Page 2/2

463 35 21
                                    

2⃣






Sebuah benda pipih berbentuk persegi panjang yang tergeletak di samping seorang pemuda kecil yang tengah berbaring tak sadarkan diri, mengeluarkan cahaya hingga menerangi seluruh ruangan.

Kamar yang semula gelap gulita kini menjadi terang benderang akibat dari cahaya yang berasal dari benda yang ternyata adalah sebuah ponsel.

Siluet berbentuk cakar dari jari-jari tangan yang panjang perlahan muncul dari dalam layar hingga membuat layar itu sendiri retak sedikit demi sedikit.

Di lanjutkan dengan munculnya lengan yang panjang dan besar dengan bulu-bulu tebal menyelimutinya, bersamaan dengan moncong dan juga taring yang berusaha sekuat tenaga untuk keluar.

Perlahan namun pasti, sosok yang begitu jelas adanya adalah seekor serigala kini melompat setelah berhasil meloloskan kaki kiri juga ekornya dengan selamat.

"Rrrrggrrh.."

Serigala itu menggeram buas ketika merasa seperti ia terjebak didalam sebuah ruangan, di tambah saat menyadari ia tidak sendiri didalam ruangan itu, mata birunya menatap nyalang sosok lain yang tengah meringkuk tak sadarkan diri di atas tempat tidur.

Membawa tubuh besarnya melompat ke atas tempat tidur di samping sosok yang membuatnya harus waspada.

"Rrrgggrrh.."

Serigala itu mulai mendekati tubuh yang ia yakini adalah manusia untuk di periksanya.

Lantaran tak ada tanda-tanda pergerakan dari tubuh kecil itu, serigala mulai menciumi seluruh bagian tubuh manusia itu, membolak-balikkannya menggunakan moncongnya, hingga mengangkatnya menggunakan gigi untuk membawanya pada posisi yang lebih nyaman.

Setelah memastikan bahwa manusia di hadapannya ini tidak membahayakan, serigala itu mendudukkan tubuh besarnya di atas tempat tidur seolah ia ingin menunggu manusia itu bangun.


__________



Sedikit demi sedikit Jinyoung merasa kesadarannya akhirnya kembali.

Tahu apa yang membuatnya terbangun setelah pingsan beberapa saat?

Itu karena Jinyoung merasakan pipinya yang terasa lembab, benda bertekstur basah, lunak, namun sedikit kasar seperti menjilati wajahnya.

Mata yang semula terpejam kini berusaha terbuka, namun saat belum sepenuhnya tiba-tiba kepalanya terasa begitu pusing seperti habis terhantam benda yang sangat keras.

Jika tidak mengingat penyebab ia pingsan tadi Jinyoung akan mengira jika saat ini ia sedang berada di rumah sakit dengan berbagai macam alat medis menempeli seluruh tubuhnya setelah insiden kecelakaan yang menimpanya, mungkin?

Karena tidak bisa di gambarkan betapa sakit kepalanya saat ini.

Meskipun belum sadar sepenuhnya, akibat rasa sakit itu Jinyoung reflek memegangi kepalanya sembari meringis kesakitan. Dan pergerakannya itu tanpa sadar mengundang geraman yang terdengar begitu buas di telinganya, Jinyoung merasakan adanya beban lain di samping tempatnya berbaring.

Dengan perlahan mencoba membuka matanya---Tidak, dalam sekali sentakan Jinyoung membuka matanya tidak santai.


Dan--



"AAAAAAAARRGG!!" Teriak Jinyoung sekencang mungkin.

Jika ada orang lain yang mendengar, sungguh! Bisa dipastikan telinga orang itu akan mengeluarkan darah akibat pekikan nyaring Jinyoung.

Tapi bagaimana tidak berteriak jika baru saja kau membuka mata, lalu dihadapanmu berdiri seekor binatang buas berukuran besar dengan tatapan siap memangsamu saat itu juga!

Paint By Number [Pandeep] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang