2.

17 6 2
                                    

Author pov✌

"Hah..hah..cupu banget si kamu" kata Dave meremehkan sambil berusaha menstabilkan pernafasannya

"Ihh Dave! Jangan ngusilin Clar terus! Nanti berantem lagi" kata Ocha melerai

"Huh, kamu lihat kan, Cha. Yang nyari gara-gara duluan itu Dave" kata Clar sinis sembari menunjuk Dave

"Udah! Kalian itu bentar lagi mau jadi kakak kelas! Emang kalian gak malu masih berantem mulu?" tanya Ocha ketika kesabarannya mulai diambang batas.

Mungkin ini sudah menjadi rutinitas Ocha tiap hari, melerai dan menasihati teman sekelasnya yang selalu tidak akur. Jika tidak ada Ocha, mungkin saat ini kelas akan menjadi medan tempur antara Dave dan Clarice.

"Untung aku lerai kalian, kalau enggak..bisa-bisa kalian dihukum guru BK karena kejar-kejaran di lorong tadi.." Ocha menggantungkan kalimatnya sebentar sambil menghirup udara dan membuangnya kasar "kalian emang gak capek dihukum sama guru BK?" tanya Ocha kesal

Dave dan Clarice sama-sama diam, mereka tidak membuka suara, takut jika nanti Ocha semakin marah.

Ocha hanya bisa geleng-geleng menghadapi teman sekelasnya ini.

"Okay...sekarang minta maaf satu sama lain" kata Ocha ingin segera mengakhiri masalah ini

Dave mengulurkan tangannya terlebih dahulu, lalu disambut oleh Clar.

"Maaf" kata Dave

"Maaf" balas Clar

"Tapi, kamu memang mirip kuntilanak kok" kata Dave langsung melepaskan genggaman tangannya dengan Clar, Dave memundurkan tubuhnya takut jika wajahnya hancur dicakar oleh Clar.

Belum sempat Clar meraih muka Dave untuk dicakar, Ocah sudah mengurung tangan Clar, agar menjauhi Dave.

"Dave! Jangan nyari masalah" kata Ocha kesal

"Cha! Kamu lihat kan! Padahal tadi kita udah baikan, tapi dia malah nyari masalah" kata Clar tak terima

Dave tertawa, "tapi memang itu kenyataan" kata Dave lagi.

Kriing!

Bel masuk mengundang para murid untuk segera masuk ke kelasnya masing-masing. Terpaksa Clar duduk di tempatnya dan menyimpan kata-kata yang ingin ia sampaikan kepada Dave. "Awas nanti" sinis Clar.

Pak Mudji, memasuki kelas dengan santai "jadi silahkan kumpulkan PR yang kemarin sudah saya suruh untuk dikerjakan" kata Pak Mudji.

Clar membeku di tempat, dengan sigap Clar meraih PR Ocha untuk disalin. Namun waktu tak mengijinkannya. "Tinggal satu murid yang belum mengumpulkan!" kata Pak Mudji sambil memandangi murid-muridnya yang kebingungan.

"Iih, Ocha kenapa gak ngingetin Clar" kata Clar menyalahkan

Ocha mencubit pipi Clar kesal "kamu gak tau? Aku udah ngingetin kamu tiap hari Clar!" kata Ocha tak ramah

"Makanya PR itu dikerjain" cibir Dave berbisik

"Bawel" balas Clar

"S-saya belum mengerjakan pak" kata Clar berani sambil mengangkat tangannya

"Lagi-lagi kamu!" kata Pak Mudji kesal sekaligus heran "Clar, kamu tau konsekuensinya, kan?! Sana lapor guru piket terus kamu keliling lapangan 10 kali" ucap Pak Mudji menentukkan hukuman.

"Eh? Cuman 10 keliling? Segitu sih enteng" batin Clar

Clarice sungguh tak masalah dengan hukuman itu, ia sudah terbiasa dengan hukuman seperti ini yang dianggapnya ringan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RecuerdameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang