[220] ibu dan rutinitas kolak

196 49 2
                                    

ibu meracik kolak setiap petang. begitu beduk bertalu-talu, ibu bergegas menuang kolak ke tiga mangkuk. diaduknya pelan sambil menyerukan nama suami dan anaknya yang entah sibuk apa. barangkali nonton tv, barangkali main monopoli. tidak ada sahutan.

tapi saat kumandang azan menjelang, tergopoh-gopoh anak dan suaminya menemuinya, wajah keduanya semringah meraih mangkuknya masing-masing. ibu, suami dan anaknya duduk bersama menyantap kolak ditemani cerita dan gelak.

rutinitas ibu berlangsung bertahun-tahun lamanya di setiap bulan puasa.

sibuk membuat kolak - menyerukan nama suami dan anaknya - melihat suami dan anaknya tersenyum bahagia lalu berakhir menyantap bersama.

hingga akhirnya di tahun ke-16 kebersamaan, rutinitas berubah.

ibu meracik kolak setiap petang, begitu beduk bertalu-talu, ibu bergegas sibuk menuang kolak ke dua mangkuk. diaduknya pelan sambil menyerukan nama anaknya yang entah sibuk apa. barangkali nonton tv, barangkali main ponsel. tidak ada sahutan.

tapi saat kumandang azan menjelang, tergopoh-gopoh anaknya menemuinya, wajah anaknya semringah meraih mangkuk. ibu dan anaknya duduk bersama menyantap kolak setelah mendoakan sang suami yang kini di sisi Tuhan.

rutinitas baru ibu dan anak bertahan hanya 2 tahun. selanjutnya, ibu tidak perlu sibuk membuat dua mangkuk kolak lagi.

ibu hanya membuat satu mangkuk, diaduknya pelan sambil melirihkan nama suami dan anaknya. begitu azan berkumandang, ibu menyantap kolak tanpa gelak setelah mendoakan suami yang di sisi Tuhan dan anak di perantauan.

//

[220 kata] pemanasan dulu ya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BelantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang