^03^

9 2 0
                                    

Dengan baju bersimpah darah, seorang gadis tersenyum setelah melihat orang-orang yang menyerang nya sudah tergeletak mati mengenaskan

"Belagu!!!" ucap nya kemudian pergi meninggalkan mayat-mayat itu dan membiarkan anak buah nya memasukan mayat itu ke dalam mobil box untuk di bawa ke atas bukit dan dijadikan makanan para anjing-anjing ganas

Arania berjalan masuk ke dalam apartement nya, kemudian dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya dari darah-darah orang itu

Setelah membersihkan diri, gadis itu berjalan ke arah dapur mengambil makanan dan duduk di depan televisi

Drtt Drttt

Ponsel nya bergetar, membuat dia menghentikan aktivitas nya yang sedang menyuapkan beberapa nasi ke dalam mulut nya

Pesan masuk
dari 08xxx

Aku menunggu mu gadis manis, dan jangan lupakan tentang kematian kedua orang tuamu itu

"Bastard" ucap nya kemudian membanting ponsel nya sampai baterai nya terlepas

"Kau pikir aku akan diam saja? Aku bahkan tidak bisa melacak nya Arghhh" teriak Arania dengan membanting semua barang yang ada di depan nya

...

Arania berjalan menyusuri koridor sekolah, hari ini dia malas untuk masuk ke kelas. Toh tidak ada yang akan melarang nya

Dia berjalan menaiki tangga menuju atap sekolah, yang akan dilakukan nya adalah merokok dan bersantai di atap

Belum sempat menyalakan korek, mata nya tertuju pada suatu objek. Disana terdapat dua cowok yang sedang berkelahi

Sebenar nya Arania tidak ingin ikut campur, tapi karena dia membutuhkan tempat ini untuk menenang kan diri jadi dia terpaksa ikut campur berniat mengusir mereka

"Woy kalian ngapain si?" teriak Arania membuat kedua orang itu menengok menatap nya

"Kalo ada masalah bicarain baik-baik, dan gausah sok jago!" ucap nya sambil mendekat ke arah mereka

"Tapi gapapa si, lanjutin aja. ya itung-itung buat jadi tontonan gua"

Salah satu dari mereka mendekati Arania

"Lu siapa? gausah ikut campur!" ucap cowok itu

"Rega" ucap Arania saat melihat nametag cowok di depan nya

"Gua anak baru! bukan nya gua mau ikut campur, tapi gua cuma mau cari ketenangan di sini bukan malah liat kalian yang sok jago"

"Anak baru? pantesan aja belagu, lo gatau siapa kita? dan lo gak takut sama kita?" ucap Rega dengan nada meremehkan membuat Arania benar-benar ingin mencubit ginjal nya

Arania tersenyum membuat Rega dan cowok di belakang nya mengerutkan dahi

"Gak ada sejarah nya manusia takut sama manusia" ucap Arania kemudian pergi ke arah pagar atap dan duduk disana

"Oh gua ingat, lo geng yang belagu itu kan? yang suka ngebulli orang yang gak bersalah, Hei cuk di atas langit masih ada langit lagi jadi gausah jadi sok penguasa" ucap Arania dengan tenang

Padahal Arania sudah melihat wajah Rega yang merah padam seakan-akan siap menyerang, tapi gadis itu hanya santai menatap cowok itu dengan senyuman sinis nya

Rega pergi begitu saja meninggalkan atap, menyisakan Arania dan cowok yang berkelahi dengan nya

"Dan lu Ardanan Dinanka kan? cowok yang gk suka diusik?"

"Gausah ikut campur urusan orang kalo lu mau hidup tenang disini!" ucap Arda kemudian pergi meninggalkan atap juga

"Belagu!! kalian pikir kalian siapa? nyali masih kecil aja udah sok jadi penguasa"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Devil GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang