Romansa Bulan Juli (5)

4 1 0
                                    

..............................................................
.
.
.
.
Seperti hal nya ulat yang bermetamorfosa menjadi kupu-kupu gue pun mengalami perubahan yang sangat luarbiasa.

"apa bener ini gue..!?"
ujar gue dalam hati yang terkejut ketika melihat cermin seraya memainkan rambut gue yang terbiasa di ikat kuda kini terurai sampai ke pinggang.

Dengan penuh percaya diri dan senyum sumringah pun gue mulai beranjak meninggalkan salon tersebut.

Tinngggg....!!
Gue pun mulai memasuki Lift yang terlihat sepi, hanya gue sendiri disana. Seketika gue merasakan ketenangan yang membuat gue berfikir "apa yang merubah gue samapai seperti ini" gumam gue dalam hati sambil memperhatikan penampilan gue di balik dinding lift dengan dress pendek dan rambut panjang terurai.

Tinngggg....!!
Lift kembali berhenti di lantai 4
seketika gua tertegun melihat orang yang akan masuk ke dalam Lift.

Julian dan Mawar.

Mata gue terbelalak, jantung berdegup kencang, tubuh gue gemetar, bulu halus yang menyelimuti tangan gue seketika berdiri.
Tapi mereka sepertinya tidak mengenal gue yang sekarang.
Gue pun berusaha tenang dan menundukan kepala, bayangan di balik dinding lift membuat gue penasaran, apa benar itu Mawar dan Julian? Gue pun mulai mendangakan kepala untuk melihat bayangan dibalik lift tersebut. Dan ternyata benar itu mereka berdua.
Ketika gue sedang curi-curi pandang Julian menyadari bahwa gue sedang memperhatikan mereka dari belakang, Julian pun mulai bergeser sedikit menjauh.
Gue kembali menundukkan kepala gue.

Lantai 4.

Pagi pun tiba, gue teringat Kejadian semalam yang sangat bikin gue terkejut, entah sakit hati atau apapun itu gue sangat merasa jengkel dan penuh dengan amarah. Apa gue mulai suka sama Julian "enggak...!! gak boleh"
Sambil menatap kecermin gua mulai kehilangan kendali layaknya orang yang sedang dirasuki sambil menangis dan menghapus make-up yang masih membekas di wajah gue.
Gue pun berangkat kuliah seperti biasa dengan penampilan alakadarnya, tanpa make-up, menggunakan levis dan kaos, tentunya dengan rambut yang di kuncir kuda.
Gue sengaja gak berpenampilan seperti kemarin karna gue takut nantinya Julian bakal tau kalo wanita yang kemarin di dalam lift itu adalah gue.

Romansa pagi

"Bulan tunggu ....!"

tanpa gue sadari Julian ngikutin gue dari belakang dan langsung narik tangan gue dalam perjalanan menuju kelas.

"ehhhh... elo Jul, ada apa ko kayanya serius banget?"
gue berusaha nutupin dengan bersikap biasa aja, seolah-olah gak terjadi apa-apa.

"Bulan lo kemarin kemana ko gue balik lagi ke kampus lo udah ga ada?"
tanya basa-basi Julian ke gue buat mastiin kalo yang semalem itu emang gue.

"Haaahhh? kemana? ya gue langsung pulang dong, kan lu gak minta gue nunggu atau sebalik nya"
gue pun berusaha tenang untuk nutupin semuanya.

"ohhh gitu ya... sory ya barusan gue udah ngangetin lo kak"

Gue liat senyum yang terpaksa dari Julian, karna gue pikir dia tau kalo gue bohong.
Seperti biasa gua selalu bersikap dingin walaupun tadi Julian sempet ngajak gue ke kantin bahkan pulang bareng, tapi gue tolak keduanya. Apalagi hari ini bokap gue bakal jemput gue buat nepatin janjinya ke showroom.

Sore pun tiba, seperti yang udah bokap gue janjikan dia datang buat jemput gue sekalian ke showroom, tapi seperti biasa gue gak mau ada temen kampus gue yang tau.

"Yahhhh...!!"
teriak gue dari pinggir jalan sambil melambaikan tangan.
Ayah gue pun keluar dari mobil dan langsung meluk gue, maklum gue anak satu-satunya dan dia jarang banget pulang

"Ayahhhh... apasih udah deh jangan disini nanti ketauan temen Bulan"
ujar gue sambil mendorong bokap gue untuk kembali masuk kedalam mobil.

"Ayahhh, nanti sebelum ke showroom aku mau mampir ke salon ya sebentar"
manja gue sambil menarik-narik manis jas yang dikenakan ayah gue.

"whatssss...!! are u seriously?!"

gue pun terkejut melihat ayah gue yang terkejut.

"ihhhh ayahhhh ko ayah kaget gitu sihh, emang aku gak pantes ya ke salon"
manja gue ke ayah gue

"enggak sayang bukan begitu kamu boleh kok, justru ayah seneng"
bujuk ayah gue sambil ngerangkul gue.
Akhirnya gue sampe ke salah satu salon dan ayah gue pun menunggu dengan supir nya hingga berjam-jam, agak kasian sihh tapi gue mau buat surprise ke ayah gue.

"Ayahhh... ayuk kita berangkat"
ucap gue sambil benerin dress dan merapihkan tas gue menuju ayah gue yang menunggu di mobil, ayah gue pun terkekut.

"Ini anak ayahhh...!?"

"Ayahhhh apaan sihh, aku jelek ya?"

"enggak, serius kamu cantik banget kaya mamah pas masih muda"
hibur ayah gue sambil membukakan pintu mobil nya, gue pun merasa seperti putri yang sedang di agung-agung kan.

Sampai lahh di sebuah Showroom, dan gue pun mulai melihat-lihat.

"kamu pilih yang mana pun yang kamu mau, kebetulan pimpinan nya itu temen ayah, jadi ayah mau ngobrol-ngobrol dulu sekalian urus administrasi nya ya"

Gue pun menemukan apa yang gue cari "waktunya laporan sama ayah gue" pikir gue dalem hati.

"Bulannnn...!! lo ngapain disini?!"

gue terkejut dihadapan gue ada Lily ternyata dia ngenalin gue dengan perubahan gue yang banyak bikin orang linglung

"Ly ko loe disini..!!"
gue pun panik karna pasti bakal ketahuan semua yang udah gua sembunyiin selama ini.
.
.
.
..............................................................

Romansa Bulan JuliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang