tidak pernah mencari tahu tentang aktor-aktor maupun aktris-aktris, karena ia sama sekali tidak mau berhubungan dengan dunia akting. 'Memangnya, secantik apa dia? Ada fotonya tidak?' Tanya Lucas. Roy langsung dengan sigap mengeluarkan handphonenya, lalu langsung membuka aplikasi instagram dan mencari username Violet, violet_1999. Lalu Roy menunjukkan handphonenya kepada Lucas sambil berkata, 'ini, salah satu fotonya. Seluruh fotonya memang tidak menampilkan wajahnya.' 

Violet, gadis yang berada di foto tersebut, memiliki rambut hitam panjang yang lurus, mata indah berwarna hitam, dan kulit yang cerah. Meskipun foto tersebut hanya menunjukkan sebagian wajahnya, siapapun dapat menduga bahwa Violet adalah seorang yang sangat cantik. Saat melihat foto itu, Lucas merasa ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Seperti perempuan itu memanggilnya. 

Lucas hanya bengong sambil memperhatikan foto tersebut. Ia berkata, 'tidak ada yang spesial dari foto ini. Sepertinya dia cuma perempuan biasa.' Meskipun Lucas berkata begitu, dalam hati, ia merasa ada sesuatu yang mengganjal tentang perempuan itu. Padahal ia belum melihat wajahnya. Roy pun membantah, 'itu karena kamu belum bertemu dengannya!' Lucas hanya menaikkan salah satu alisnya, lalu berkata, 'yah mau bagaimanapun, aku tidak terima tawaran ini' sambil menyilangkan tangannya didepan dada. Bos nya cuma ikut menyilangkan tangan didepan dada, mengikuti pose Lucas, lalu berkata, 'bayarannya 30 juta dollar.' Lucas mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali, lalu setengah berteriak, '30 juta? Dollar???' Bos nya  menyeringai, mengetahui kalau Lucas akan menerima tawaran ini. Bos nya berkata, 'iya. 30 juta. Dollar Amerika Serikat. Bagaimana? Kalau tidak mau sih tidak apa-apa.' Kata bos nya untuk menggoda Lucas. Sontak Lucas langsung menjawab, 'mau! Mau! Dari dulu aku memang mau mencoba akting kok.' Jawab Lucas dengan antusias. Roy hanya tersenyum kecil dengan sedih disebelahnya. Bos nya hanya berkata, 'nah, itu baru namanya Lucas. Sudah, kalian boleh pergi sekarang. Nanti info lebih lanjutnya di email ke manajer mu ya.' Roy yang menjawab untuk Lucas, 'baik pak. Terima kasih. Kami izin pamit dulu.'