INCRT ; 1

337 52 62
                                    

Perang panas terjadi pada dua kaum adam di atas besarnya ranjang berukuran King Size. Saling berbagi nafsu semata atau yang sering disebut dengan bercinta.

Tidak— Sepertinya kalimat itu tidaklah berpengaruh pada pemuda manis yang berada di bawah kukungan sang dominasi.

Tidak ada cinta yang tersalurkan sama sekali setiap dia melakukan itu pada semua orang yang pernah tidur dengannya. Atau mungkin belum?

Karna baginya, hal tersebut adalah kebutuhan untuk kelangsungan hidupnya.

Bercinta atau mati?

Mungkin itu adalah kalimat yang pas bagi seorang Incubuss Bisex seperti Min Yoongi.

Dengan paras secantik bunga mawar, rupanya itu bisa memikat siapapun entah itu seorang wanita, dominan, bahkan submisif sekalipun.

Berbagai kaum banyak yang menginginkan bersetubuh dengannya tanpa paksaan, dan menyerahkan seluruh jiwanya tersedot dengan sukarela.

Termasuk pemuda yang tengah melakukan penyatuan padanya sekarang ini. Dengan peluh yang saling membanjiri satu sama lain dan mengalunkan nada-nada laknat yang memenuhi kamar bewarna gading tersebut.

Sampailah keduanya pada titik puncak. Dimana Min Yoongi bisa merasakan kenikmatan dan energi yang luar biasa pada seluruh saraf-sarafnya. Sangatlah berbanding balik pada patner satu malamnya, nyawa kaum manusia biasa itu di transferkan dengan rasa sakit yang luar biasa menghancurkan ribuan sel-sel saraf pada raganya setelah merasakan kenikmatan akhir yang ia bisa kecap di dunia.

Pemuda Min itu tersenyum lebar merasakan berangsur-angsurnya asupan yang akan mensuplai kebutuhan tubuhnya untuk 7 harinya itu dengan baik. Di menit ke 5, ia langsung menyingkirkan sosok petransfer itu kesisi kirinya, dan melepaskan penyatuan mereka dengan perlahan.

"shhh— Lubangku sakit." Ringis pemuda cantik itu merasakan ngilu di bagian selatannya. Dipakainya balutan kain untuk menutupi tubuh nakednya tersebut dengan hati-hati.

Pemuda berkulit putih susu itu menghampiri pintu kamar. Sebelum menjalankan kehendakannya untuk pergi, Yoongi menoleh pada tubuh tak bernyawa itu dengan seringaian. "Terimakasih atas malam panasnya, Jaebum-ssi."

Ini masih terlalu pagi seharusnya untuk menjalankan aktifitas yang seharusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini masih terlalu pagi seharusnya untuk menjalankan aktifitas yang seharusnya. Pria berperawakan kekar itu menatap malas pada sang soulmate yang tengah menyirami makhluk hijau di pagi hari.

"Bukankah ini terlalu awal untuk memberikan asupan bagi tumbuhan-tumbuhan itu?" Sarkasnya yang dianggap pertanyaan serius pada pemuda lain yang tengah mengeluarkan hujan kecil di atas dedaunan.

"Bukankah lebih cepat lebih baik?"

Jeon Jungkook tertawa mendengar ucapan lawan bicaranya, "Kau bercanda? Tumbuhan mana yang melakukan fotosintesis di waktu yang akan memasuki pukul 4?!!!" Tampang tak percaya tersemat jelas di wajah pemuda manis tersebut.

"Bahkan seorang kelinci pun masih berada pada angan mimpinya." Lanjutnya.

Kekehan keluar dari sang pelaku. "Iya, persis seperti dirimu di akhir pekan."

"Hiduplah sesuka hatimu, Tuan Kim." Ujar Jungkook malas dan kembali memasuki kamar pribadinya dengan segelas air putih di tangannya.

Taehyung, pemuda itu tertawa melihat kejengkelan sahabatnya itu. Dirasa puas, berkutat kembalilah pada pekerjannya yang segera akan selesai.

Setelah menuntaskan aktifitasnya, pemuda Kim itu mengusak hidungnya yang terasa dingin dan berair sebab suhu pagi yang dingin.

"Aku akan melakukan apa lagi ya?" Monolognya.

Dirasa mendapat ide, lantas pemuda itu tersenyum. "Jalan pagi terdengar tidak buruk."

Di awal hari yang masih di terangi rembulan, Yoongi berjalan melewati perkotaan dengan berjalan kaki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di awal hari yang masih di terangi rembulan, Yoongi berjalan melewati perkotaan dengan berjalan kaki. Mencari taksi di pagi buta adalah pilihan yang buruk. Karna kemungkinan besar saat taksi sudah ada di depan mata yang ada dia sudah menjadi es batu.

Dinginnya suhu pagi hari memang tidak akan membuatnya mati, karna dirinya tak bisa merasakan rasa dingin selain rasa panas ketika melihat mangsa yang begitu menggoda hendak ia cicipi dengan sentuhan seksual.

Ya, seperti saat ini.

Saat hanzelnya menatap pemuda yang tak jauh dari pandang, dengan balutan mantel tebal bewarna brown berpadu syal maroon yang begitu pas di leher panjang pemuda tersebut.

Dengan seringaian, dia mengeluarkan feromon menggoda yang begitu memabukan pada siapa pun mangsa yang dipilihnya.

Tapi sepertinya tidak untuk saat ini—

Dahinya mengernyit saat mangsanya melengos pergi melewati dirinya begitu saja.

HOW CAN?!!!

Bahkan untuk ukuran seorang manusia?!!!

Incuubus adalah makhluk penggoda ulung dalam konteks rayuan, feromon, sentuhan, dan kecantikan yang disertai kemolekan tubuh yang begitu menggoda dan indah, dan sulit ditampik untuk tidak merasa terangsang karnanya. Tapi, bagaimana bisa sang mangsa yang satu ini tidak terkena tipu muslihatnya?

Yoongi membalikan badannya menatap punggung kokoh pemuda yang kian menjauh. Ditatapnya dengan intens, menyalurkan sensasi panas pada pria tak dikenalnya itu. Bahkan kini pemuda pucat itu mengeluarkan feromon paling kuatnya hanya untuk menguji seberapa kuatnya sang mangsa tahan akan godaannya.

Dan kini ia mulai tersenyum puas saat yang dijerat mulai membalikkan badan dan mendekat. Tapi---

WHAT THE HELL???!!!!!!

"Maaf. Tapi apakah anda sehabis menggunakan parfum? Aromanya terlalu kuat dan menganggu indra penciuman saya."

Yoongi fixated on that

He really did not believe for this!

20-10-2019
©Daeguhome

Iya tau, utangku banyak :(
Maaf ngepublis ff baru :(
Maaf juga kalo ceritanya gak jelas :(

INCORRECT [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang