jangan lupa vote & comment
Kata orang jangan pernah bermain api , kalau kamu tidak bisa memadamkanya sendri , inilah yang terjadi saat aku membawa orang ketiga di dalam rumah tanggaku sendri , orang yang begitu aku percaya ternyata dia tega menikungku dari belakang , dia begitu tega membawa kesengsaraan di dalam hidup ku , apa semua ini salahku yang hanya ingin membahagiyakan keluarga suamiku sendri , atau kah ini nasib seorang istri yang hanya bisa menangis di balik seyuman suami .
Namaku amira dewi lestari biasa di pangil amira , aku adalah seorang istri yang harus rela membagi suamiku dengan sahabatku sendri, ini semua berawal sejak aku di vonis memiliki kista di dalam rahimku
" dok istri saya sakit apa ya " ucap hendra
" ada kista di dalam rahim ibu maira , saya sarankan harus segera di oprasi " jawab dokter
" apa tidak ada jalan lain selain oprasi dok "
" dalam kasus seperti ini harus di tangani secepatnya pak , agar tidak menjadi berbahaya " terang sang dokter
" kalau begitu lakukan yang terbaik untuk istri saya "
setelah melakukan oprasi dokter pun segera keluar dari ruang oprasi
" bagai mana keadaan istri saya dok " ucap hendra panik
" alhamdulilah oprasinya berjalan dengan lancar , tetapi ada hal buruk yang ingin saya sampaikan kepada bapak "
" hal buruk apa itu dok "
" kemungkinan kecil untuk buk maira bisa hamil pak "
" kalau begitu saya permisi dulu pak "
" bagaimana caranya aku memberi tau maira tentang masalah ini " ucap hendra dalam hati
" mas gimana kata dokter tadi , aku bisa hamil kan , kok kamu diam aja sih jawab mas "
" maira kamu yang sabar ya , dokter bilang sama aku kalau kemungkinan kecil kamu bisa hamil , tapi aku janji sama kamu aku gak akan pernah meninggalkan kamu "
" kenapa ini semua harus terjadi sama aku , pasti mama kamu gak akan pernah menerima semua keyataan ini " ucap maira dengan berlinang air mata
" kamu yang sabar ya , aku yakin mama akan bisa menerima semua keyataan ini " jawab hendra
setelah beberapa hari menginap di rumah sakit akhirnya maira di perbolehkan pulang , setelah sampai di rumah maira segera istirahat di kamar nya .
" jadi bagai mana oprasinya istri kamu " ucap ibu nya hendra
" alhamdulilah berjalan lancar mah , tapi aku ada kabar yang buruk untuk mama " jawab hendara
" kabar buruk apa "
" kemungkinan maira hamil itu sangat kecil mah "
" jadi istri kamu itu tidak akan pernah bisa memberikan cucu untuk mama, lebih baik kalian berdua pisah , mama tidak ingin kamu mempertahankan waniata yang tidak sempurna seperti maira " ucap ibunya hendra marah
" mah aku mohon sama mama , tolong jangan pisahkan kami , aku yakin akan ada mukjizat dari Tuhan yang membuat maira hamil "
" oke mama akan memberikan satu kesempatan untuk maira , tetapi dengan satu syarat "
" apa pun syarat yang mama minta akan aku terima "
" mama ingin hendra menikah lagi" ucap ibu mertuaku
" kalau itu yang mama inginkan aku siap di madu oleh mas hendra " ucap maira dengan berlinang air mata ,
" jadi gimana hendra kamu mau pilih yang mana , mau berpisah dari istri kamu atau menikah lagi "
" kalau itu yang maira inginkan aku akan melakukanya " jawab suamiku mengapa rasanya begitu sakit mendengar mas hendra akan menikah lagi hatiku terasa begitu hancur perkeping - keping namun apadayaku aku harus iklas dan merelakan suami menikah dengan wanita lain demi kebahagiyan keluarga suamiku aku rela menyakiti perasanku sendri .********** *********
Hari ini adalah hari dimana mas hendra suamiku akan menikahi sahabat ku sejak masih sma dulu aku berharap mas hendra dapat memiliki keturunan bersama karin sahabatku .
" amira apakah ini jalan yang terbaik untuk kita "
" iya mas , dia adalah wanita yang pantas untuk kamu , aku sudah lama mengenalnya dia akan membawa kebahagiyan di keluarga kita nanti
" aku juga berharap begitu " ucap hendra kepada istrinya
" aku tidak pernah membayangkan kalau aku harus hadir di acara ke dua pernikahan suamiku dengan perempuan lain , tapi inilah takdirku aku harus iklas menjalani semuanya rasanya aku ingin iklas tapi tetap saja hati ini terasa sakit "
Acara pernikahan karin dan hendra pun berjalan dengan lancar , sekarang mereka berdua sudah sah menjadi suami istri
Karena merasa tidak tahan lagi akhirnya maira memutuskan untuk meninggalkan tempat pernikahan suaminya , namun belum sempat ia pergi hendra terlebih dahulu menghampirinya dan mencegahnya pergi dari tempat ini
" kamu mau pergi kemana" ucap hendra
" aku mau pulang dulu kayaknya aku lagi gak enak badan " jawab maira bohong
" maira kamu gak akan pernah bisa bohong dari aku , aku tau kamu pasti cemburu kan melihat aku menikah dengan karin " ucap hendra
" apa yang kamu bilang itu benar , aku cemburu melihat kalian berdua menikah , karena aku takut kehilangan kamu " jawab maira
karena merasa pusing akhirnya maira terjatuh dan kesadarannya pun mulai menghilang , penglihatanya pun semakin gelap dan akhirnya dia pingsan
" maira bangun , kamu kenapa ? " tanya hendra panik saat melihat maira pingsan di hadapanya , dengan sigap hendra menggendong maira dan membawanya ke rumah sakit .
Maira membuka matanya perlahan ia mencoba melihat siapa orang yang sedang menggenggam tangannya
" mas hendra " ucap maira dengan suara yang masih lemah
" akhirnya kamu sadar juga , apa kamu masih merasa pusing " ucap hendra khawatir
" aku sudah mendingan kok , lebih baik kamu pulang sekarang , kamu pasti capek kan "
" kamu tenang aja aku gak akan pernah meninggalkan kamu sendrian di sini , sekarang kamu makan bubur ayam dulunya biar kamu cepat sembuh "
" terimakasih ya mas kamu selalu ada untuk aku, terkadang aku gak tau bagai mana lagi caranya aku bersyukur sama Tuhan , karena telah mengirimkan seorang suami yang luar biasa , mas bukan cuma suami yang baik tapi kamu benar - benar sosok pelindung untuk aku " ucap maira
" iya sama - sama , aku yang seharus nya lebih bersyukur sayang memiliki istri sebaik kamu .