• t h r e e •

565 51 10
                                    

Gambar penunjang :

Gambar penunjang :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—Tokyo, November 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tokyo, November 2022.

Deskripsi :

Taehyung, sudah terkenal sebagai playboy sejak bangku SMP. Jimin sudah tau itu cukup lama. Tapi ia tak tau bahwa sahabat baiknya ini menaruh rasa padanya. Yang ia ingat hanyalah dulu —saat kelas 2 SMA, Taehyung 'tak sengaja' mencium bibirnya.

Itu saja.

Tapi hari ini, sehari sebelum acara pernikahannya —Jimin dengan sang kekasih. Taehyung tiba-tiba saja mengajaknya bertemu setelah menghilang tiga tahun lamanya, sejak terakhir kali mereka bertemu yaitu dimana hari Jimin menyatakan perasaannya pada seorang rekan kantornya.

Tempat perjanjian mereka tak jauh-jauh, hanya di apartemen Taehyung. Namun pertemuan mereka ini terasa canggup. Jimin tak henti-hentinya mengawali pembicaraan, sedang Taehyung hanya menaku pada lantai. Tak sedetikpun menatap matanya. Jimin kesal.

"Tae, lihat aku! Aku yang bicara padamu, bukan lantai!"

Taehyung dengan pelan mengangkat wajahnya, matanya merah, bekas airmata masih ketara di pipinya.

"Tae, ada apa?"

Tanpa aba, bibir plum Jimin diraup oleh Taehyung. Tak peduli dengan protes yang diberikan Jimin padanya. Ketika ia merasa bahwa Jimin memerlukan udara untuk bernafas, Taehyung menghentikan aksi nekadnya.

"Taehyung! Apa kau—"

"Biarkan aku Jimin, biarkan aku kali ini." pinta Taehyung kembali berlinang air mata.

"Maksudmu?"

"Sekali ini saja, Jim. Biarkan aku menciummu, setelahnya aku tak akan memintanya lagi. Setelahnya aku akan menahan diri."

"Ta-tae, kau—"

Lagi, Taehyung kembali meraup bibir Jimin seakan tidak ada kata esok di hidupnya. Sesekali mulutnya menggumam, 'Aku rindu, aku sungguh merindukanmu.'

Setelah ciuman terakhir itu, Taehyung tersenyum dengan pahitnya. Berusaha mengabaikan rasa sesak di dada dan air mata yang mengalir di wajahnya.

"Terimakasih Jimin, aku akan menahan rinduku ini. Mungkin sampai akhir hidupku."

Satu hal lagi yang tidak Jimin ketahui, tak ada kata 'tak sengaja' pada ciuman pertama mereka dulu. Melainkan kehendak hati Taehyung yang menginginkan Jimin. Jimin dan ciuman itu adalah obat penenang bagi dirinya.

Seperti ucapan 'selamat datang' ketika ia mencapai 'rumah'nya.

Genre : angst

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Genre : angst

Note :
Terinspirasi dari lagu Max ft. Taka from One Ok Rock - Light Down Low

OO. vm's cornerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang