Terkhusus u/ : SitiNti0 dan myvyol
#AkuSlowApdetMaap
#MawUASSayaQaqa"Maaf. Tapi apakah anda sehabis menggunakan parfum? Aromanya terlalu kuat dan menganggu indra penciuman saya."
Yoongi termenung mendengar perkataan dari pemuda didepannya. Fikirannya melayangkan beberapa pertanyaan-pertanyaan.
"Bagaimana dia bisa tidak tergoda?"
"Ini tidak mungkin 'kan?"
"Apa ini mimpi?"
---Dan banyak lagi, biarkan saja tuhan dan dirinya sendiri yang tahu. Anda tidak usaha kepo.
Karna tidak mendapatkan respon dari pemuda pucat dihadapannya. Pemuda Tan itu sedikit membungkukkan diri dan melambaikan tangan didepan muka yang lebih pendek.
"Permisi, apa kau mendengarkanku?" Pertanyaan itu menarik kesadaran Yoongi kembali. Ditatapnya kaget pada yang melontarkan pertanyaan. "Y-Ya??"
Pemuda itu mendengus, saat hendak pergi dia sempat berujar. "Lupakanlah. Sepertinya udara dingin membuatmu sakit, manis."
Entah dari mana datangnya sengatan kecil yang mengalir dan mendebarkan jantung milik pria cantik itu. Yang kini dia tahu hanyalah, telinga dan pipinya terasa panas.
TU-TUNGGU!!!
TERASA PANAS????
"Pagi yang menakjubkan." Gumamnya menatap arah pergi pemuda tadi sembari menangkup satu pipinya.
"Dari mana saja kau?"
Yang diberi pertanyaan menengok dan tersenyum. "Habis jalan pagi. Tadi aku sempatkan diri membeli persik, apel, dan semangka. Makanlah, ada dia atas meja."
Jungkook mengangguk, lalu membawa dirinya ke meja dapur, tempat dimana keberadaan kantung belanjaan yang dimaksudkan sang Roomate. Setelahnya, dia mendudukan diri disamping pemuda itu. Saat mulutnya hendak melahap satu apel merah, Taehyung memberi secercah pertanyaan.
"Jung, menurutmu.. Apakah masuk akal jika aku bisa mencium parfum dari jarak 15 meter?"' Tanya Taehyung. Jungkook mengangguk bersamaan dengan gigitan yang mengoyak kulit apel.
"Masuk akal jika kau seorang anjing." Taehyung mendengus kesal mendapatkian jawaban seperti itu. "Kan kau yang anjing!!"
"AKU BUKAN ANJING SIALAN!!!"Protes Jungkook.
Lalu mendapatkan cibiran "Tetap saja, kau satu species dengan mereka."
"Tapi bukan itu maksudku. Untuk seseorang yang normal sepertiku. Apa itu masuk akal?" Lanjutnya.
"Memang kau normal?"
Taehyung menjitak kepala pemuda itu. "Aku serius, sialan!" Jungkook tertawa, lalu menatap langit yang terlihat cerah saat ini. "Entah, untuk seorang manusia sepertimu sepertinya tidak mungkin. Kecuali tetanggamu ada yang sedang memasak dan aromanya kuat hingga membuat perut lapar."
Dengan antusias Taehyung menatap pemuda Jeon itu. "Benarkan?! Aku rasa ada yang salah disini."
Jelas Jungkook mengernyitkan dahinya bingung mendengar kalimat dari sosok yang dia jaga dari masih berupa benih-benih sperma itu. "Memang kenapa?"
"Tadi pagi sebelum ke pasar, aku melewati seorang pemuda berkulit pucat. Saat sekiranya di jarak 15 meter, aku mencium aroma musk bercampur rempah dan vanila yang terasa sangat manis. Dan saat ku berbalik mengikuti aroma itu berasal. Aku melihat pemuda pucat itu menatapku, dan aromanya semakin kuat. Jadi--"
"Feromon. Yang kau cium itu, itu adalah feromon dari tubuh pemuda yang kau maksud. Kau sempat melihat lambangnya? Apa dia dari bangsa Werewolf sepertiku?"
"We-werewolf? Aku tak melihat tandanya, tapi dia.. Ah sudahlah." Frustasi Taehyung.
Jungkook mengangguk paham. "Tapi tidak sampai membuat cacing besarmu itu bangun 'kan?" Taehyung menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Hampir sih."
"Jauhi saja dia, siapa tau dia seorang orang yang berbahaya."
"Sudah selesai mengisi baterainya?"
Pertanyaan itu dijawab dengan anggukan, "Kau sendiri bagaiamana, Seokjin?"
Yang bernama Seokjin itu tersenyum. "Energiku masih terasa penuh. Aku masih belum melakukannya untuk minggu ini."
Yoongi memelaskan wajahnya, "Ahh... Aku begitu iri denganmu yang mendapatkan pemasok untuk dua minggu sekaligus!!!"
Seokjin terkekeh "Kau sendiri yang tak mau melakukan Threesome, bukan?"
"Oh ayolah, salahkan dewa yang membuatku dengan badan kecil seperti ini! Bagaimana jika surgawiku robek? Lalu kemudian aku bertemu dengan Hades yang mengatakan "Oh? Hai! Min Yoongi! Ucapkan selamat tinggal pada Daeseol!" dan aku menghilang dari kota ini dengan begitu lucu."
"Kau perlu bernegosiasi pada para petinggi Olympus agar badanmu sedikit lebih tinggi dan berisi seperti pria pada umumya."
"Entahlah! Gen orang tuaku benar-benar buruk! Kenapa sperma ayah tidak bisa berkontribusi terlebih dahulu dengan susu sapi yang berkualitas tinggi supaya lebih kental dan mujarab?!! Jika tidak, setidaknya beri aku ketampanan dan perut kotak-kotak. Bukannya manis, cantik dan terlihat anggun layaknya Aphrodite!!!" Frustasi pemuda itu.
"Dengarlah paman Min!!! Anakmu sedang protes!!!" Teriak Seokjin yang berhasil membuat mata kecil kaum penggoda ulung itu terbelalak.
"Ayah, disini?" Bisiknya yang diangguki oleh Seokjin.
"PROTESLAH PADA IBUMU YANG TERLALU CANTIK!!! JANGAN PADA AYAH" Oke, itu sedikit terdengar menggelikan.
"YASUDAH! SAMPAIKAN SAJA KEPROTESAN INI PADA IBU! BILANG PADANYA AGAR MEMINTA PARA PETINGGI DEWA MERUBAHKU MENJADI PRIA DEWASA YANG SEXY, TAMPAN, DAN MEMPESONA!!!"
"Tolong hargai kodratmu sebagai uke, nak." Lirih sang ayah dengan begitu santuynya.
"AYAH!!!"
02-12-2019
©daeguhomeApdet malem heuheu
KAMU SEDANG MEMBACA
INCORRECT [SLOW UPDATE]
FanfictionKau tahu bahwa kita tak bisa bersatu. Lantas, mana mungkin aku menginginkan kita tetap bersama jikalau kau sendiri akan mati oleh diriku sendiri?