Page 1/2

349 35 1
                                    

1⃣






Cerita ini hanyalah karangan fiktif belaka. Tidak ada unsur menjelekkan atau merugikan pihak manapun. Karakter yang dibuat hanyalah murni imajinasi dari sang penulis. Mohon maaf apabila terdapat kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita karena itu memang disengaja tapi ada pula yang tidak.

Dimohon kebijakannya dalam memilih bacaan!

Selamat membaca.







⬜⬛⬜⬛⬜⬛⬜⬛⬜⬛⬜⬛⬜⬛








"CARI DIMANA PUN PUTRANYA DI SEMBUNYIKAN!!"





Di sebuah tempat di dataran tinggi yang menjunjung setara kedamaian, kerukunan, kemakmuran, serta keadilan menyebar hingga seluruh wilayah tempat tinggal suku bernama "Saram".

Didirikan sejak 100 tahun lamanya, wilayah dengan kapasitas penduduk berjumlah tiga ribu jiwa hidup saling berdampingan.

Tak ada dia yang miskin dengan dia yang kaya, atau pun dia yang berkuasa dengan dia yang lemah, yang membedakan hanya dia perempuan dan dia laki-laki, juga dia yang lebih tua dan dia yang masih muda.

Berkat kesejahteraan ini lah yang memperkuat hakikat sang Mahadewa untuk melimpahkan segala kemurahan hatinya kepada suku Saram.

Hingga di malam bulan purnama pertama, tak satu pun yang menyangka jika malam tersebut menjadi sekaligus malam bulan purnama terakhir bagi mereka.

Bulan purnama sempurna, hanya terjadi setiap 100 tahun sekali.

Berbagai macam sajian, upacara adat, hingga persembahan hasil bumi, mereka persembahkan guna menyambut kedatangan sang Supermoon.

Sampai saatnya tiba.

Dari langit, kumpulan awan hitam dan tebal menenggelamkan cahaya yang seharusnya masih bertugas untuk menyinari kala itu. Gelap gulita, dengan terpaan angin layaknya badai menyapu kebahagiaan Saram dalam sekejap.


Jeritan,


Rintihan,


Tangisan,


Kesakitan,


Luka,


Darah,


Hingga kematian.


Menjadi satu kesatuan menyaksikan kehancuran tragis yang di alami hampir tiga ribu jiwa diatas daratan.

Dialah Mahadewa, sang Dewa pencipta, yang di agungkan kebijaksanaannya, maka terkutuklah bagi siapapun yang membuatnya murka!

Sebuah sorotan cahaya terang dari yang paling terang, menyeruak kegelapan dimana ribuan manusia tengah berlarian berusaha menyelamatkan diri.


"Dewa Zeus!! Itu Dewa Zeus!!"


"Puja Dewa Zeus!!"


"Dewa Zeus datang menyelamatkan kita!!"


"Tidak!! Dewa tidak datang untuk menyelamatkan kita!!"


"Dewa Zeus telah murka!!"


"Dewa, tolong kami. Ampuni segala dosa kami."


"PENGKHIANAT!"

"CARI SIAPAPUN DIANTARA MEREKA DAN BAWA DIA KE HADAPANKU! HIDUP ATAU PUN MATI!"


Paint By Number [Pandeep] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang