.
.
.Cit! Cit! Cit! suara ayunan tua di taman terbengkalai dekat rumah june yang diayunkan,
rose semalaman berada disana,
seraya terus mengayunkan kakinya "aku laper!"-ujarnya,
sesekali meremas perutnya yang terus berbunyi.
pagi itu, ia masih mengenakan kemeja putih milik june,
rose terlihat cantik dan seksi walaupun tanpa riasan diwajahnya.menunduk seraya melihat daun kering di bawah ayunannya.
tiba tiba,
Tap! Tap! Tap! terdengar suara langkah kaki seseorang mendekati rose.
seketika rose menghentikan ayunannya, perlahan mendongak "siapa kamu!"-tanyanya.
ia melihat ada seorang pria kumuh berdiri didepannya.
tersenyum miring "hai cantik, sendirian aja!"-sapa seorang pria.
tak merespon sapaan dari pria itu, kedua mata cantik rose nampak menyusuri tubuh pria itu dari atas sampai bawah,
ia bisa melihat pria ini seusia dengan june dan sepertinya ia tengah mabuk berat, karena tatapan matanya yang terlihat sayu.
"mau apa kamu!"-kata rose lagi seraya beranjak dari duduknya.
masih dengan senyuman miring "santai dong sayang, daripada disini sendirian mending ikut aku aja"-kata pria itu,
saat hendak menyentuh dagu rose, tiba tiba PLAK!!
"jangan macem macem kamu!"-bentak rose,
ia baru saja memberi tamparan pada pipi pria itu.memegang pipinya seraya tersenyum miring "berani lo sama gue!"-kata pria itu ia terus maju mendekati rose.
sampai dimana,
tubuh rose menabrak pembatas besi di taman."aku bakalan teriak kalo kamu macem macem sama aku!"-bentak rose lagi dengan suaranya yang agak bergetar.
tersenyum miring "teriak aja! lo pikir ada yang peduli sama lo! hari ini gue akan bikin hidup lo hancur wahai wanita cantik!"-gumam pria itu.
semakin ketakutan,
seketika rose memejamkan mata, tubuhnya sudah mulai sedikit bergetar "june tolong!"-katanya dalam hati.ia merasakan suara hembusan nafas pria itu, tepat berada didepan wajahnya.
tiba tiba...
BUG! terdengar suara pukulan yang sangat kencang,
seketika rose membuka matanya,
ia melihat june tengah memukul habis habisan pria itu.BUG! BUG! BUG!
"bajingan lo, bangsat!"-ujar june seraya terus memberikan pukulan tepat di wajah pria itu.memberikan pukulan bertubi-tubi,
terlihat darah sudah mulai keluar dari hidung dan pelipis mata pria itu,
"june udahh!"-teriak rose dengan suaranya yang bergetar,
seperti akan menangis "udah jun, udah!"-katanya lagi,
mendengar perkataan rose, seketika june menghentikan aktivitasnya.
seraya mengatur nafasnya yang terengah-engah, june perlahan beranjak dari atas tubuh pria itu.
menatap rose yang sudah meneteskan airmata,
"maafin gue!"-kata june, perlahan meraih tangan rose lalu ia bawa tubuh peri itu masuk kedalam pelukannya.