Begin

398 34 1
                                    

.

.

.

"Pergilah ke bumi, lihat keadaan disana"

"kenapa aku??"

"Aku yakin kau mampu"

"Baiklah eomma"
.

.

.

.

Tap

"Jadi ini yang namanya bumi? kenapa sepi sekali eomma bilang bumi itu banyak penghuninya, kemana mereka?" gumam seorang pemuda dengan postur tubuh mungil itu. Raut wajahnya menunjukkan kebingungan mencari penghuni bumi dikawasan ia berdiri.

Pemuda itu terus menengok kesana kemari mencari keberadaan seseorang ditengah awan gelap.

"apakah tempat ini semacam taman?" kemudian pemuda itu melangkah menuju jalan raya yang sepi, namun karna tidak melihat lihat sebuah mobil melaju kencang kearahnya. Bukannya menghindar ia malah mengerjapkan matanya beberapa kali
dan--

Ckitt

Suara gesekan ban dan aspal terdengar. Seorang pemuda tinggi tegap keluar dari mobil itu.

"kau ini bisa melihat tidak sih?! kalau tertabrak aku juga yang repot" gerutunya

Si pemuda mungil hanya mengerjapkan matanya lalu mengedarkan pandangannya ke
sekitarnya

"kau bicara padaku??" Tanya nya seraya menunjuk diri sendiri

"tentu saja kau, lagipula sedang apa anak kecil sepertimu berkeliaran tengah malam begini??"

"aku bukan anak kecil, aku sudah besar"

"Terserah" lalu si pemuda tinggi berlalu ke mobilnya.

Saat akan membuka pintu mobil ia menoleh kebelakang, pemuda mungil itu mengikutinya

"Mau apa kau?" Tanya nya

"Ikut" jawab

"Tidak boleh"

"Kenapa??" Tanya si mungil dengan wajah cemberutnya

"pokoknya tidak boleh, kau pulang saja sana ke rumahmu"

"disini aku tidak punya rumah, aku sendiri"

Pemuda tinggi yang melihat wajah sedih itu merasa sedikit iba dengan terpaksa ia membiarkan pemuda asing itu ikut.

Didalam mobil tidak ada percakapan sedikitpun pemuda tinggi fokus menyetir sedang si mungil melihat kaca mobil

"Ehem"

Pemuda tinggi sedikit berdehem memecah keheningan membuat si mungil mengalihkan pandanganya

"Taehyung" ucap pemuda tinggi

"siapa?"

"Namaku taehyung, Kim taehyung" pemuda tinggi bernama taehyung itu memperkenalkan diri

"Panggil saja aku jimin" ujar si mungil, kemudian keadaan menjadi sunyi kembali.

Mobil itu berhenti di pekarangan rumah besar nan megah.

Taehyung mengajak jimin masuk ke rumah itu. Keadaan rumah sepi penghuni rumah sudah terlelap karna ini tengah malam.

Taehyung membawa jimin ke kamarnya dilantai dua.

Sesampainya di kamarnya taehyung menyuruh jimin duduk di kasurnya sementara ia mandi.

Beberapa menit kemudian taehyung keluar dengan piyama putih bergaris biru, saat mendekati tempat tidurnya ia melihat jimin yang sudah tertidur dengan posisi meringkuk. Ia merebahkan dirinya di samping jimin dengan guling yang dipeluknya ditengah mereka.
.

.

.

.

.

"YAK!! TAEHYUNG KAU MENCULIK ANAK ORANG?!?"

teriakan menggema di dalam kamar itu mengejutkan dua pemuda yang terlelap.

"Ish kenapa hyung berteriak??" Tanya taehyung dengan wajah mengantuk nya sedang jimin seraya mengusap kedua matanya

"Kau menculik anak orang hah?!" Tanya orang yang berteriak tadi seraya menunjuk jimin

Taehyung menggeleng cepat "aku tidak hyung" elaknya

"Jadi dia siapa??"

Tak ada pilihan lain, taehyung menceritakan awal pertemuan sampai ia membawa jimin pada kakaknya

"oh begitu, ya sudah dia boleh tinggal disini sementara. Ah perkenalkan aku Kim seokjin hyungnya taetae, kau bisa memanggilku jin hyung" ujar seokjin

Jimin mengangguk tersenyum manis yang membuat seokjin gemas.

Diruang makan itu hanya ada jin, taehyung dan jimin, sedangkan tuan dan nyonya Kim sedang dalam perjalanan bisnis.

Seokjin dan taehyung tampak menikmati sarapannya namun berbeda dengan jimin ia hanya melihat makanan didepannya dengan alis mengkerut.

"Jimin ada apa? masakan ku tidak enak??" Tanya seokjin menyadari keterdiaman jimin

Jimin memandang seokjin sebentar lalu melihat makanan dihadapannya

"Kalian makan rumput??" tanya jimin dengan wajah polosnya, taehyung sampai tersedak mendengar ucapan jimin

"jimin itu namanya bibimbap, memang banyak sayurannya bukan rumput" terang seokjin, jimin manggut-manggut

"Ku kira rumput hehe..." jimin terkekeh diakhir kalimatnya

"memangnya kami sapi apa" dengus taehyung

Jimin menoleh cepat pada taehyung yang duduk disampingnya

"sapi itu apa??"

pertanyaan yang membuat Kim bersaudara terheran-heran

"kau ini sebenarnya hidup di jaman apa sih??" Jengah taehyung

"memangnya ada jaman apa saja??"

Taehyung meluapkan emosinya pada sendok yang digenggamnya erat, seokjin yang menyadari emosi sang adik segera mengakhiri topik pembicaraannya

"Ah lebih baik kita makan saja"







__Tbc__

Ini work pertama, coba² mau nulis.
mana ceritanya gk nyambung lgi, maaf ya.
Jangan lupa Vote and comment nya

my boyfriend is a fairy [Vmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang