PART 1 [NEW HOUSE]

19 3 0
                                    


"Jadi ini rumah kita untuk beberapa tahun ke depan?"

Saat ini Felicia, Claresta, dan Hana sedang berada di salah satu penthouse yang terletak di salah satu apartement yang berada di Jakarta.

"Dari alamat yang Oma gue kasih, ya emang ini tempatnya" Jawab Claresta

"Kita kan masih SMA, yakin tinggal di tempat yang besar dan mewah gini?" Ucap Hana yang masih sibuk memerhatikan barang barang mewah dan berkilauan di sekitarnya

"Rumah kita juga kaya gini kok besarnya, b aja sih" Kata Claresta

"Kalau di rumah itu human nya banyak jadi wajar. Tapi ini kita cuman bertiga, ntar yang ngurus ni tempat siapa? Kita kan sibuk sama sekolah" Jelas Felicia

"Ga bertiga doang kok, ntar ada 20 maid, 9 bodyguard , 3 asisten pribadi, supir pribadi 3, penjaga penthouse ada 5 orang sama koki 2"

Felicia dan Hana terkejut saat mendengar penjelasan Claresta

"A en je a ye"

"Anjir banyak banget, penuh dong ini apartement" ucap Hana

"Mereka ga tinggal disini, tapi mereka stay disini dari jam 6 pagi sampai jam 9 malam" Jelas Claresta

"Ohhhh" Hana dan Felicia menggangguk paham.

"Tapi yang ngirim mereka siapa?" Tanya Felicia ke Claresta

"Oma dia" Tunjuk Claresta ke arah Hana

"Lah, oma gue yang ngirim mereka? Kenapa bisa?" Tanya Hana

Lalu Claresta menunjuk ke arah Felicia "Gara gara dia"

Felicia menunjuk dirinya sendiri " Kenapa gue?"

"Oma lo nge-publikasikan kalau lo, gue sama Hana adalah pewaris tunggal dari perusahaan kita masing masing. Lo tau kan perusahaan kita itu besar dan saling berhubungan, jadi ya kalian tau lah akibat dan kehidupan kita untuk ke depan gimana"

"Berarti hidup kita ga setenang di SMP lagi dong?" Claresta mengangguk

"Yahhh"

--

Felicia kini sedang menatap ke arah jendela besar yang berada di depannya, di balik jendela itu banyak perumahan, gedung dan yang lainnya memancarkan cahaya lampu yang terlihat begitu indah jika di pandang.

"Nona Felicia di suruh turun ke bawah sama nona Claresta dan nona Hana untuk makan malam"

Felicia mengalihkan pandangannya ke arah wanita cantik yang sudah berumur 32 tahun memakai baju formal, berambut pendek dan memakai kacamata berdiri di pintu kamarnya

"Udah siap semua makannya?" Tanya Felicia dan di angguki oleh wanita itu

"Udah nona Felicia"

"Tan! Kan tadi udah Cia bilang ga usah panggil Cia itu pakai embel embel nona atau nyonya muda, panggil Cia aja udah cukup" Protes Felicia

Felicia sejak lahir memang tidak menyukai jika dirinya di panggil dengan sebutan nyonya muda atau putri pewaris. Ia beranggapan bahwa itu hal yang asing di telinganya tapi takdir berkata lain. Dari kecil, bahkan dari ia bayi sampai ia akan mempunyai seorang anak akan tetap di panggil dengan sebutan itu

'nasib seorang putri pewaris tunggal'

Kini Felicia sudah berada di meja makan, ia melihat kedua sahabatnya yang sudah ia anggap seperti keluarga sedang duduk sambil membincangkan sesuatu

"Nah ini dia bocahnya udah datang, ayo makan" Ucap Hana saat melihat Felicia yang duduk di hadapannya

Mereka duduk dan mulai makan dengan tenang dan sedikit risih karena para maid, asisten pribadi (tante) serta Bodyguard berdiri di sekitar meja makan mengelilingi mereka bertiga

"Kalian mau makan juga?" Tanya Claresta di balas gelengan oleh mereka semua

Selesai acara makan malam yang sedikit risih tadi. Claresta, Felicia, dan Hana memutuskan untuk langsung tidur di kamar masing masing, karena besok adalah hari pertama mereka masuk ke SMA

'Good night'

--

"Hana?"

Hana mengalihkan pandangannya ke arah Felicia yang tiba-tiba berdiri di depan pintu kamarnya.

Hana mengisyaratkan lewat tangannya agar Felicia masuk ke dalam kamarnya

"Kenapa Ci?" Tanya Hana

Felicia menggeleng pelan, lalu ia menghempaskan tubuhnya di samping Hana dan menarik selimut sampai ujung kepalanya

"Gue tidur disini ya"Ucap Felicia

Hana menatap datar ke arah Felicia "Punya kamar sendiri kok masih numpang di kamar orang lain"Sindir Hana

Felicia mengabaikan sindiran Hana, lalu ia membuka selimut yang menutup wajahnya dan menatap Hana yang sedang memainkan laptop berwarna gold di pangkuannya

"Lo tau gak sekarang malam apa?" Tanya Felicia di balas gelengan oleh Hana

"Gak, emang sekarang malam apa?" Felicia diam, sebenarnya ia juga tidak tau sekarang malam apa, ralat, maksudnya 'lupa'

Felicia ingat "Sekarang maljum anjir. Mana berani gue tidur di kamar sendirian, lagi pula kamar gue pada kaca semua dari ujung ke ujung mana tembus pandang semua lagi"

Hana menjitak kepala Felicia "Eh pinter, kan bisa di tutup gorden nya oon, makannya punya otak itu taroh di kepala bukan di mata kaki, ok"

Felicia merengut, ia mengusap kepalanya "Ya kan lo tau gue takut sama yang berbau gaib, udah sih gue tidur sama lu hari ini"

Hana menyerit "Hari ini?" Felicia mengangguk

"Jadi besok lu ga tidur di kamar lu lagi?" Tanya Hana

Felicia menyengir, kemudian gadis menggemaskan itu lalu menutup dirinya dengan selimut dan mengeluarkan suara dengkuran

Hana hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku kekanakan khas salah satu sahabatnya. Gadis cantik itu lalu kembali sibuk dengan laptop nya

Tok tok

Hana mengadahkan kepalanya melihat ke pintu biru, lalu tiba-tiba muncul wajah cantik Claresta yang kini menatap nya.

"Ada Cia disini?" Tanya Claresta

Hana mengangguk sambil menunjuk gundukan selimut di sebelahnya. Claresta masuk ke dalam kamar Hana, ia duduk tepat di sebelah Hana

"Kenapa ni bocah ada di mari?" Tanya Claresta

"Minta tidur bareng gue" Jawab Hana

Claresta menggelengkan kepalanya lalu memukul pelan gundukan di sebelahnya

"Udah tidur anaknya" Kata Hana

"Et dah bocah"

--

Hai gaess..

Cerita ini autbam buat alurnya ulang, because alur ceritanya ga nyambung

Jadi karena autbam udh banyak belajar jadi yaaa...

Alhamdulillah gitu bisa meningkat

Ehe

End, jangan lupa vote + comment dan share ke temen kalian kalau kalian suka sama ceritanya. Biar ntar kalau lagi bahas cerita ini ada temennya gitu, ehe

See youu

Mwah

[28 Oktober 2019]

Dream Achieved♒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang