Setelah beberapa menit membereskan barang, tiba-tiba kita dapat telfon dari Kak Ryan.
"Dek ayo kita makan" kata kak Ryan di telfon
"Oke" balas aku lalu nutup telfon.
Aku mengajak May dan Leia untuk keluar dan ketemu sama cowo-cowo.
"Kalian aja, aku ga laper" kata Leia
"Nanti kamu sakit loh tadi blm makan" kata May
"Ngga kok aku cape banget nanti aku cari makan sendiri" balas Leia yang membuat aku dan May mengangguk.
Kita keluar dan ketiga cowo itu menanyakan keberadaan Leia dan kita bilamg kalau Leia ga lapar. Kita berjalan ke tempat makan enak dekat hotel dan memesan makan sendiri-sendiri. setelah semuanya selesai, kita jalan-jalan sebentar sekalian menurunkan makanan. Kita balik ke hotel setelah jam menunjukkan pukul 18.16 malam dan begitu kita masuk kamar, aku lihat kamera Roy yang dititipkan ke aku rusak dan hancur berkeping-keping. Aku dan May panik seketika. Kamera Roy itu sangat berharga karena itu diberikan oleh orangtuanya pada ulangtahunnya yang ke 14.
Tersangka utama : Leia
"Leia kamu dimana?!" aku teriak marah karena tidak ada siapapun lagi yang di
hotel selain Leia.
"Kenapa?" tanya Leia dengan nada berani
"Ini kamera Roy kamu apakan?" tanya aku dengan nada marah
"Oh itu, sengaja biara kalian berantem" balas Leia dengan nada tidak bersalah
Kak Ryan, Han, dan Roy tiba-tiba datang dengan panik.
"Kalian kenapa kok teriak-teriak?" tanya Roy
Aku mulai menjelaskan tentang apa yang Leia lakukan dan Roy juga sudah
mulai marah kepada Leia.
"Kamu kenapa sih mau ngehancurin persahabatan kita, kamu mulai masuk ke
group kita dan kita terima namun ternyata niat kamu hanya untuk menghancurkan
persahabatan kita" kata Han juga sudah tersulut emosi.
"Leia, ga bagus kaya gitu" kata kak Ryan
"Iya aku mau ngehancurin persahabatan kalian karena aku gasuka kalain
berteman berempat, kalian sombong, selalu dikagumi, disukai, dan kalian pintar, aku
gasuka kalian diperlakukan kaya gitu oleh satu sekolah karena dulu aku yang dikagumi
mereka semua dan aku cuma mau deketin Kak Ryan supaya lebih terkenal" balas Leia
"Leia, maksud kita ga kaya gitu maaf ya" kata May tidak menyangka
masalahnya sepele seperti itu namun tetap minta maaf
"Iya bener, kita gapernah merasa kaya gitu" kata Han juga tambah kesel
"Tau ah aku mau pergi dan kalian nanti di sekolah jangan menghalangi jalanku" kata Leia sambil mengambil barang-barangnya dan beranjak keluar dan tidak ada yang mengejar Leia setelah Ia pergi.
"Aku gapernah merasa kaya gitu" kata Roy
"Maaf ya Roy, nanti kita patungan deh untuk kamera kamu" kata Han
"Gapapa kok kan Leia yang salah" kata Roy sedih
"Tenang aja nanti kamu bakal punya kamera baru kok"
"Yang penting persahabatan kita ga hancur ya guys" kata Roy dan mengajak kita semua untuk pelukan sementara kak Ryan berdiri di samping kita sendiri hanya ngeliatin.
"Tunggu, jadi waktu itu yang dia tuang air panas ke tangannya sendiri juga bagian dari acting dia?" tanya kak Ryan
"Iyaa" balas kita semua
"oh" jawab kak Ryan datar lalu kita semua ketawa.
Kita melanjutkan liburan kita berlima. Leia mungkin sudah pulang ke Jakarta beberapa hari yang lalu. Kita balik ke Indonesia 1 minggu kemudian dan ketemu Leia beberapa kali di sekolah. Leia mulai mencari perhatian di sekolah yang suka membuat kita bingung. Ya setidaknya dia berusaha agar disukai. Group kita masih selalu bersama walaupun bahkan banyak cerita-cerita aneh yang keluar dari mulut Leia tentang cerita kita di Jepang. Tidak banyak orang yang percaya namun tetap ada yang percaya dan kita tidak pernah mempedulikannya. Karena, perlahan-lahan semuanya akan terbongkar dan kita punya satu sama lain.
THE END
KAMU SEDANG MEMBACA
JAPS.
General FictionRachel dan temen-temennya ke Jepang, tapi ada Leia yang mulai ngedeketin kakaknya Rachel. Masalah-masalah pun timbul.