Hari Jumat akan diadakan kemah penerimaan tamu ambala.Banyak sekali yang perlu dipersiapkan,terlebih setiap sangga harus menampilkan suatu kesenian yang telah dibagi secara acak oleh bantara.Informasi ini diberikan 2 hari sebelum hari h.Sangat tidak memungkinkan untuk latihan tari dan menyiapkan barang-barang perlengkapan yang dibutuhkan.
Reguku kebetulan mendapat tari soreng.Tidak terlalu mudah tidak terlalu sulit,tapi bagiku sulit karena aku nggak percaya diri.Selama 2 hari itu aku dan kelompokku berlatih selepas pulang sekolah.
Setelah latihan nari,aku langsung menyiapkan barang-barang yang harus aku bawa.Banyak sekali barang-barang yang harus aku beli.Sebernarya aku malas tapi mau gimana lagi orang takut ama bantaranya.Dan kemah itu dilakukan sepulang sekolah,uhh sumpah aku males banget.
------------
Aku berangkat dari rumah pukul 11.00.Sampai di sekolah udah ramai sekali.Aku turun dari motor di depan gerbang sekolah,karena aku bawa kayu bakar 3 ikat (titipan punya teman:v) jadi aku nggak bisa bawannya ke dalam.Abis itu aku panggil temenku untuk mengambil dan membawanya ke dalam
"Woi ini bawa!tanganku dah pegal"
"Mana-mana tak bawain" jawab tiyas
"Noh yang dibawah"
"Ihhh kok besar-besar gini"
"Gelem ora,nek ora guak wae" (mau enggak,kalu enggak dibuang aja)
"Iya" jawab tiyas pasrah
Setalah itu pukul 13.00 semua anak berbaris di lapangan sesuai sangganya masing-masing untuk mengumpulkan penugasan dan pembagian kelas untuk tidur.Wkwk iya sih agendanya kemah tapi tidurnya di dalam kelas.Nah baru aja naik ke kelas terus beres-beres kelas kita udah disuruh turun lagi buat PBB.Dan itu PBB dilakukan dari jam 13.30 sampai 16.35.Kalian tau nggak,selama PBB nggak ada istirahat minum atau duduk" sebentar gitu:( rasanya pengen bilang kagak kuat tapi kok pada sehat semua nanti dikiranya aku cuma menghindar biar nggak ikut PBB, padahal juga emang benar wkwk.Akhirnya kan istirahat tuh,minum tapi cuma Aqua 1500ml buat 2 sangga padahal satu sangga ada 12 anak,nah bisa dibayain dong itu air kagak cukup kalau buat 24 anak,mana pada haus semua.
Dan kebetulannya aku baris di bagian depan,jadi aku yang pertama kali minum.Alhamdulillah ternyata jadi anak pendek ada untungnya juga.Karena aku duduk didepan yaudah deh aku minum tuh sampai ke garis yang paling atas,bukan garis sih tapi kayak apa ya serah deh itu apa pokoknya sampai di garis yang atas sendiri.Abis itu temen-temen pada marah-marah.
"Woii inget temen"
"Eh gantian aku'
"Eh cepet aku haus"
"Ya Allah tega kau Des"
"Pasti dihabiskan"
Nah abis itu sampai di pojok paling belakang sendiri.Kasian banget cuma dapet air dikit,kalau aku yang minum rasanya cuma lewat di tenggorokan doang.Abis itu bantaranya bilang.
"Ada yang masih kurang"
"Siap.masih"
Abis itu dibawain tuh Aqua lagi sama bantaranya.Auto aku daftar buat nambah dong karena emang aku benar-benar haus.Tapi kata teman sebelahku itu Air keran.
"Air keran itu"
"Masak iya"
"Eh kamu kalau dibilangin ngeyel.Aku lihat sendiri Kak Supri ngisi di keran deket kantin."
Huhuhu kakak-kakak bantara pada tega bener:( padahal gue aus bener kagak bohong.Tapi ada juga temenku yang tetep minum air keran itu, mungkin karena dia benar-benar haus.Dia juga udah dibilangin sama bantarannya kalau itu air mentah tapi katanya sudah biasa
😈
KAMU SEDANG MEMBACA
Farmasi Love
Science FictionLo bakal tahu bagaimana susah senangnya jadi anak farmasi yang bisanya berhubungan dengan lep dan obat