The Reason
."Mau kuceritakan dari mana?"
"Semua"
"Tidak bisa, aku sudah berjanji dengannya", Alis Krist menyatu merasa curiga dengan seseorang ini, entah kenapa feeling nya terhadap orang ini itu buruk.
"Kau bagian darinya?"
"Kalian tidak lihat kalau aku juga korban?"
"Yasudah, terserah kau saja mau cerita yang mana" Krist malas berbelit, saat ini mereka tengah duduk memutar ditempat mereka tidur. Ralat!, Yang duduk hanya Jo dan Krist, Singto tiduran di pangkuan Krist sembari bermain jari-jari Krist yang entah apa yang menarik disana.
"Seperti yang ku bilang sebelumnya, orang yang mengumpulkan kita disini itu sebenarnya baik. Hanya caranya yang menurutku berlebihan"
"Baik dari man-" Jo memperingati Krist untuk diam, ceritanya belum selesai.
"Kita bertiga adalah orang yang berpengaruh besar di hidupnya, katanya dalam hitungan hari setelah hari ini akan terjadi sesuatu di negara ini dan akan berpengaruh pada dunia. Dia ingin mengamankan kita disini agar tidak turut ikut di kejadian tersebut, jika kalian bertanya darimana aku mendapatkan makanan, minuman, pendingin ruangan, itu aku memintanya . Jika kalian tarik lemari besar itu ada satu layar yang ada pada dinding tersebut yang gunanya untuk kita berkomunikasi dengannya, dan makanan itu akan muncul di pintu kotak kecil disebelahnya. Tapi tenang, setelah ini kita akan di tempatkan yang lebih layak. Disini hanya pintu akses menuju tempat itu"
"Judul film nya apa?" Krist dan Singto menatap datar Jo, apa pria ini menjadi gila setelah diculik? Dan terobsesi dengan salah satu film favourite nya gitu?
"Aku serius"
"Aku juga serius bertanya"
"Baiklah akan kutunjukkan, kau ingin apa?"
"KFC!" Jo terkekeh dengan menggelengkan kepalanya, dasar masih bocah!
"Baiklah lihat sendiri" Jo, berjalan menuju lemari yang dimaksud lalu menggesernya sendiri, Jo yang badannya emang berotot, jadi lemari dengan ukuran segitu bukan masalah untuknya. Ia mendorong lemari itu sampai pojok, tapi tidak terlihat apa-apa ditemboknya, hanya ada motif pintu kotak kecil disana.
"Mana?" Kali ini Singto yang bersuara.
Jo tidak menjawabnya, ia perlahan mendekati motif pintu kotak kecil di tembok itu lalu menekan salah satu ujung kotak tersebut.
"Sambungan tersambung"
"Waw!" Terlihat layar yang dimaksud muncul, dengan cahaya neon warna biru serta suara khas komputer muncul disana. Jo tersenyum mengejek kehadapan Singto dan Krist, "Percaya?".
Singto dan Krist masih terpana dengan kecanggihan didepan sana, apalagi Singto si maniak gadget canggih.
"Silahkan pilih kebutuhan anda, sebelumnya cantumkan nama anda apakah anda Jo, Krist atau Singto , agar kami bisa memenuhi kebutuhan sesuai profil yang kami pelajari"
"Dia sebut nama kita juga?"
Jo menaikkan alisnya angkuh.
"Aku Krist, bisa kirimkan aku sepaket KFC yang isinya 5 buah ayam?" Jo yang berbicara.
"Permintaan diterima, tunggu 15 hingga 25 menit lagi , ada yang bisa dibantu lagi?"
"Aku Singto, beri aku obat painkiller" masih Jo yang berbicara.
"Permintaan diterima, setelah anda me-non aktifkan perangkat ini maka permintaan anda akan datang pada pintu kecil yang tersedia, ada yang bisa di bantu lagi?"
"Tidak, itu cukup"
"Semoga selamat! Dan kita akan bertemu lagi"
Pip!
"Gimana?" Bersamaan dengan suara tersebut, pintu kecil yang di maksud terbuka dan terdapat obat yang di maksud Jo tadi. Jo mengambilnya dan melemparkannya pada Krist.
"Amazing!" Singto dan Krist tidak berhenti bertepuk tangan, rasanya mereka sedang berada di sebuah film hollywood yang menampakan kecanggihan-kecanggihan didalamnya.
Dan Jo makin bertingkah angkuh disana.
Pip!
Paket KFC yang diminta muncul disana, Krist langsung memindahkan kepala Singto dan berlari mengambil pesananya itu, "Ini gila!".
Fanmeeting
"Hei, Jo"
"Hm?" Mereka tengah menghabiskan KFC yang sudah dipesan tadi, awalnya Krist tidak mau berbagi tapi atas bujukan Singto akhirnya Krist mau membagikan ayam itu.
"Perangkat itu bilang semoga kita selamat? maksudnya?"
"Akan ada kejadian besar di negara ini, untuk ini dia juga menyembunyikan nya dari aku, akupun juga tidak tau apa, tapi kejadian tersebut bisa memakan korban jiwa dengan kemungkinan 95% penduduk, bisa bayangkan se parah apa kejadian itu?"
"Kiamat?"
"No, kalau kiamat sejauh apapun kita bersembunyi juga tetap akan mati, bodoh"
"Iya juga"
"Lalu kenapa hanya kita yang dia selamatkan?" Krist angkat bicara.
"Dia terlalu fanatik dengan kalian, ah tidak hanya Singto. Makanya awal rencana hanya Singto yang mau ia selamatkan, tapi setelah ia tau kalau Singto berpacaran dengan mu, jadilah seperti ini"
"Dan kau?"
"Aku tidak bisa menjawab itu"
"Susah juga mancing dirimu buka mulit" Jo terkekeh.
"Tunggu, dia tau kami berpacaran?"
"Hm, dia tau semua tentang kalian termasuk semua akun-akun yang kalian punya, gadget, laptop, tab, asal-usul, dia dapatkan lengkap"
"B-bagaimana bisa?"
"Dia mendapatkan sidik jari kalian, ia mendapatkannya saat ia datang di salah satu acara fanmeeting kalian, dia menjadi salah satu peserta high five, dan viola! sidik jarimu tertempel di sarung tangannya, terungkaplah semua profil kalian"
"Shit?!"
------------
yg penting up heheKejadian besarnya apa?
hehe uda ada clue nya 😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanmeeting
FanfictionFanmeeting Dia hilang saat acara fanmeeting solo disalah satu negara hampir selesai. Apakah Krist akan segera menemukannya? Ps. diselingi boyslove