Kenapa harus seperti ini, kenapa harus orang yang satu lingkungan. Kalau boleh memilihpun aku tak ingin dia masuk ke dalam kehidupan yang rumit ini. Kehidupan yang masi saja terpaku dengan masalalu. Mengapa kamu baik sekali, pergi saja. Disini kamu hanya mendapat luka. Aku seperti tidak punya hati ya disituasi ini, ya memang tidak punya hati. Buktinya kamu saja aku sia siakan, bodohnya. Dan lebih bodohnya aku menangisi keputusan yang aku putuskan sendiri tanpa ada paksaan dari siapapun. Haha dasar bodoh!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi Tanpa Pamit
Teen FictionTernyata memang benar, waktu mengubah seseorang termasuk perasaan~