"Lisa-yaaa!!" Panggil Jennie dengan nada yang tinggi sehingga membuat Lisa kaget. Semua pasang mata yang ada di lorong tersebut melihat Jennie dengan kesal. Lisa yang menyadari hal itu langsung berlari menuju Jennie dan menutup mulutnya, lalu Lisa meminta maaf kepada semua orang yang tadi melihat kehebohan Jennie.
"Kenapa harus teriak sih?" Tanya Lisa kepada Jennie sambil berjalan menuju kelas mereka.
"Suka suka dong, emang kenapa, kita juga bayar sekolah disini.." jawab Jennie polos.
Lisa yang mendengar jawaban Jennie seakan tidak mau disalahkan menghela nafas panjang.
Kini mereka sedang berada di perguruan tinggi ternama di kota "Dorami"mereka sudah berteman sejak SD dan kemudian dipertemukan kembali saat SMA (eaaa)
Kini mereka berdua berada di satu kelas yang sama dengan jurusan entertainment.
Tidak sedikit yang tahu bahwa mereka sudah berteman sejak masi lahir (wkwk canda:v)"Lis, lu gamau nikah gitu?" Mendengar pertanyaan Jennie dengan wajah polosnya itu membuat Lisa menyemprotkan minuman yang sedang dimulutnya
"LISAAAA!!" Wajahku basah bekas liur muu huaaa" teriak Jennie jijik."Habis elu tanyanya kek gitu siapa yang gak kaget coba.." jawab Lisa
"Kan gue tanyanya seriuss, gue pengen punya anak lis" kata Jennie polos dengan nada polosnya.
Lisa kaget bukan main dong
'ini si Jennie habis kerasukan apaansi pagi pagi udah kek gini' gumam Lisa.Jennie yang sadar dicuekin Lisa langsung menaruh kepala ke mejanya dan menghadap jendela.
Lisa seakan pura pura tidak peduli dengan Jennie.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior's
Teen Fiction"kadang aku sangat membencimu seperti aku sangat menyayangimu" ucap Jennie dengan nada getar, Lisa yang mendengar itu sontak langsung mengepalkan tangannya. "lebih baik jangan ucapkan itu ketika aku sedang merasa terpuruk Jennie, aku sedang tidak pu...