BERTIGA!!!!

43.9K 344 9
                                    

Bukan cerita Chanbaek tapi tiba-tiba mau bikin cerita yang banyak cowoknya...
Gak papa Yah..

KRING!!!!!

Bel masuk kelas berbunyi membuat semua siswa segera memasuki kelas menghindari omelan guru BP yang selalu berkeliling setiap kelas. Padahal mereka tau jika guru BP berkeliling agak lama daripada jam biasanya.

Reno, Rendy, dan Rega belum berangkat. Sudah pasti mereka terlambat dan guru BP sudah menunggu mereka digerbang masuk sekolah.

Mereka berlari dengan segera menghadap gerbang bertatapan dengan pak Yoso yang menatap mereka dengan nyalang.

"Terlambat lagi? Kenapa? Macet? Bangun kesiangan? Semalam nyasar kemana? Nyari dasi? Nyari buku? Nyari baju? KOK NGGAK NYARI ISTRI SEKALIAN BIAR HIDUP KALIAN BENER!!!!", bentaknya diakhir kata. Hampir membuat mereka tertawa. Kalo dipikir-pikir benar juga apa yang dikatakan pak Yoso, batin Rendy.

Mereka hanya diam sudah biasa dengan sikap pak Yoso, pemarah. Pantas dijadikan guru BP, alasan sekecil apapun tidak akan ditolerin.

Setelah menerima ceramah panjang lebar digerbang sekolah, mereka disuruh lari mengitari lapangan sekolah 50 kali. Lalu membersihkan seluruh sekolah termasuk toilet guru dan toilet wanita.

Reno kewalahan, meski sudah sering berlari karena terlambat dia tetap saja tidak kuat. Malas, sudah biasa main pees dirumah.

"Ck, pelajaran siapa sih sekarang. Ada untungnya nggak sih kita lari-lari kayak gini"

Rega melirik kelasnya, 11 IPS 2. Teman-temannya ada yang melihat kegiatan mereka ada juga yang bercanda tawa dipapan.

"Kayaknya jamkos deh, tau gini gue berangkat duluan tadi", jawabnya dengan lemas.

"Eh, yang kelamaan dandan tuh elo nyet!! Nggak usah sok dramatis, jijik", Rendy mendelik tak terima disalahkan seperti ini. Yang ngajak telat siapa yang disalahin siapa.

Reno tiba tiba berhenti lalu membungkuk dengan lelah dan nafas yang ngos-ngosan. " Udah yuk, langsung bersih-bersih. Toh udah nggak ada pak Yoso".

"Yaudah langsung aja, cepet keburu diliatin yang lain".

***

Vania cewek cantik, manis, pintar lagi juga pendiam. Memang terkenal diantara kelas 11 dan adik kelas. Membuatnya harus tersenyum di semua tempat.

Vania sedang berjalan menuju toilet, ialah melihat tanda di samping pintu "Toilet sedang dibersihkan" membuatnya menggerutu tanpa suara. Ia membuka pintunya sedikit melihat apakah ada orang tidak. Sepi. Ia masuk hanya ingin membenahi tali BH-nya yang lepas setelah pergi ke perpustakaan.

Ia membuka seragam atasannya. Dengan segera menghadapkan punggung ke kaca dan mengintip dari ujung matanya agar kaitannya segera menyatu.

Tapi saat sedang berusaha mengaitkannya tiba-tiba pintu toilet terbuka membuat Vania terkejut dan segera menutupi payudaranya.

Reno, Rendy, dan Rega. Saling menatap, lalu bersmirk ria (gimana sih katanya, aku nggak tau huhuhu). Membuat Vania takut dan terbata akan kehadiran mereka.

"K-kenapa kalian masih disini?", tanyanya dengan panik. Rendy mendekat dengan segera menarik kedua tangan Vania dan menguncinya kebelakang. Membuat payudara Vania agak terlihat dengan jelas karena BH-nya belum terkait dengan benar. Rendy membekap mulutnya lalu membisikkan sesuatu.

"Jangan teriak atau aku akan menyebar luaskan kalau Vania sudah tidak perawan", ucapnya dengan nada menggoda.

Rega mengunci kamar mandi, berjaga-jaga jika ada yang masuk dengan mendadak, seperti Vania contohnya.

Reno melepas BH Vania dan mencium bibir Vania selagi meremas payudaranya. Membuat Vania mendesah disela-sela ciumannya.

Rega mulai menyingkap rok Vania hingga celana dalamnya terlihat. Rega membelainya dengan lembut dan menurunkannya. Memainkan klirotis Vania dengan kuku panjanganya membuat Vania terkejut dan dengan refleks memegang pundak Reno.

Rendy mengalah, lebih memilih melakukannya terakhir. Dan malah bermain games di sudut ruangan.

Vania meremas pundak Reno karena tak tahan dengan gesekan kuku panjang Rega dibawah. Terasa sedikit menyakitkan. Reno melepaskan ciumannya. Vania menggigit bibir bawahnya untuk menahan desahannya.

Rega yang melihat Reno sudah selesai melakukan aksinya, membuat Rega juga menghentikan aksinya. Rega berdiri, menurunkan celananya lalu menyeringai kearah Reno.

"Bermain bersama?"

Rega memposisikan penisnya dilubang anak Vania dengan sekali hentakan membuat Vania menjerit karena tidak menggunakan pelumas.

"Akhh... Ahhh..."

Rega mulai menggenjotnya dengan perlahan lalu Reno yang melihatnya menjadi bergairah dan ikut memasukkan miliknya ke lubang vagina.

Vania meremas pundak Reno sebagai pelampiasan. Dua batang masuk kedalam bagian bawahnya secara bersamaan, membuatnya merintih kesakitan.

Mereka tidak peduli dan tetap menggenjotnya dengan sedikit cepat. Membuat payudara Vania naik turun tidak beraturan.

"Ahhh... Ahh... Hhh.. Ahhh.. Hhhmmm", Desah Vania tidak tahan dengan tusukan mereka yang semakin lama semakin dalam dan cepat.

Vania hanya pasrah dengan apa yang mereka lakukan. Ia hanya bisa menahan rasa nikmat yang tiba-tiba muncul dalam dirinya.

Vania orgasme untuk yang pertama kalinya. Tapi mereka tetap menggenjotnya untuk mencapai klimaksnya.

Tangan Rega menggerayangi tubuh Vania dan turun untuk membelai vaginanya. Sedangkan tangan Reno meremas payudara Vania memberikan kenikmatan yang lebih untuk tubuhnya.

Vania akan orgasme untuk yang kedua kalinya dan dibarengi dengan orgasme Rega yang pertama.

Rega menyudahinya dan membersihkan kemaluannya. Bergantian dengan Rendy yang mulai menyimpan hp nya dan membuka celananya. Ingin mendekat tapi berhenti saat Reno mempercepat tusukannya dengan Vania yang menggigiti kukunya hanya untuk menahan desahannya.

Reno orgasme dan juga Vania yang orgasme untuk ketiga kalinya. Tubuh Vania lemas, Rendy membaringkan tubuh Vania dan mulai memasukkan miliknya. Vania bagian sudah licin akibat orgasme, hingga penisnya dengan mudah masuk ketitik terdalam sekalipun.

Rendy mulai menggenjotnya dengan cepat, penisnya sudah terbiasa dengan vagina Vania.

Vania ingin mendesah tapi ia tahan, payudaranya bergerak naik turun. Rendy membungkuk hanya untuk memainkan payudara Vania dengan lidahnya.

Reno berjongkok mengarahkan penisnya kemulut Vania. Vania menggeleng tidak ingin menghisap benda kotor itu kedalam mulutnya. Ia sumpah sangat tersiksa dengan perlakuan mereka. Dan sekarang Reno mencengkram mulut Vania hingga terbuka. Dengan segera Reno memasukkan miliknya.

"Hisap yang bener dong!!", marah Reno karena Vania tidak melakukan apa-apa.

Vania mulai mengangkat tangannya dan mulai memainkan penis Reno dimulutnya, meskipun ada perasaan jijik.

Rendy tetap menggenjot Vania dengan tempo yang sangat cepat, kini tangannya juga ikut bermain dengan payudara Vania. Juga sedikit cubitan membuat Vania sedikit tersentak.

Reno orgasme lebih awal dan menumpahkan spermanya dimulut Vania. Membuatnya tersedak dan terbatuk-batuk. Reno lalu pergi untuk membersihkan dirinya.

Rendy mulai merasakan vagina Vania mulai menyempit menandakan ia akan orgasme. Rendy lalu menegak lagi dan mempercepat genjotannya.

"Ahhh!!"

Mereka orgasme bersama-sama. Rendy mulai mencabut miliknya, dan juga membersihkan dirinya.

Meninggalkan Vania yang masih terkulai lemas dilantai. Bagian bawahnya sakit akibat ulah tiga teman laki-lakinya.

END

Welcome back...
Gimana suka nggak
Tiba-tiba mikir ini sih
Lupa kalau ini khusus Chanbaek. HEHE

DON'T FORGET TO FOLLOW AND CLICK STAR!!!
Tau kan maksudnya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oneshoot Chanbaek 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang