l'anxiété

1.8K 128 21
                                    


[10]

07.30 waktu jerman
Terlihat 2 orang wanita sedang memasak makanan penyambutan bagi sahabatnya

" Bee tolong lihat apakah ayamnya sudah matang , kalau sudah tambahkan sedikit lada , aduk sedikit dan matikan kompornya " Kaela
" Sudah , lalu apa lagi yang harus ku kerjakan ? " Bianca bertanya sambil mendekati Kaela yang sedang memotong wortel
" Tidak ada lagi lebih baik kau duduk saja  sambil menunggu menu terakhir yang kubuat untuk rusa China itu "  Kaela sambil mendorong Bianca menuju tempat duduk di pantry
" Ya ya ya baik lah chef Kaela "
Bianca memperhatikan Kaela memasak , tiba-tiba penyakitnya kambuh dan dia lupa belum meminum obatnya
" Kaela aku ke toilet dulu , perutku mules sekali hehehe " sambil berteriak
" Ya baiklah tapi jangan lama-lama sebetar  lagi waktunya kita menjemput Luna,kau Taukan kalau kita telat rusa itu akan mengomel sepanjang hari  "  balas Kaela dengan teriakan juga
" Hmmm ya ya ya " teriak Bianca lagi sambil berlari menaiki tangga
" Yakkk... Bee hati-hati nanti kau terjatuh"
Kaela berteriak mendengar langkah kaki Bianca
" Awww..ish " dan benar saja perkatan Kaela  Bianca sedikit terpeleset
"Dasar anak itu " Kaela mengekang kan kepalanya karena kelakuan Bianca yang sering ceroboh , tanpa Kaela sadari Bianca sedikit terpeleset karena menahan kepalanya yang sudah mulai pusing menyebabkan jalannya tidak fokus. Setelah mendapatkan obatnya dia langsung meminumnya  , saat meminumnya dia melihat ada pesan dari rusa China kesayanganya

from Lulu ♥️

"Bee  maafkan aku sepertinya aku tak bisa kesana ayahku mengetahuinya
Ia mengirimku ke kanada 😭"

To Lulu ♥️

" Tak apa lu , turuti keinginan ayahmu lu jangan membangkang kami tak ingin kau terluka , juga kami disini akan  selalu menunggu mu 😄"

Setelah itu tak ada balasan dari Luna , Bianca berpikir pasti ayah Luna menyita atau memecahkan hp Luna setelah Luna mengirimkan pesan singkat itu .

Tanpa Bianca sadari yang mengirim besan bukanlah Luna namun Calvin yang sedang tersenyum sambil memangku Luna yang sudah pingsan disampingnya
" Ini akan menarik " sambil tersenyum miring
" Hei brothers mari kita bekerja sama , rupanya mangsa ku adalah Leur meilleur ami ( sahabat mereka ) "
" Hmmm ini akan menarik dan kau sudah mendapatkan mangsamu pucat  , wow spectaculaire! Kau begerak dengan cepat rupanya " Robert sambil berdecih melihat mangsa Calvin yang sudah ada di pangkuannya
" Tentu saja aku lebih hebat di bandingkan dirimu " Calvin mengejek Robert , Richard yang melihatnya hanya merotasikan bola matanya
" Robert awasi mereka seperti biasanya dan kita akan membuat rencana baru dengan bantuan mangsa Calvin " Richard berkata dengan nada dingin
" Ya ya ya terserah mu saja Monsieur Park" kedua saudaranya membalas dengan nada jengah
" Aku tutup dulu mereka sudah keluar "

Robert melihat mereka Bianca sedang bermain dengan anak kecil dan Kaela sedang menyuapi seorang anak laki-laki yang tidak memiliki tangan  , ya seperti pikiran kalian Bianca dan Kaela di sebuah panti asuhan khusus anak-anak yang memiliki kekurangan saat meilihat Kaela tanpa sadar dia tersenyum  , tiba - tiba ada seorang gadis kecil yang memakai kursi roda mendekatinya

" Hai kak ! Nama kak siapa ? " Anak itu
"..." Robert tidak menjawab dan memutar badannya tapi anak itu mencegahnya
" Namaku Clara Ansel , apa kakak ingin bergabung ?" sambil menarik tangan Robert untuk berjabat tangan 
" Tidak ! " Dengan nada dingin Robert menjawab
" Lalu kenapa kakak disini, jika tidak ingin bergabung? Jangan malu coba kakak lihat kakak yang cantik itu , mereka membawa banyak makanan jadi mari bergabung !" Jawab anak itu dengan riang sambil menarik Robert menuju arah Bianca dan Kaela
" Jangan menyetuhkuh bocah cacat ! " Robert meninggikan nada suaranya terdengar seperti membentak jika orang-orang mendengarnya sambil menyentak tangan Clara , Clara menangis mendengar bentakan itu
" Hei kau jangan kasar padanya " Kaela berlari sambil meninggikan suaranya agar Robert tidak melakukan kekerasan fisik
" Clara lihat kakak jangan menangis lagi ya " sambil memeluk Clara yang masih sesegukan karena ada yang membentaknya
" Hei kau kembali kesini , Hei hei ish... Benar-benar , hei setidaknya kau  minta maaf lah pada dia " Kaela berlari mengejar Robert dan mencekal pergelangan tangan Robert agar dia berhenti
" Lepaskan aku wanita gila " dengan nada judes
" Yakkk.... Apa kau bilang seharunya kau bilang pada dirimu sendiri kau yang gila berlaku kasar pada anak kecil , mint maaflah padanya kau sudah membuat dia menangis " Robert menyentak tangan Kaela dan pergi tanpa memperdulikan teriakan Kaela.
" Aihs.... Dasar laki-laki gila " Kaela berjalan menuju ke panti lagi sambil mengenakan kakinya
" Sabar lah Kae , mungkin dia tidak sengaja " Bianca mengelus punggung Kaela
" Sebaiknya kita menghibur Clara , bagaimana dengan bernyanyi atau berdongeng? " Ucap Bianca dengan nada ceria , Kaela yang melihat itupun tersenyum kembali
" Ayo!!! Aku pilih bernyanyi kau Taukan kalau aku berdongeng mereka akan bosan hehehe "
" Baiklah "
Merekapun membuat suasana panti kembali hangat dan ceria , Clara sudah tidak menangis karena mendengar suara nyanyian seperti suara malaikat yang lembut dan indah . Tanpa mereka sadari Robert tidak lah pergi tapi ia masih mengawasi Bianca dan incarannya sambil mengirim foto-foto Bianca pada Richard

Di lain tempat
Richard tersenyum melihat Bianca yang mulai membaik
" Sebentar lagi aku mendapat pengantimu dia akan menjadi milikku sayang , tenang saja hatiku masilah milik mu aku hanya ingin merasakan dirimu lagi didalam dirinya " Richard tersenyum sambil mengelus wajah mayat wanita cantik

TBC

Maaf lama update  , semoga masih suka sama ceritan ini 😄 .
Jika ada typo tolong maklumi hehehe😅
:
:
Jangan lupa vote dan komentar biar author Nana semangat wkwkwk 😂
:
:
:
SEE U IN NEXT CHAPTER♥️

MY PSCHO MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang