Disclaimer: Aku tidak memiliki karakter KnB ( Kuroko no Basket)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Tidak terlihat, invisible, hantu, itulah kata-kata yang cocok untuk mendeskripsikan Kuroko. Dia bagaikan hantu, tidak terlihat. Belum juga sikap pendiamnya yang membuat dia tidak diketahui.
Kuroko tidak memiliki teman. Entah karena dia pendiam atau karena memang banyak orang yang selalu melupakannya. Sudah dari kecil Kuroko tidak memiliki teman, dia selalu sendiri.
Mungkin karena itu wajah Kuroko tidak memiliki eksperesi. Ya... bisa dibilang muka Kuroko blank, tidak ada ekspresi yang tergambar diwajahnya. Ekspresinya bagaikan kertas HVS putih. Tidak hanya itu jika ia berbicara, nadanya blank juga. Nadanya hanya datar.
Namun semua itu berubah. Ya, semua itu berubah saat dia menginjak SMA. Dia bertemu orang-orang baru yang menjadi temannya. Walaupun wajah Kuroko masih blank, tapi di dalam lubuk hatinya dia merasa senang. Teman-temannya terdiri dari 5 orang.
Orang pertama adalah Akashi, dia memiliki rambut serta mata berwarna merah muda. Akashi adalah orang yang tegas dan dia suka kemenangan. Akashi mungkin terlihat tegas dan serius dari luar juga mungkin terlihat kejam tapi, dia sangat peduli pada Kuroko.
Orang kedua adalah Aomine, dia berambut biru tua. Aomine adalah orang yang pemalas, jarang sekali dia serius, dan nilainya selalu buruk.
Orang ketiga adalah Kise, dia memiliki rambut berwarna kuning. Kise adalah orang periang, bisa dibilang Kise memiliki paras yang tampan dan banyak perempuan yang suka.
Orang keempat adalah Murasakibara. Dia tinggi, juga suka makan. Murasakibara bisa dibilang agak pemalas, dia juga selalu mematuhi perintah Akashi. Murasakibara memiliki rambut berwarna ungu.
Orang terakhir adalah Midorima. Dia memiliki rambut berwarna hijau. Dia adalah yang biasa orang sebut tsundere. Midorima juga merupakan orang yang percaya pada ramalan oha asa.
Akashi, Aomine, Kise, Murasakibara, dan Midorima berteman baik dengan Kuroko. Mereka sangat peduli Kuroko. Kuroko yang mendapat teman-teman baru merasa sangat senang. Dia merasa bahwa dia tidak akan menjadi invisible lagi. Ke-enam sahabat itu selalu saja bermain basket bersama, makan bersama di sekolah, dan masih banyak hal lain yang mereka lakukan.
Dari ke-lima sahabat atau teman Kuroko, Kuroko merasa paling dekat dengan Akashi. Ya, mungkin karena Akashi yang biasa bermain dengan Kuroko.
Namun suatu hari semua berubah. Berubah menjadi lebih buruk.
"Selamat pagi Akashi."sapa Kuroko dengan wajah datarnya. Namun walaupun wajahnya datar, ada sedikit ekspresi di sana yaitu senyum yang tipis.
"..." Akashi sama sekali tidak menjawab, sibuk dengan buku yang sedang ia baca. Kurokopun bingung dan menyapa Akashi lagi dengan suara yang lebih keras, namun tetap saja tidak dijawab. Kurokopun menyapa Akashi berulang-ulang kali, namun hasilnya nihil. Akashi tetap tidak menjawab.
Kuroko berasa sedih dan pergi dari sana untuk mencari yang lain. Ia sedih karena Akashi tidak menjawabnya.
'Apakah aku ada salah sama Akashi?'pikir Kuroko yang bingung. Tentu Kuroko mencoba berfikir tentang hal apa yang dia lakukan sampai-sampai membuat Akashi marah. Namun Kuroko tidak dapat menemukan kesalahan apapun.
Kuroko pun pergi menemui Aomine dan menemukannya sedang tidur-tiduran di sebuah kursi. Kurokopun pergi menyamperinya.
"Halo, Aomine. Boleh aku tanya sesuatu? Aku salah apa sih sama Akashi?"tanya Kuroko dengan bingung
"..." Aomnie tidak menjawab dan hanya tidur. Kurokopun menanyakan hal yang sama dengan lebih keras tapi, tetap saja Aomine tidak menjawab.
Kuroko merasa sedih dan akhirnya pergi untuk menemui teman-temannya yang lain. Namun setiap kali ia bertanya tidak ada yang jawab. Mereka hanya melanjutkan aktivitas mereka. Sapaan serta pertanyaan Kuroko hanya didiamkan.
'Aku sebenarnya salah apa sih sama mereka?'pikir Kuroko sedih dan bingung.
'Mungkin besok mereka akan mengingatku lagi.'pikir Kuromo lagi.
Namun semua pikiran itu hancur. Keesokan harinya teman-teman Kuroko tetap mendiaminya. Kuroko merasa sedih. Tapi walaupun dilupakan, Kuroko masih memegang harapan bahwa pasti teman-temannya pasti akan mengingatnya.
Namun harapan itu hancur. Karena sudah 3 bulan teman-teman Kuroko melupakannya. Tidak ada sapaan maupun panggilan dari Hp. Mereka benar-benar mendiami Kuroko. Bahkan mereka sudah tidak mengajak makan bersama Kuroko lagi. Kuroko merasa sangat sedih.
'Apakah aku akan benar-benar sendiri lagi?'pikir Kuroko pada diri sendiri.
2 bulan kemudian
Akashi merasa seperti merupakan sesuatu. Ya, sudah beberapa minggu ini dia memiliki firasat bahwa dia telah melupakan sesuatu. Akashipun mendadak berhenti melihat sebuah tulisan yang ada di buku yang sedang ia baca.
Tulisan itu seperti tulisan milik seseorang yang dia kenal. Mata Akashi membelalak kaget. Kuroko... bagaimana bisa dia melupakan sahabatnya. Dia merasa sangat kecewa pada diri sendiri.
Akashi pun mengalihkan pandangannya dari buku ke sekeliling kelas. Tapi dia sama sekali tidak melihat Kuroko. Akashi mulai khawatir karena bahkan setelah bel masuk Kuroko belum masuk ke kelas. Kuroko bukanlah orang yang terlambat, dia biasa ada di kelas lebih pagi.
Akashi pergi mencari Aomine dan yang lainnya. Saat bertemu Aomine dan yang lainnya, mereka merasa kecewa pada diri mereka sendiri karena bisa melupakan sahabat yang penting di kehidupan mereka.
Akhirnya, Akashi dan yang lainnya memutuskan untuk pergi ke rumah Kuroko dan untuk meminta maaf. Akhirnya bel pulang sekolahpun tiba. Akashi, Aomine, Kise, Murasakibara,dan Midorima pun langsung pergi ke rumah Kuroko.
Setelah sampai di depan rumah Kuroko, Akashi mengetuk pintu rumah Kuroko beberapa kali. Nakun Kuroko tidak menjawab ataupun membuka pintunya. Akashipun mengetuk pibtu rumah Kuroko beberapa lagi, namun tetap saja tidak dijawab.
Semuannya pun mulai khawatir. Akhirnya mereka memutuskan untuk mencoba mengecek apakah pintu dikunci atau tidak. Ternyata pintu rumah Kuroko tidak terkunci. Akhirnya Akashi dan yang lain memutuskan untuk masuk ke rumah Kuroko.
Namun alangkah terkejutnya mereka melihat apa yang ada di dalam. Terlihat Kuroko dengan tali mengelilingi lehernya. Tubuh Kuroko menggantung dan terlihat ada kursi di dekat Kuroko.
Ya, Kuroko telah menggantung dirinya sendiri. Akashi dan yang lainpun panik dan menelfon ambulance. Tidak lama para petugas ambulance datang dan membawa jasad Kuroko, saat jasad Kuroko dibawa Akashi dan yang lainnya menangis.
Mereka tidak dapat menahan tangisan mereka melihat tubuh sahabat mereka yang sudah tidak bernyawa, bahkan Akashi dan Midorima menangis. Mereka pun mengikuti ambulance yang membawa Kuroko. Akhirnya mereka sampai di rumah sakit.
Di rumah sakit mereka harus menunggu di luar. Namun saat mereka menunggu di luar nereka kaget saat bertemu dengan seseorang, orang itu adalah sebuah psikolog, dan bukan hanya itu, psikolog itu merupakan psikolog yang pernah Kuroko pergi untuk berkonsultasi.
Psikolog itu mengatakan bahwa Kuroko mendapatkan depresi berat. Depresi itu didapat karena orang tuanya yang suka memukulinya, belum juga orang tua Kuroko suka mengunci Kuroko di gudang. Kuroko juga memiliki anxiety. Akashi dan yang lainnya shock mendengar itu. Mereka hanya bisa diam dan menangis karena apa yang telah mereka perbuat kepada Kuroko.
Time Skip
Banyak orang berdiri dengan pakaian hitam termasuk ke-lima sahabat. Mereka semua menghadiri pemakaman Kuroko. Sebelum peti Kuroko ditutup, Akashi telah menaruh sebuah kertas di dalamnya. Kertas itu berisi surat.
Setelah peti Kuroko dikubur, mereka semua berdoa untuk Kuroko. Dan setelah itu satu per satu dari mereka pergi untuk pulang. Karena hari itu hujan sangat deras. Satu per satu pergi hingga tinggal Akashi yang berada di sana. Akashi menatap kuburan Kuroko dengan perasaan sedih.
'Maafkan aku Kuroko, atas semuanya...'pikir Akashi sedih.
Akashi berlutut dan mengusap batu nisan Kuroko. Sebelum akhirnya dia berdiri san pergi meninggalkan kuburan Kuroko. Akashipun melihat ke langit, melihat hujan yang turun dengan deras serta awan yang mendung.
Akhirnya,Akashi mengalihkan pandangannya ke depan dan berjalan keluar dari tempat pemakaman untuk pulang, membawa memori serta kenang-kenangan dia bersama Kuroko pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen dan Fanfiction
Short Storykumpulan cerpen dan fanfiction. Warning: beberapa cerpen dan fanfiction mengandung unsur yaoi/bxb/BL. Gambar dan video di cerita ini bukan milik author, mereka milik orang lain jadi, credit untuk mereka.