"kau lapar?" kini mereka sudah selesai menonton film, dan rencananya minho akan mengajaknya makan.
"em sedikit," jisung berbicara tapi dalam keadaan menunduk.
"hey, kenapa?" minho menarik dagu si manis dan menatap wajah itu, betapa gemasnya minho ketika mendapati wajah jisung yang memerah, astaga minho rasanya diabetes.
"tidak apa, hanya malu" jisung memelankan suaranya diakhir kalimat.
"astaga," reflek minho memeluk erat jisung, dan jisung kembali blushing lagi.
°ichiban
jisung memakan lahap sushi yang dibelikan oleh minho, pipinya menggembung besar sekali.
"ji" panggil minho singkat.
"hm?" jawab jisung masih asik dengan makanannya.
"lihat aku, ji" minho bicara dengan nada serius.
seketika jisung menatap minho.
"huh, denger dulu ya? jangan dipotong" minho narik napas, serius sekali.
diangguki oleh jisung yang kini menatapnya.
"aku, sebenernya aku suka kamu, kamu itu seperti rumahku, tapi juga seperti hujan. kamu seperti rumah, karena kamu membuatku nyaman disetiap senyummu–"
menghela napas, dan melanjutkan,
"kamu juga seperti hujan, meski kamu datang sebentar hari itu, tapi berhasil membuatku ingin membangun cinta denganmu"
jisung kaget, tentu. ini kali pertamanya, seseorang menyatakan perasaannya, kepada dirinya, han jisung.
"maukah kau menjadi teman hidupku? menjadi orang yang merindukanku? menemaniku dikala hujan, suka, dan duka?"
hela napas , lagi. "han jisung, maukah kau menjadi pacarku?" manik minho tepat beradu dengan manik madu milik jisung.
mata itu, mata jisung berkaca-kaca.
dia mengangguk sebagai jawaban, pertanda dia mau menjalin hubungan dengan pria dihadapannya ini.
tangisnya pecah, kala minho memeluknya erat dan menggumamkan kalimat 'ayo berjuang bersamaku' .
KAMU SEDANG MEMBACA
hujan teman rindu - Minsung
Fanfictionjika kau menyayangiku? kenapa kau berbohong padaku untuk kesekian kali? - han jisung , 2O19. © kelandaran