2

41 2 0
                                    

Hari Sabtu ini Genta dan Nana akan pergi pindah rumah, dari awal pernikahan mereka masih tinggal bersama diapartemen Genta yang lama. Genta yang sudah merencanakan akan pindah setelah menikah akan terealisasi.

"Kurang apa ya mas ? Baju-baju punya kamu udah, punyaku juga udah. Hm bukuku juga udah, kurang apa ya mas ?" Tata sembari merapikan barang bawaanya.

"Udah cukup barang-barangnya na. Ntar kalo ada yang kurang beli aja sih  jangan kayak orang susah deh" Ujar Genta yang sedang memasukan buku koleksi Nana dikardus

Jadi Genta ini bekerja sebagai editor sekaligus ilustrator disebuah perusahaan buku di Semarang, bakat Genta sudah terlihat sejak dia masih kecil. Jika teman-teman seumurnya hanya sebatas menggambar gunung yang dibawahnya ada sawah dan matahari tersenyum, Genta sudah bisa menggambar kehidupan masyarakat pasar dengan cukup bagus.

Genta juga merangkap sebagai editor karena dia memperoleh gelar strata satu sastra Indonesia yang cukup mumpuni dibidangnya, apalagi Genta berhasil mendapat predikat lulusan terbaik pada saat itu.

Lalu ada beberapa saat kemuadian ada panggilan dari bunda

"Nana Genta kalian udah ditunggu bapaknya yang mau bantu kalian pindah ! Lama banget sih di dalam kamar. Nanti malam kan juga bisa"Ucap bunda dengan lantang dan mengena

"Iya mah , ini kita mau turun sebentar ini mas Genta lama beres beresnya" Ucap Nana tak kalah kerasnya

"Laki-laki selalu salah heren"

Setelah beberapa saat Nana dan Genta turun dari kamar Nana untuk bersiap-siap pindah rumah, Nana sesaat mengamati suasana rumahnya dengan saksama. Rumah yang menjadi tempat untuknya berpulang setidaknya dalam dua puluh empat tahun terakhir saat dia masih belum mempunyai suami.

"Udah sih kayak pindah diplanet pluto aja sih" Ucap sakras Rama, kakak Nana

"Mohon maaf sih ya abang sayangku pluto udah enggak masuk dalam daftar planet menurut pertemuan umum XXVI International Astronomy Union Tahun2006 gitu aja enggak tau" Nana tak kalah sarkasnya dengan Rama

"Yaa mohon maaf nih saya anak teknik bisa apa"

Bunda yang melihat perdebatan antar kakak beradik berarti ini menjadi gemas, Nana kecil yang  selalu dijaga oleh kakaknya dari anak-anak kompleks lain yang nakal sekarang telah tumbuh menjadi wanita yang cantik dan telah memiliki suami serta pada akhirnya akan meninggalkan rumah ini untuk bersama suaminya.

"Nana dan Rama kalau sudah ketemu itu seperti kucing dan tikus gen, jadi harap maklum ya sama anak perempuan ayah yang ini" Ujar ayah biasa yang selalu menjadi penengah

"Iya yah, Genta sudah tau kok sama sifat Nana yang satu ini keras kepala, jadi kalau dia lagi keras kepala ya Genta diem saja tau mainan gitar"

Mendengar ucapan Genta, Nana yang sedang berdebat langsung berhenti seketika

"BUNDAA lihat deh masa mas Genta kalu aku lagi ngambek malah ditinggal main gitar males ah, Nana enggak jadi pindah aja deh biar Nana sama Bunda aja" Nana yang langsung memeluk bundanya dengan manja

"Hust kalo ngomong itu lho ya ! Udah sana, kalian sudah ditunggu sama bapaknya truck barang. Sini bunda mau ngomong sesuatu, kamu sekarang sudah punya suami sayang sekarang kamu bukan tanggung jawab ayah dan bunda. Sekarang kamu tanggung jawab suami kamu Genta jadi kamu harus nurut apa kata dia karena dia adalah imammu sekarang"ucap sengau bunda seraya memeluk putri kesayanganya itu

Ayah,Genta, dan Rama hanya dapat memandang kedua bos yang ada dirumah ini selayaknya sinetron TV

"Ayo na, kita sudah ditunggu. Ayah bunda, Genta dan Nana pamit ya. Nanti kita bakal rutin kok jenguk" Genta seraya mencium tangan ayah dan bunda

"Bang, kita berangkat dulu"

"Inget janjimu Gen, awas aja kalau buat si Nana sampai nangis lihat aja"

"Kalau nangisnya gara-gara itu aku enggak janji  deh bang hehe"

Waduh enggak bener nih obrolan 18+ disiang-siang dan disebelahnya ada ayah sama bunda lagi. Untung mereka tidak mendengar

"Ayo mas berangkat, ayah bunda dan abang tercintaku adikmu yang cantik jenita nan manis ini berangkat ya ASSALAMUALAIKUM" Nana seraya mencium tangan keluarganya tersebut. 

Setelah berpamitan Nana dan Genta berangkat menuju rumah baru mereka, Nana duduk disebelah Genta dengan mengendarai mobil Genta. Untuk barang barang yang kurang berharga akan ditaruh di dalam truck namun barang-barang berharga seperti dokumen-dokumen dan buku penting akan dimasukan kedalam mobil Genta.

Tak ketinggalan gitar kesayangan Genta harus berada di dalam mobilnya karena Genta takut jika gitar itu dimasukan kedalam truck akan tergores atau yang lebih parahnya akan patah.

"Na, perjalanan kita masih lama mungkin kira-kira 2 jam 35 menit kalau kita enggak kena macet jadi mending kamu tidur aja deh atau mau aku putar musik ?"

"Enggak usah mas aku cukup lihat jalan sambil cerita sama kamu udah cukup buat aku"

"Aku jadi makin enggak salah na, jadiin kamu pilihan terakir buat aku."





























Haloo teman-teman telah membaca cerita inii, kalian bisa panggil aku TATA ehehe. Maaf apabila dalam penyampaian cerita kurang menarik disini aku juga masih belajar dan sampai jumpaa dalam kisah Nana dan Mas Genta berikutnya dadahhhhh

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 04, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Mas GentaWhere stories live. Discover now