Semuanya berawal ketika aku menjatuhkan sekotak bekal makan siang milikku, yang baru saja akan kumasukkan ke dalam laci meja. Tanganku mendadak kebas dan pandanganku berkunang-kunang walau hanya beberapa saat, saat sadar kantung bekalku telah tergeletak di lantai dan kelihatannya isi didalamnya berhamburan dengan sia-sia.
Pecahan hening yang kusebar tanpa sengaja mengundang lebih banyak keriuhan, menuju ke arahku.
"Ketua, kau baik-baik saja, kah?" beberapa orang dengan gamblang mengutarakan kekhawatirannya dari tempatnya masing-masing, beberapa lain memilih tidak peduli, dan beberapa yang baik langsung berbondong-bondong mengerumuniku.
Aku tidak terlalu suka perhatian semacam ini, karena itu aku selalu membiaskan diriku di antara banyak orang. Mencoba untuk tidak lebih menonjol dan tidak menyusahkan orang lain. Aku tahu mereka semua orang baik, walaupun sejauh yang kuingat aku tidak begitu menyukai peran sebagai pusat perhatian, namun entah mengapa hari ini aku tak lagi mempermasalahkan hal itu.
Ada hal lain yang lebih penting menyandera kecemasanku. Aku benci ketika keringat mulai mengembun di sepanjang dahiku dan meleleh basahi wajah hingga leherku, dan aku benci harus menawar rasa sakit di perutku. Badanku terasa salah.
"Ukh-"
"(Name)-chan, wajahmu pucat, loh."
Aku segera menggeleng cepat, tidak ingin mengundang lebih banyak sorotan. "Pelajaran akan segera dimulai, jangan khawatirkan aku."
Dan meskipun badanku sama sekali tidak mau berkompromi tentang kesadaranku yang semakin kabur, ketika guru piket telah memasuki kelas aku harus tetap berpura-pura baik-baik saja. Tugas ketua kelas tidak sepenting itu, tapi setidaknya aku sedikit merasa bersalah kalau guru piket sampai menanyakan keadaanku-yang tidak beres.
Aku terus memaksakan kesadaranku hingga penghujung pagi, dan sejauh yang kuingat hal terakhir yang kulihat adalah rambut jabrig milik Iwaizumi Hajime, yang empunya sibuk menikmati jatah tidur curiannya seperti biasa. Tidak, dia bukan murid yang nakal, hanya saja dia memang kerap tertidur di tengah pelajaran seperti ini.
Iwaizumi duduk di sebelahku, namun aku lebih sering melihat punggungnya ketimbang wajah Iwaizumi sendiri.
***
"(Name)-chan."
"(Name)-chan, hei bangunlah ...."
Gila. Aku ketiduran! Kulihat Ayumi dan beberapa gadis lain mengerubungiku dengan wajah yang tak jauh berbeda dengan pagi tadi. Cepat-cepat kutilik jam dinding di depan kelas dan kusadari telah memasuki jam istirahat yang pertama.
"Uh? Ada apa?" tanyaku mengedip-ngedipkan mata, memperbaiki pengelihatanku.
"Jangan ada apa! Kamu sakit, ya? Wajahmu berkeringat, loh." Ayumi berang.
Aku tidak punya hal untuk dikatakan. Dan sepertinya aku mulai menyerah dengan keadaan. Mungkin tidur beberapa jam di UKS akan membantu keadaanku.
"Permisi! Ketua kelas 3-4, guru kesiswaan mencarimu." Sebuah suara lain datang dari arah pintu. Aku tidak mengenalnya, tapi suara itu sering kudengar ketika rapat perwakilan kelas tiap tiga bulan sekali. Tanpa basa-basi, aku bersusah payah mengangkat badanku untuk memenuhi panggilan dari kesiswaan.
Kudengar suara teman-temanku berusaha mencegahku walau itu semua tidak cukup untuk menahanku, hingga yang paling mujur adalah sebuah cekalan dari tangan kekar di belakangku. Aku benar-benar terhenti dan dipaksa menatap wajah masam Iwaizumi. Kenapa dia kesal?
"Kamu gak sehat. Biarkan aku yang menggantikanmu." Setelah mengatakan itu, Iwaizumi masih mencekal tanganku dan menuntunku pelan keluar kelas.
"Tu-tunggu ...." Bagaimana bisa ia menarikku seperti ini. Kurasa pemandangan yang kami ciptakan cukup tak biasa hingga menciptakan kait pandang beberapa orang yang kami lewati. Apa dia serius? Bahkan orang berpacaran pun tidak terang-terangan bergandengan seperti ini.
Apa yang kupikirkan, Iwaizumi tidak menggandengku, dia menyeretku.
"Iwaizumi-san, tunggu dulu."
"Kuantar kau ke UKS, masalah kelas kaubisa serahkan padaku," putus Iwaizumi tanpa memandangku. Keputusan sepihak, apa dia memang selalu seperti ini? "Jangan membantah."
"... pelan-pelan, dong ...."[]
a/n: maaaf aku kurang disiplin update-nya. Ini udah telat berapa hari coba. SEMINGGU LEBIH NJER AAAAAAAAAAAA
YOU ARE READING
Prefect's Little Trouble » Haikyu!!
FanfictionKumpulan kisah ringan tentang aku dan para pembuat masalah. ### Prefect's Little Trouble (Haikyu!! X reader) Haikyu!! © Furudate Haruichi Cover edited by @ersxz A part of Promptober collaboration