"Crascara frapucinonya satu kak yang grande" Setelah pulang kuliah Athena menyempatkan diri untuk mampir di tempat kopi favoritnya.
"Makasih Kak" Setelah mendapatkan pesananya Athena menuju tempat favoritnya di lantai dua. Pojokan merupakan pilihan terbaik seorang Athena dia lebih suka menyendiri, menghabiskan waktunya sendiri tanpa ingin di ganggu. Bukan karena dia ingin menjauh atau tidak mau bersosialisasi, dia hanya terlalu merasa cemas jika bersama orang lain.
Niat awal ingin menangkan diri di tempat kesukaanya harus terganggu dengan pasangan yang duduk dua meja darinya. Terlihat kedua pasangan itu sedang terlibat pertengkaran.
"Aku gak mau putus Adennis! Kamu tau aku itu cinta banget sama kamu" Sang pria hanya menatap perempuan di depanya jengah. Menurutnya cewek itu terlalu lebay , mereka hanya pacaran belum menikah tetapi suka sekali mengatur dirinya. Lagipula dia sudah bosan dengan wanita yang ada didepanya. Tampak wanita itu sudah menangis tapi tidak dipedulikanya. Ingin sekali dia segera pergi dari tempat ini dan mencari mainan baru.
"Ya putus, kita putus gak usah lebay deh! Paling besok lu udah dapet cowok baru gak usah terlalu drama" Ucap lelaki itu kemudian pergi tanpa mempedulikan tangisan perempuan itu.
Athena memasang earphone di kedua teliganya mengabaikan kebisingan yang terjadi, tetapi tidak bisa. Apalagi emosinya ikut tersulut mendengar ucapan brengsek yang keluar dari mulut cowok tersebut. Athena bukan orang yang suka mencampuri urusan orang lain tetapi melihat cewek diperlakukan seperti itu hatinya tidak terima, Cowok tersebut terlalu kejam, tidak berperasaan. Bisa-bisanya dia memperlakukan seorang wanita seperti itu, Athena berharap tidak akan pernah jatuh cinta kepada orang seperti itu.
**********
"Assalamualaikum Wr, Wb. Hay aku Athena Aquila lahir di Jakarta 22 mei 1998. Pertama kali aku tahu tentang House Of Happines yaitu dari social media Aku. Aku mau gabung komunitas ini karena ingin menjadi tempat dimana orang merasa nyaman dan tidak sendiri, mempunyai seseorang yang mendengar keluh kesanya dan setidaknya menjadi sedikit alasan mereka untuk tersenyum walaupun tidak membebaskan mereka seutuhnya dari masalah yang dihadapi. Karena aku tahu terkadang seseorang hanya butuh didengarka agar dia tahu dia tidak sendiri. Terimakasih Wassalamualaikum"
"Karena aku tahu sakitnya sendiri dan tidak dimengerti" Lirih Athena setelah mematikan kamera videonya. Dia berharap dengan mengikuti komunitas ini dia tidak sendiri dan bisa mengatasi kecemasanya menemukan hal baru dan juga membantu orang lain yang memiliki masalah yang sama.
House of Happiness komunitas yang dibentuk oleh seorang psikolog Angela Kirana yang sekarang bertugas di salah satu rumah sakit di daerah Jakarta Pusat. Komunitas ini didirikan untuk membantu masalah mental health. Orang-orang yang ada di komunitas ini terdiri dari orang yang memang memiliki masalah mental illness ataupun orang yang sekedar ingin menjadi volunteer untuk membantu orang-orang yang memiliki masalah. Bisa dibilang di komunitas ini orang jadi saling melengkapi, dan Athena ingin menjadi keduanya mencari orang yang bisa membantunya serta membantu orang lain.
***********
Athena menatap handphone miliknya, terdapat email balasan dari House of Happiness bahwa dia resmi bergabung dengan komunitas tersebut dan dapat bergabung dengan mereka pada pertemuan komunitas yang nanti akan diadakan 29 oktober 2019 di salah satu hotel yang ada di Jakarta. Tersenyum mengusap layar ponselnya, semoga ini awal yang baik agar dia keluar dari bayang-bayang masalah yang selalu mengisi kepalanya dan membuatnya cemas berlebihan.
Athena yang saat ini sedang berada di kantin kampus memilih untuk pulang karena sudah tidak ada kelas lagi. Sudah 30 menit menunggu tapi bus tujuanya belum ada juga, ditambah cuaca Jakarta hari ini sangat panas, mengusap peluhnya sambil mendumel dalam hati karena bus yang tak kunjung datang Athena akhirnya memilih memesan kendaraan online yah walaupun harus mengeluarkan biaya lebih tapi dirinya memang sudah sangat lelah dan risih terlalu lama berada di keramaian. Tanpa menunggu lama ojek online yang dipesanya datang.
"Mbak Athena?"
"Iya Pak" jawab Athena Sambil mengambil helm yang diberikan driver ojek tersebut.
"Baru pulang kampus mbak?"
"Iya" Jawab Athena seadanya, mengalihkan pandanganya ke tempat lain agar tidak diajak ngobrol. Athena tahu driver tersebut hanya mencoba untuk ramah terhadap pelangganya.
***********
Athena menatap ngeri dua pemuda yang sedang baku hantam di depanya. Sial pikir Athena kenapa dia harus bertemu dengan hal semacam ini padahal dia tadi sedang nyaman-nyamanya di kamar. Tetapi karena Ibu dan Ayahnya yang sedang ke luar membuat dia harus ke depan komplek untuk membeli makanan. Dia menyesal seharusnya tadi dia pesan makanan lewat aplikasi online saja. Terlihat salah satu pemuda yang sedang baku hantam didepanya sudah terkapar tak berdaya.
Ingin segera pergi tapi kasian melihat luka yang didapat oleh orang itu, mengumpulkan keberanian walaupun cemas dan jantungnya yang berdegub sangat kencang karena takut mendapat tonjokan dari pemuda satunya yang terlihat kesetanan memukuli lawan yang sudah tak berdaya, Athena berlari cepat kemudian mendorong pria tersebut hingga terjatuh. Athena berdoa semoga setelah ini dia masih bisa kembali ke rumahnya dengan kondisi masih bernapas dan baik-baik saja. "Tolong hamba ya Tuhan" Lirih Athena ketika mendengar umpatan kasar dari pemuda yang didorongnya. Tapi kalau tidak dilakukan orang itu bisa mati dipukul.
***********
"BANGSAT" Teriak Adennis murka, berani-beraninya ada yang mengganggu kesenanganya. Dengan tatapannya yang masih dipenuhi amarah Adennis berdiri dan segera berbalik menatap pengganggu tersebut. Ada sedikit keterkejutan ketika melihat ternyata pengganggunya adalah seorang cewek, tanpa menghilangkan tatapan tajamnya Adennis berjalan mendekat kearah cewek tersebut.
"Cih berani banget ni cewek!" Remeh Adennis di dalam hati, sambil tersenyum miring dia berjalan mendekat. Dilihatnya tubuh cewek itu gemetar sambil menutup matanya. Terlintas ide jahil dikepalanya.
"Main-main dikit gakpapalah"
"lu ngapain ganggu gua?" Ucap Adennis tajam
"So,so,,,sorry gua cuma kasian sama orang itu" Terbata-bata Athena menjawab, dia juga belum berani membuka matanya takut dengan sosok di depanya saat ini.
"Kasian ? " Adennis tertawa remeh
"Emang lu ada hubungan apa sama ni orang?"
"Gakada" Jawab Athena cepat.
"Terus ngapain lu tolongin"
"Dia bisa mati kalo gak ditolongin" Ucap Athena pelan. Adennis tertawa keras mendengarnya, cewek didepanya ini mau nolong orang tapi gak mikir apa kalau bisa jadi dia yang menjadi mangsa selanjutnya, apalagi tubuh gadis itu yang sampai saat ini masih gemetar.
"Bodoh"
Mendengar suara tawa Athena mencoba membuka pejaman matanya pelan, berusaha mengintip orang tersebut. Adennis menghentikan tawanya ketika melihat gadis itu sedang membuka matanya sedikit mencoba mengintip dirinya. Adennis tersenyum remeh dan menatapnya tajam. Melihat itu Athena dengan cepat memejamkan matanya kembali.
"lucu"
"lu mau nolongin dia?"Tanya Adennis yang dijawab anggukan cepat Athena.
"Ya Tuhan semoga monster didepanya ini tidak berbuat macam-macam" Athena terus merapalkan doa agar selamat dari gangguan cowok monster di depanya.
Adennis memajukan wajahnya hingga sangat dekat dengan telinga Athena. Athena yang merasakan sapuan nafas hangat disekitar wajahnya semakin gemetar takut. Apa cowok monster ini selain seram juga mesum?
"Gue lepasin dia, tapi lu nyanyi entah apa yang merasukimu beserta gerakanya di depan gua" Bisiknya sambil tersenyum miring.
Mendengar itu Athena membuka matanya cepat, dan hal pertama yang dilihatnya adalah senyum meremehkan dari wajah laki-laki dihadapanya, wajah cowok tersebut tidak asing, memori Athena berputar pada kejadian di kafe tempo hari. Pemuda ini, cowok yang tidak berperasaan itu, kenapa dia harus dipertemukan kembali dengan orang brengsek ini.
"Gimana?"Tanya Adennis dengan senyum yang minta di tonjok oleh Athena.
=====================
Hayyy semua, Salam kenal dari Athena dan Adennis :)
First impressionnya kek mana guys?
Jangan Lupa tinggalin jejak yak, biar authornya semangat :D
KAMU SEDANG MEMBACA
My Athena
Teen FictionAthena Aquila terlalu suka sendiri, hingga dia sadar bahwa dia cukup kesepian selama ini walau dia merasa selalu baik-baik saja. Terkadang dia butuh sesorang untuk menemani tapi terlalu takut untuk memulai. Adennis Deacon merasa hidupnya terlalu ham...